Pengeluaran atas Aset Tetap Telaah ulang review Nilai residu, Umur Manfaat dan Metode Penyusutan Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap

Hal ini sangat bertentangan dengan kebijakan akuntansi aset tetap yang diatur dalam PSAK No. 16 yang konvergen IFRS yang sangat menjunjung nilai wajar fair value pada setiap pengukuran dan pencatatan aset. Tidak ada lagi nilai buku satu rupiah atas aset tetap, dikarenakan apabila aset tetap tersebut di telaah ulang, masih memiliki nilai jual dipasaran. Hal inilah yang belum bisa diterapkan PTPN I Persero, dikarenakan penerapan ini membutuhkan pertimbangan biaya dan waktu yang matang, mengingat kondisi cashflow perusahaaan yang tidak memungkinkan untuk melakukan revaluasi aset yang bernilai satu rupiah tersebut yang jumlahnya mencapai 10.746 unit dalam waktu dekat ini. Rincian mengenai aset tetap bernilai satu rupiah ini disajikan pada lampiran penulisan ini.

4. Pengeluaran atas Aset Tetap

Didalam prakteknya seluruh pengeluaran beban untuk tanaman belum menghasilkan TBM akan dikapitalisasi dan akan disusutkan selama masa manfaat atau umur ekonomis dari aset tersebut, yang akan diperhitungkan pada tahun setelah tanaman tersebut menghasilkan. Beban penyusutan aset non tanaman, kecuali mesin- mesin dan instalasi pabrik dialokasikan dalam perhitungan laba rugi tahun berjalan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada perhitungan laba rugi pada saat terjadi, sedangkan biaya persiapan panen dibebankan pada beban produksi sejak tanaman yang bersangkutan ditetapkan sebagai Tanaman Menghasilkan TM. Tanaman mulai disusutkan pada saat tanaman tersebut dinyatakan telah menghasilkan. Melihat dari hasil penelitian yang didapat, tidak terdapat masalah yang signifikan dalam kebijakan penerapan pengeluaran atas aset tetap perusahaan. Kebijakan yang ditercantum dalam PSAK No. 16 Revisi 2007 khususnya mengenai penerapan pengeluaran aset tetap pada prinsipnya telah sesuai dengan perlakuan kebijakan akuntansi aset tetap perusahaan.

5. Telaah ulang review Nilai residu, Umur Manfaat dan Metode Penyusutan

Mengenai telaah ulang review nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan, sesuai dengan data hasil penelitian diatas, perusahaan dalam hal ini PTPN I Persero belum melakukan telaah ulang baik atas nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetapnya secara kontinue. Hal ini dikarenakan untuk melakukan review ini perusahaan memerlukan beberapa pertimbangan, salah satunya adalah pembentukan tim penilai yang akan menelaaah kembali aset tetap perusahaan, yang mana menimbulkan beban baru pada perusahaan, mengingat terdapat 10.746 unit aset tetap yang akan direview kembali nilai residu, masa manfaat, dan metode penyusutannya.

6. Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap

Pelepasan dan Penghentian aset tetap pada perusahaan, bisa saja terjadi. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan nilai yang lebih wajar untuk setiap aset tetapnya. Pelepasan ini bisa saja disebabkan berbagai alasan, misalnya rusak karena telah usang, bencana alam, atau dijual dan lain sebagainnya. Pada PTPN I Persero Langsa-Provinsi Aceh Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap tersebut dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset, dimasukkan ke dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya Untuk aset tetap yang telah habis masa manfaatnya, tetapi masih digunakan dalam opersional normal, perusahaan masih menggolongkannya sebagai aset tetap. Menurut teori, bila suatu aset tetap telah disusutkan sepenuhnya tetapi masih digunakan dalam kegiatan perusahaan, maka apabila ada pengeluaran untuk biaya-biaya perawatan atau pemeliharaan aset tetap ini tidak boleh menambah aset walaupun pengeluaran- pengeluaran tersebut relatif besar. Akumulasi penyusutan tidak boleh disesuaikan. Nilai cost dan akumulasi penyusutan tidak boleh dihapuskan dari lapongan keuangan, tetapi harus dibuat penjelasan bahwa aset tersebut asih digunakan dalam operasional perusahaan. Menurut penulis, perlakuan penghentian aset tetap perusahaan telah dijalankan sesuai kebijakan akuntansi yang berlaku, yakni PSAK no. 16 Revisi 2007.

7. Penyajian Aset Tetap dalam Laporan Keuangan Perusahaan