Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Indonesia No.6 tahun 1996 tentang Penambahan Modal Negara Republik Indonesia kedalam Modal Saham PTPN I Persero yang berasal dari PTPN II Persero, PTPN III Persero, PTPN VII Persero dan PTPN IX Persero pada Cot Girek Baru yang terlebih dahulu telah diselesaikan statusnya. Aset Tetap PTPN I Persero yang memenuhi klasifikasi untuk dikategorikan sebagai aset tetap pada awalnya diukur berdasarkan biaya perolehan. Dimana biaya perolehan aset tetap ini meliputi seluruh jumlah biaya yang dikeluarkan oleh PTPN I Persero dan diperlukan untuk menyiapkan aset tetap tersebut agar dapat digunakan sebagaimana mestinya sebagai aset tetap.

b. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Menurut PSAK No.16 yang telah konvergen dengan IFRS, kebijakan akuntansi untuk perusahaan menganut dua model, yaitu yang pertama model biaya cost model dan yang kedua model revaluasi revaluation model. Yang dimaksud dengan cost model disini adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut termasuk biaya pembongkaran dan biaya perbaikan serta kriterianya nilai buku sama dengan nol, karena penyusutan sebagai pembagi dari harga perolehan. Sedangkan revaluation model adalah nilai wajar atau nilai ganti sesuai dengan harga pasar yang berlaku. Dimana pada model ini setiap akhir tahun dilaksanakan revaluasi aset dengan formulasi perhitungan penyusutan sama dengan harga perolehan dikurangi niali sisa dari aset tersebut, dan tidak dibaenarkan nilai buku sama dengan nol, karena adanya taksasi sisa. Sistem pencatatan aset tetap yang terdiri dari Aset Tanaman dan Aset Non Tanaman dalam kebijakan akuntansi PTPN I Persero disajikan secara Historical Cost yaitu berdasarkan harga perolehan aset dengan perhitungan alokasi penyusutan yang dilakukan berdasarkan metode garis lurus straight line method, sehingga pada saat tertentu akan muncul nilai buku suatu aset bernilai satu rupiah. Nilai satu rupiah dalam pandangan PSAK No. 16 Revisi 2007 dianggap usang dan tidak wajar, karena itu konsekuensinya mengharuskan PTPN I Persero menganut dan mengaplikasikan PSAK No.16 revisi 2007 dengan ketentuan aset yang lama di neraca jika memakai cost model harus dilakukan revaluasi setiap akhir tahun, dan untuk aset perolehan baru mengharuskan perhitungan taksasi nilai buku yang pasti setelah berakhirnya umur ekonomis. Dalam operasional pembukuan PTPN I Persero aset tetap yang bernilai satu rupiah terdapat diseluruh kebun dan unit kerja sebanyak 10.746 unit dengan niali Rp. 10.746 yang mana sesuai dengan ketentuan PSAK No. 16 hharus dilakukan revaluasi aset tetap. Pemberlakuan ini menuntut pertimbangan yang sangat matang karena kondisi cash flow perusahaan belum mampu membayar pajak pertambahan nilai dari Revaluasi aset ini. Sepanjang persepsi IAI dengan perpajakan dalam pandangan yang berbeda, maka perusahaaan akan keberatan dengan pengenaan pajak pertambahan nilai tersebut dan sulit untuk diberlakukan.

6. Pengeluaran atas Aset Tetap PT. Perkebunan Nusantara I Persero