infotainment. Apalagi pada masa sekarang ini, tayangan sinetron di Indonesia lebih menjurus pada hal-hal negatif, berbau kekerasan dan pornografi, juga khayalan yang
berlebihan.
1.5.3. Pembawa Acara
Pada dasarnya pembawa acara layaknya pimpinan orkestra. Ia harus menguasai alat musik dari orkestra yang dimainkan kelompoknya. Tidak harus bisa
memainkannya secara sempurna, namun setidaknya tahu bagaimana memfungsikannya, tahu jenis bunyinya dan tahu efek yang ditimbulkan bunyi itu.
Begitu juga dengan pembawa acara, yang dapat diartikan sebagai orang yang membawa sebuah acara untuk disaksikan oleh khalayak. Pembawa acara atau
presenter bisa dikatakan merupakan seorang pemimpin dalam sebuah acara. Ia yang menggiring peserta acara untuk mencapai tujuan acara. Ia yang berkuasa atas acara
yang dibawakannya. Seorang pembawa acara, harus berusaha keras, mulai dari awal sampai akhir acara, agar acara yang dibawakannya tidak akan keluar dari jalur tema
yang sudah ditetapkan. Sebelumnya, pembawa acara dikenal dengan sebutan master of ceremony
MC. Ada lagi istilah host, yang dapat diartikan sebagai tuan rumah. Jadi host dalam acara-acara adalah dia yang memerankan diri sebagai tuan rumah. Ia yang
mempersilahkan orang masuk, mempersilahkan duduk, menyediakan hidangan, mengarahkan pembicaraan, dan mengendalikan orang-orang itu sampai pada saat ia
menghendaki mereka pergi. Untuk menjadi seorang pembawa acara bukanlah hal yang mudah.. Seorang
pembawa acara harus memiliki pengetahuan luas, dan kritis terhadap isu-isu yang sedang berkembang. Setelah menguasai hal ini, maka faktor-faktor yang lainnya akan
Universitas Sumatera Utara
mengikuti. Seperti dalam hal pintar berbicara, seorang pembawa acara sudah pasti dituntut untuk dapat lugas berbicara di depan umum, karena hal ini tentu akan
mempengaruhi situasi acara yang akan dibawakan. Bayangkan apabila seorang pembawa acara berbicara dengan gagap dan tersendat-sendat, acara akan menjadi
kaku dan tidak menarik. Selanjutnya dalam hal penampilan, seorang pembawa acara yang
berpenampilan menarik dan bertubuh ideal tentu akan menjadi nilai tambah. Namun kembali lagi pada faktor pengetahuan, penampilan menarik akan dijadikan nomor dua
apabila pengetahuannya kurang. Sebaliknya, walaupun penampilannya kurang menarik akan tertutupi dengan pengetahuan yang luas dan kemampuannya
membawakan acara.
1.5.4. Minat Menjadi Pembawa Acara