Koefisien Determinasi R Uji Signifikansi Parsial Uji t

5. β 4 sebesar 0.275, koefisien regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikkan PSP sebesar 1 maka akan diikuti oleh kenaikkan kelengkapan pengungkapan KP laporan keuangan sebesar 0.275 atau 27.5 dengan asumsi variabel lain tetap.

1. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen Lubis, 2007. Nilai koefisien determinasi R 2 adalah antara nol dan satu, semakin mendekati nol berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu berarti kemampuan variabel-variabel independen menjelaskan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2005. Tabel 4.6 Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .644 a .415 .339 .06634 a. Predictors: Constant, PSP, NPM, CR, DR b. Dependent Variable: KP Sumber: Data diolah peneliti, 2011 Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai R sebesar 0.644 yang berarti korelasi hubungan antara variabel dependen Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan dengan variabel independen Leverage, Likuiditas, Profitabilitas dan Porsi Saham Publik cukup kuat karena R 64 0.6. Variabel yang lebih dari dua maka yang digunakan adalah Adjusted R Square Situmorang, 2010. Penelitian ini menggunakan lebih dari dua variabel, maka yang digunakan adalah nilai Adjusted R Square sebesar 0.339 yang mengindikasikan bahwa 33.9 kelengkapan pengungkapan laporan keuangan dipengaruhi oleh leverage, likuiditas, profitabilitas dan porsi saham publik, sisanya 66.1 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

2. Uji Signifikansi Parsial Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji seberapa besar pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependen, jika nilai signifikansi dari suatu variabel independen 0.05, maka variabel tersebut berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel dependen, sebaliknya apabila nilai signifikansi dari suatu variabel independen 0.05, maka variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel dependen. Berikut merupakan hasil uji signifikansi parsial uji t yaitu: Tabel 4.7 Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .420 .066 6.335 .000 DR .091 .084 .250 1.089 .284 .359 2.784 CR .016 .009 .402 1.795 .082 .377 2.656 NPM .045 .049 .144 .928 .360 .780 1.283 PSP .275 .065 .712 4.222 .000 .665 1.505 a. Dependent Variable: KP Sumber: Data diolah peneliti, 2011 Berdasarkan tabel uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari variabel independen DR, CR, NPM lebih besar daripada 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen DR, CR, NPM tidak bepengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, sedangkan nilai signifikansi dari variabel independen PSP lebih kecil daripada 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen PSP berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.

3. Uji Signifikansi Simultan Uji F

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Porsi Saham Publik, dan Ukuran Perusahaa terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Real Estate & Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 33 88

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan, Porsi Saham Publik, dan Umur Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan yang Terdaftar di BEI

3 28 122

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS, AKTIVITAS, DAN RETURN SAHAM TERHADAP PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

2 9 16

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2005-2009

1 4 98

PENGARUH IMPLEMENTASI LEVERAGE, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN PORSI SAHAM PUBLIK TERHADAP PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN

12 169 206

PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PORSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH PUBLIK TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 14

PENUTUP PENGARUH TINGKAT LIKUIDITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PORSI KEPEMILIKAN SAHAM OLEH PUBLIK TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 5 20

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2013

0 12 11

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2011-2013

0 2 15

Pengaruh Size, Likuiditas, leverage dan Porsi Kepemilikan Saham Publik Terhadap Kelengkapan Pengungkapan dalam Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 24