Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Pembuatan Kurva Serapan Tumpang Tindih Asam Benzoat dan Kafein 1 : 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

Penentuan panjang gelombang maksimum asam benzoat dilakukan dengan mengukur absorbansi masing-masing komponen dari larutan baku dengan konsentrasi asam benzoat 5 µgml dan kafein 9 µgml pada rentang panjang gelombang 200 – 400 nm dengan menggunakan spektrofotometer ultraviolet. Dari pengukuran yang dilakukan, didapat absorbansi maksimum asam benzoat pada panjang gelombang 229 nm dan absorbansi maksimum kafein pada panjang gelombang 272 nm. Kurva serapan dari baku pembanding asam benzoat dan kafein dapat dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 5 di bawah ini. Gambar 4. Kurva Serapan Baku Pembanding Asam Benzoat, Konsentrasi 5 µgml dalam Larutan HCl 0,1 N. Panjang Gelombang Maksimum 229 nm Universitas Sumatera Utara Gambar 5. Kurva Serapan Baku Pembanding Kafein, Konsentrasi 9 µgml dalam Larutan HCl 0,1 N. Panjang Gelombang Maksimum 272 nm

4.2 Pembuatan Kurva Serapan Tumpang Tindih Asam Benzoat dan Kafein 1 : 1

Larutan baku pembanding asam benzoat dan kafein dibuat dengan konsentrasi masing-masing 4 µgml dan 4 µgml. Perbandingan konsentrasi yang dibuat sesuai dengan perbandingan rata-rata zat berkhasiat yang terdapat dalam sampel. Kemudian diukur serapan masing-masing pada rentang panjang gelombang 200 - 400 nm. Kurva serapan masing-masing dibuat tumpang tindih pada kerangka yang sama. Diperoleh spektrum asam benzoat dan kafein saling tumpang tindih dimana spektrum absorpsi asam benzoat mempengaruhi spektrum absorpsi kafein dan spektrum absorpsi kafein juga mempengaruhi spektrum absorpsi asam benzoat sehingga serapan yang terukur pada panjang gelombang maksimum asam benzoat merupakan serapan asam benzoat dan kafein. Begitu juga sebaliknya serapan yang terukur panjang gelombang maksimum kafein merupakan serapan asam benzoat dan kafein. Universitas Sumatera Utara Pada kurva serapan dapat dilihat terjadi tumpang tindih antara serapan kedua senyawa. Maka, perhitungan dilakukan dengan metode persamaan regresi untuk kedua senyawa tersebut. Kurva serapan tumpang tindih dapat dilihat pada Gambar 6 di bawah ini. Gambar 6. Kurva Serapan Tumpang Tindih Baku Pembanding Asam Benzoat dan Kafein 1 : 1 4.3 Kurva Kalibrasi 4.3.1 Kurva kalibrasi asam benzoat