3.13 Validasi Metode 3.13.1 Uji perolehan kembali
recovery
Uji perolehan kembali dilakukan dengan metode penambahan larutan baku standard addition method. Dalam metode ini, kadar asam benzoat dan kafein
dalam sampel ditentukan terlebih dahulu, selanjutnya dilakukan penentuan kadar asam benzoat dan kafein dalam sampel setelah penambahan larutan standar
dengan konsentrasi tertentu Harmita, 2004. Uji perolehan kembali dilakukan dengan menambahkan larutan baku asam
benzoat berkonsentrasi 50 µgml sebanyak 0,6 ml dan larutan baku kafein berkonsentrasi 50 µgml sebanyak 0,9 ml ke dalam sampel dan dianalisis dengan
perlakuan yang sama pada sampel prosedur 3.11.2. Menurut Harmita 2004, persen perolehan kembali dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut: perolehan kembali =
C
F
− C
A
C
A ∗
×
100 Keterangan: C
F
= Kadar sampel setelah penambahan larutan baku
C
A
= Kadar sampel sebelum penambahan larutan baku C
A
= Kadar larutan baku yang ditambahkan
3.13.2 Simpangan baku relatif
Keseksamaan atau presisi diukur sebagai simpangan baku relatif. Keseksamaan atau presisi merupakan ukuran yang menunjukkan derajat
kesesuaian antara hasil uji individual ketika suatu metode dilakukan secara berulang untuk sampel yang homogen. Nilai simpangan baku relatif yang
memenuhi persyaratan menunjukkan adanya keseksamaan metode yang dilakukan Harmita, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Harmita 2004, simpangan baku relatif dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
RSD =
SD X
�
x 100 Keterangan :
X � = Kadar rata-rata sampel
SD = Standar Deviasi RSD = Relative Standard Deviation
3.13.3 Penentuan batas deteksi Limit of Detection dan batas kuantitasi
Limit of Quantitation
Batas deteksi merupakan jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan. Sedangkan batas kuantitasi
merupakan kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama Harmita, 2004.
Menurut Harmita 2004, batas deteksi dan batas kuantitasi ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Simpangan baku �� �
� =
�
∑Y – Yi
2
n −2
Batas deteksi LOD =
3 × SY X �
�����
Batas kuantitasi LOQ =
10 × SY X �
�����
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
Penentuan panjang gelombang maksimum asam benzoat dilakukan dengan mengukur absorbansi masing-masing komponen dari larutan baku dengan
konsentrasi asam benzoat 5 µgml dan kafein 9 µgml pada rentang panjang gelombang 200 – 400 nm dengan menggunakan spektrofotometer ultraviolet. Dari
pengukuran yang dilakukan, didapat absorbansi maksimum asam benzoat pada panjang gelombang 229 nm dan absorbansi maksimum kafein pada panjang
gelombang 272 nm. Kurva serapan dari baku pembanding asam benzoat dan kafein dapat dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 5 di bawah ini.
Gambar 4. Kurva Serapan Baku Pembanding Asam Benzoat, Konsentrasi 5
µgml dalam Larutan HCl 0,1 N. Panjang Gelombang Maksimum 229 nm
Universitas Sumatera Utara