173 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
Gambar 9.7
Simbol Phassa Sumber: http:www.vimokkha.com
paticcasamuppada.html
Ketika mata dan bentuk muncul keduanya, bergantung padanya timbul kesadaran penglihatan. Serupa dengan telinga dan suara,
dan sebagainya, sampai pada pikiran dan objek batin ide. Pada saat ketiganya, mata, bentuk dan kesadaran mata atau kesadaran
penglihatan muncul bersamaan, peristiwa ini disebut “kontak“ atau kesan-kesan. Dari kontak, muncullah perasaan, dan seterusnya.
Kontak disimbolkan sepasang pemuda dan pemudi yang sedang bercumbu. Ini melambangkan kontak atau pertemuan antara enam
landasan indra dengan objeknya masing-msing.
7. Perasaan vedana
Phassa paccaya vedana , “bergantung pada kontak timbullah
perasaan“. Perasaan terdiri atas enam jenis: a.
perasaan yang timbul karena kontak mata b.
perasaan yang timbul karena kontak telinga c.
perasaan yang timbul karena kontak hidung d.
perasaan yang timbul karena kontak lidah
diunduh dari
psmk.kemdikbud.go.idpsmk
174 Kelas XI SMASMK
e. perasaan yang timbul karena kontak jasmani
f. perasaan yang timbul karena kontak pikiran.
Perasaan mungkin berupa kesenangan sukha, penderitaan dukkha
, ataupun netral, seperti tidak menyenangkan atau menyakitkan adukkhama sukha = upekkha. Seperti yang telah
didalilkan sebelumnya, objek-objek indra tidak pernah dapat diketahui melalui kepekaan khusus tanpa jenis kesadaran yang
sesuai. Tetapi ketika ketiga faktor ini bergabung, timbullah kontak. Dengan timbulnya kontak, timbullah perasaan vedana secara
bersamaan dan tidak pernah dapat dihentikan oleh kekuatan atau tenaga apa pun. Itulah sifat dari kontak dan perasaan.
Dengan mengalami hasil karma yang diinginkan ataupun yang tidak diinginkan dari perbuatan baik dan jahat yang dilakukan
di kelahiran yang sekarang ataupun kelahiran yang lampau, merupakan satu dari kondisi-kondisi sebelumnya yang terjadi yang
dapat menimbulkan perasaan.
Gambar 9.8
Simbol Vedana Sumber: http:www.vimokkha.com
paticcasamuppada.html
diunduh dari
psmk.kemdikbud.go.idpsmk
175 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
Dengan melihat suatu bentuk, mendengar suara, mencium aroma, mengecap rasa, menyentuh suatu benda nyata, menyadari
objek pikiran ide manusia mengalami perasaan; tetapi tidak dapat dikatakan bahwa semua makhluk mengalami perasaan yang sama
dengan objek yang sama. Sebuah objek, contohnya yang mungkin dirasakan menyenangkan oleh seseorang bisa jadi dirasakan tidak
menyenangkan oleh orang lain, dan netral oleh orang lain yang tak terpengaruh. Perasaan mungkin juga berbeda menurut keadaan.
Perasaan disimbolkan orang yang terkena anak panak di mata nya. Akibat kontak antara kesadaran, objek, dan indra, timbul pe
rasaan. Perasaan dapat membutakan dan membuat celaka jika tidak ada pengendalian diri.
8. Nafsu Keinginan tanha