175 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
Dengan melihat suatu bentuk, mendengar suara, mencium aroma, mengecap rasa, menyentuh suatu benda nyata, menyadari
objek pikiran ide manusia mengalami perasaan; tetapi tidak dapat dikatakan bahwa semua makhluk mengalami perasaan yang sama
dengan objek yang sama. Sebuah objek, contohnya yang mungkin dirasakan menyenangkan oleh seseorang bisa jadi dirasakan tidak
menyenangkan oleh orang lain, dan netral oleh orang lain yang tak terpengaruh. Perasaan mungkin juga berbeda menurut keadaan.
Perasaan disimbolkan orang yang terkena anak panak di mata nya. Akibat kontak antara kesadaran, objek, dan indra, timbul pe
rasaan. Perasaan dapat membutakan dan membuat celaka jika tidak ada pengendalian diri.
8. Nafsu Keinginan tanha
Vedana paccaya tanha , “bergantung pada perasaan timbullah
nafsu keinginan“. Keinginan memiliki sumber, berasal dari perasaan. Seluruh bentuk nafsu tercakup dalam tanha. Keserakahan,
kehausan, rangsangan, hawa nafsu, kegairahan, hasrat, kerinduan, dorongan cinta, cinta keluarga, adalah beberapa istilah yang
menunjukkan tanha, yang dikatakan oleh Buddha merupakan penuntun dari suatu penjelmaan bhavanetti. Penjelmaan yang
berwujud sebagai dukkha , sebagai penderitaan, kekecewaan,
pencetus hal yang menyakitkan, adalah pengalaman kita sendiri. Musuh dari seluruh dunia adalah hawa nafsu atau keinginan yang
rendah melaluinyalah kejahatan menjelma dalam diri manusia.
diunduh dari
psmk.kemdikbud.go.idpsmk
176 Kelas XI SMASMK
Melalui pemahaman yang jernih mengenai nafsu keinginan, asal mula nafsu keinginan, lenyapnya nafsu keinginan, jalan menuju
lenyapnya nafsu keinginan, seseorang menguraikan kekusutan ini.
Gambar 9.10
Simbol Tanha Sumber: http:www.vimokkha.com
paticcasamuppada.html
Lalu, apakah nafsu keinginan itu? Nafsu keinginan inilah yang menyebabkan penjelmaan kembali, kelahiran kembali, yang
disertai dengan kenikmatan hawa nafsu dan penemuan kesenangan baru pada masa sekarang dan selanjutnya, yaitu: keinginan akan
kesenangan indra kama tanha , keinginan untuk terus berlangsung
bhava tanha dan keinginan untuk tidak berlangsung vibhava
tanha .
Di manakah nafsu keinginan timbul dan berakar? Di mana ada kegembiraan dan kenikmatan, di sanalah nafsu keinginan timbul
dan berakar. Bentuk, suara, bau, rasa, sentuhan jasmani dan ide merupakan kegembiraan dan kenikmatan, di sanalah nafsu
keinginan timbul dan berakar.
diunduh dari
psmk.kemdikbud.go.idpsmk
177 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
Nafsu keinginan disimbolkan orang mabuk yang terus minum. Ini melambangkan nafsu keinginan yang tidak kenal puas, menuruti
terus dan terus meski membahayakan.
9. Kemelekatan upadana