47 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
untuk memilih alam dewa Tusita. Dhammika pun memutuskan untuk memilih alam Tusita dan meminta salah satu anaknya untuk
melemparkan karangan bunga tersebut ke udara. Karangan bunga tersebut tetap menggantung di udara karena menyangkut di kereta
kuda dari alam Tusita. Dhammika pun kemudian meninggal dan terlahir di alam Tusita.
Demikianlah, orang yang berbudi luhur berbahagia di kehidupan dunia ini dan juga di kehidupan berikutnya. Sang Buddha
mengakhiri cerita tersebut dengan mengucapkan syair Dharmapada 16
, “Dikehidupan ini dia berbahagia, di kehidupan berikutnya dia berbahagia; Seseorang yang melakukan perbuatan baik,
berbahagia di kedua kehidupannya. Dia berbahagia dan sungguh berbahagia ketika dia melihat kemurnian dari tindakannya.”
Selain yang diuraikan dalam Maha Parinibbana Sutta, manfaat dari mempraktikkan sīla juga dijelaskan dalam kitab-kitab lainnya.
Manfaat tersebut di antaranya seperti berikut.
6. Tercapainya Keinginan
Gambar 3.6
Ilustrasi Sikap Percaya Diri Sumber: http:my.opera.com
diunduh dari
psmk.kemdikbud.go.idpsmk
48 Kelas XI SMASMK
Dalam Dānūpapatti Sutta Anguttara Nikaya 8. 35 Buddha berkata bahwa harapan dari penderma akan tercapai berkat
kemurnian moralitasnya. Buddha dalam satu kesempatan menyatakan kepada para
upāsaka yang sedang menjalani hari uposatha. Beliau berkata, “Para upāsaka, sikap kalian baik, jika kalian mengisi hari uposatha
dengan melakukan dana, menjaga sīla, meredam kemarahan, berbaik hati, dan melaksanakan tugas kalian. Para pria bijaksana
di masa lalu memperoleh kemasyhuran bahkan hanya dari menjalankan separuh hari uposatha”.
7. Menyembuhkan Penyakit
Gambar 3.7
Ilustrasi Sikap Percaya Diri
Salah satu kisah dalam Visuddhimagga yang menceritakan ten- tang kasus penyembuhan berkat kekuatan kemurnian pelaksanaan
sīla adalah kisah Bhante Sāriputta VM I,116. Cerita singkat tentang kesembuhan Bhante Sāriputta adalah sebagai berikut.
Suatu hari ketika Bhante Sāriputta berdiam di sebuah hutan bersama Bhante Mahā Moggallāna, dia terserang sakit perut yang
parah. Mengetahui hal itu, Bhante Mahā Moggallāna bertanya,
diunduh dari
psmk.kemdikbud.go.idpsmk
49 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
“Apa yang biasanya kamu gunakan untuk mengatasi hal ini sebelumnya?”
Bhante Sāriputta memberitahunya bahwa biasanya ibunya memberikan dia campuran bubur beras dengan susu murni, ghee,
madu, dan gula. “Baiklah teman, bila kita mempunyai karma baik, besok kita akan mendapatkannya,” kata Bhante Mahā
Moggallāna Saat itu, dewa yang berdiam di pohon dekat mereka tinggal mendengar percakapan mereka dan berpikir bahwa dia akan
membantu mencarikannya. Kemudian, dewa itu pergi ke rumah salah satu penyokong
kedua bhikkhu dan membuat anak laki-laki tertuanya kesurupan. Dia berkata, “Bila besok kalian dapat menyediakan bubur susu
untuk Thera, aku akan membebaskannya.” Mereka berkata, “Bahkan tanpa diminta olehmu, kami secara teratur menyediakan
kebutuhan para sesepuh.”
Gambar 3.8
Bhikkhu Pindapata Sumber: http:www.lickr.com
diunduh dari
psmk.kemdikbud.go.idpsmk
50 Kelas XI SMASMK
Keesokan harinya, mereka pun menyiapkan bubur susu dan memberikannya kepada Bhante Mahā Moggallāna yang sedang
mengumpulkan dana makanan piṇdapāta. Setelah kembali, Bhante Mahā Moggallāna berkata kepada Bhante Sāriputta, “Ini,
temanku Sāriputta, makanlah.” Tetapi sebelum memakannya, Bhante Sāriputta dengan kekuatan pengetahuan super normalnya
dia mengetahui bagaimana bubur susu tersebut didapat, yaitu atas desakan dari dewa. Maka, Bhante Sāriputta memberitahu Bhante
Mahā Moggallāna bahwa makanan tersebut tidak dapat digunakan.
Tanpa berpikir, “Dia tidak memakan makanan yang aku bawa,” Bhante Mahā Moggallāna langsung menuang bubur susu tersebut
ke tanah. Begitu bubur susu tersebut menyentuh tanah, sakit perut Bhante Sāriputta pun hilang dan tidak pernah kambuh kembali.
Bhante Sāriputta memberikan contoh bahwa kemurnian sīla haruslah dijunjung tinggi, sekalipun hidup sebagai taruhannya.
Hal ini tidak hanya berlaku bagi para bhikkhu, tetapi juga berlaku untuk semua orang. Kisah sembuhnya sakit perut Bhante Sāriputta
menunjukkan bahwa buah karma baik dari hasil pelaksanaan sīla yang baik sangatlah luar biasa. Jadi, sudah selayaknyalah setiap orang
untuk berusaha menjaga kemurnian sīla-nya semaksimal mungkin.
8. Landasan bagi Tercapainya Pencerahan