Pembelajaran Discovery-Inquiry Petunjuk Umum
14
Kelas VII SMPMTs Edisi Revisi
mengorganisasi sendiri hasil belajarnya. Sebagai model pembelajaran, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan pembelajaran
inkuiri Inquiry-Learning. Tidak ada perbedaan prinsip di antara kedua istilah ini. Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep
atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan inquiry ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada peserta didik
semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar
peserta didik sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented. Bahan ajar
tidak disajikan dalam bentuk akhir, sehingga peserta didik dituntut untuk
melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan
serta membuat simpulan-simpulan. Implementasi Kurikulum 2013, Materi Pelatihan Guru, Ilmu Pengetahuan Sosial SMP, Kementerian Pendidikan
Dan Kebudayaan, 2013 Langkah-Langkah Pembelajaran Discovery-Inquiry sebagai berikut.
a Langkah Persiapan
1 Menentukan tujuan pembelajaran. 2
Melakukan identiikasi karakteristik peserta didik kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya.
3 Memilih materi pembelajaran. 4
Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik secara induktif daricontoh-contoh generalisasi.
5 Mengembangkan bahan-bahan pembelajaran yang berupa contoh-
contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari peserta didik. 6
Mengatur topik-topik materi pembelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif,
ikonik sampai ke simbolik. 7 Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik.
b Pelaksanaan 1 Stimulasipemberian rangsangan
Pertama-tama peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan masalah. Kemudian guru dapat memulai kegiatan PBM
dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
15
Ilmu Pengetahuan Sosial
2 Pernyataanidentiikasi masalah
Selanjutya guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentiikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan
bahan pembelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk jawaban sementara atas pertanyaanmasalah.
3 Pengumpulan Data Peserta didik mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang
relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban sementara atas pertanyaanmasalah. Pada tahap ini peserta didik diberi
kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan narasumber,
melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
4 Pengolahan Data Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya,
diolah, diklasiikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan model tertentu serta dimaknai
5 Pembuktian Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat
untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban sementara atas pertanyaanmasalah
6 Penarikan Simpulangeneralisasi Tahap generalisasisimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan
yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil veriikasi.
Syah, 2004, dalam Materi Pelatihan Guru, Ilmu Pengetahuan Sosial SMP, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 2013.
Dalam rangka penuntasan kompetensi dasar, guru dapat, bahkan sangat dianjurkan untuk menggunakan pendekatan-
pendekatan kreatif lain sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya
C a
ca ta
n
16
Kelas VII SMPMTs Edisi Revisi