36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain penelitian
Penelitian ini merupakan uji eksperimental untuk menganalisa pengaruh pemberian susu yang difortifikasi dengan besi dan zink terhadap ingatan jangka pendek.
B. Tempat dan waktu
Penelitian dilakukan di 10 sekolah dasar SD di Surakarta Juli 2007-Januari 2008.
C. Populasi
Populasi target pada penelitian ini adalah semua anak gizi kurang di sekolah dasar di Surakarta. Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah anak dengan gizi kurang
berusia 7-9 tahun di sekolah dasar di Surakarta, dengan jumlah 223 anak.
D. Sampel dan cara pemilihan sampel
Penganbilan sampel penelitian dilakukan secara
purposive sampling
anak di sekolah dasar di Surakarta, yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi
sebagai berikut:
i. Kriteria inklusi
a. Usia 7-9 tahun. b. Gizi kurang P3
rd
bbu P10
th
, CDC 2000. c. Tidak menderita penyakit ginjal, penyakit tiroid, talasemia, cacat bawaan.
37 d. Memahami informasi penelitian secara tertulis dan menandatangani
informed consent.
E. Besar sampel
Berdasarkan data dari Departemen Pendidikan Nasional terdapat 10 SD di Surakarta dengan tingkat penghasilan orang tua kurang dari Rp 500.000. Pada penelitian ini
dimasukkan seluruh anak usia 7-9 tahun dengan gizi kurang di sekolah dasar Surakarta yang memenuhi kriteria inklusi. Didapatkan sebanyak 220 anak yang
mengikuti penelitian ini. Sebanyak 3 orang diekslusi, ketiga dengan alasan menolak mengikuti penelitian.
F. Identifikasi variabel penelitian
Variabel bebas pada penelitian ini adalah pemberian susu yang difortifikasi dengan besi dan zink sedang variabel tergantungnya adalah ingatan jangka pendek.
G. Definisi operasional i. Susu yang difortifikasi besi dan zink
Pada kelompok perlakuan diberikan susu satu sachet yang dilarutkan dalam air 200 cc yang mengandung 12,15 mg
iron phyrophosphate
dan 4,4 mg
zink sulfate
pada pagi hari dan sore hari, sedangkan pada kelompok kontrol diberikan susu dengan kandungan 0,47 mg
iron phyrophosphate
dan 1,63 mg
zink sulfate.
Susu diberikan dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Pada pagi hari anak-anak
minum susu bersama-sama diawasi oleh guru wali kelas di dalam kelas,
38 sedangkan pada sore hari diawasi oleh orang tua di rumah di rumah masing-
masing. Susu diberikan selama 6 bulan. Guru dan orang tua murid di rumah menuliskan catatan harian tentang susu yang diberikan.
ii. Ingatan jangka pendek
a. Definisi:
Proses penyimpanan suatu informasi tertentu dengan kapasitas tertentu dan jangka waktu tertentu.
b. Alat Ukur: Tes
digit span backward
c. Cara pelaksanaan:
Psikotes dilakukan di SD setempat oleh anak SD tersebut secara berkelompok, dan bukan perorangan. Psikotes dilaksanakan oleh psikolog.
Psikolog membacakan angka-angka
digit span backward,
dan anak SD menuliskan di lembar uji.
d. Skala pengukuran:
Kontinu skor. Skor yang digunakan dalam psikotes
digit span backward
adalah 0-8.
iii. Umur
Anak yang dipilih adalah anak dengan umur 7 sampai dengan 9 tahun dan dinyatakan dalam bulan. Pemilihan ini dimaksudkan untuk menyamakan populasi
dan untuk menghindari masa pertumbuhan cepat growth spurt yang dimulai pada usia 9 tahun Soetjiningsih 1998.
39
iv. Gizi kurang
Seorang anak dengan gizi kurang didefinisikan dengan status antropometri berat badan menurut umur berada dibawah persentil 10 pada kurva CDC tahun 2000.
Berat badan ditimbang dengan timbangan digital, penimbangan dilakukan dua kali dan diambil rata-ratanya, sedang tinggi badan diukur dengan
microtoire,
pengukuran dilakukan dua kali dan diambil rata-ratanya.
v. Sekolah dasar
SD yang dipilih berdasarkan kondisi ekonomi dengan melihat pendapatan orang tua kurang dari Rp 500.000 per bulan BPS, 2008. Data didapat dari Dinas
Pendidikan Nasional Kota Surakarta.
H. Izin subyek penelitian