22
B. Kekurangan besi dan zink
Kekurangan besi biasanya terjadi bersamaan dengan kekurangan zink, hal ini disebabkan oleh karena makanan yang kaya kandungan besi juga kaya kandungan
zink, selain itu daya larut dan penyerapan besi dan zink di saluran pencernaan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama. Makanan yang kaya kandungan besi dan
zink adalah makanan yang berasal dari protein hewani. Besi dan zink akan dihambat penyerapannya oleh makanan yang mengandung fitat dan serat, sedangkan asam
askorbat akan memacu penyerapan besi dan zink didalam usus Etcheverry, 2006; Chiplonkar, 2005.
Kekurangan zink didefinisikan kadar zink dalam plasma darah kurang dari 8,5 mmolL, sedangkan kekurangan besi terjadi apabila kadar feritin di dalam serum
darah kurang dari 12µgliter Prasad, 2003; Raspati, 2005. Kekurangan kedua mineral ini masih banyak terjadi terutama di negara berkembang. Dua hal yang
menjadi penyebab utama adalah kurangnya asupan bahan makanan yang mengandung zink dan pola asupan makanan Bhutta, 2007.
Anemia kekurangan besi merupakan keadaan yang paling banyak dikenal luas sebagai akibat dari kekurangan besi Raspati, 2005. Keadaan anemia
kekurangan besi akan menyebabkan penurunan fungsi otak dan fungsi kognitif. Dalam suatu penelitian dilaporkan bahwa seseorang yang mengalami kekurangan
besi akan mengalami penurunan fungsi otak dan kognitif bahkan sebelum terjadi penurunan kadar hemoglobin Seshadri, 2006.
Kekurangan zink secara umum akan menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan, gangguan daya tahan tubuh dan gangguan fungsi kognitif
23 Prasad, 2003. Gangguan fungsi kognitif pada keadaan kekurangan zink disebabkan
oleh karena penurunan kadar zink didalam otak, tidak optimalnya fungsi sel-sel neuron, terganggunya neurotransmiter, dan apoptosis dari sel-sel neuron Smart,
2004; Sandstead, 2000; Slomianka 1999; Krause, 2001.
C. Suplementasi besi dan zink