Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

15

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kekurangan zat mineral besi dan zink masih menjadi masalah utama pada kebanyakan negara berkembang. Hal ini disebabkan oleh karena dua faktor, yang pertama rendahnya tingkat penghasilan dan yang kedua adalah pola makan yang kurang tepat. Kedua hal ini akan berdampak berkurangnya asupan besi dan zink dalam diit sehari-hari. Rendahnya pendapatan penduduk akan menyebabkan ketidakmampuan untuk membeli bahan makanan yang kaya kandungan besi dan zink yang banyak terdapat pada bahan makanan hewani yang relatif mahal. Pola makan penduduk negara berkembang yang banyak mengkonsumsi makanan berserat dan karbohidrat serta sedikit mengkonsumsi protein hewani juga akan menurunkan penyerapan besi dan zink Bhutta, 2007; Prasad, 2003. Di Indonesia sendiri menurut Biro Pusat Statistik BPS pada tahun 2008 masih terdapat sekitar 15 atau sekitar 30 juta jiwa penduduk miskin. Hal ini berdasarkan kriteria yang dikeluarkan oleh BPS, dimana salah satunya adalah tingkat penghasilan yang tidak lebih dari Rp 600.000,00 per bulan. Tingkat penghasilan sebesar Rp 600.000,00 diperkirakan akan sulit untuk memenuhi kebutuhan keseimbangan zat gizi bagi seluruh keluarga Biro Pusat Statistik, 2008. Pada masa kanak-kanak, kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan menurun sampai 0,2-0,3 mgkgbb per hari, dan bertambah lagi selama pertumbuhan menuju remaja sebanyak 0,5-1 per hari. Seorang gadis remaja memerlukan besi sedikit lebih 16 banyak zat besi untuk memenuhi kebutuhan basal dan kehilangan darah pada saat periode menstruasi Raspati, 2005; National Institute of Health , 2008. Kebutuhan zink pada anak-anak bertambah pada saat mereka memasuki masa remajanya, terutama saat masa pertumbuhan cepat dimana kebutuhannya sekitar 11 miligram per hari. Pada masa hamil dan menyusui seorang wanita akan memerlukan tambahan zink lebih banyak lagi yaitu sekitar 14 miligram perhari National Institute of Health , 2008; Ho, 2008. Peranan besi dan zink bagi tubuh telah diketahui secara luas. Secara umum zink berfungsi sebagai pembentuk struktur sel, regulasi sel dan katalisator berbagai enzim di dalam tubuh, sedangkan besi seperti yang telah diketahui bersama berperan penting dalam pembentukkan sel-sel darah merah Berger, 2002; Ohls, 2004. Kekurangan kedua mineral ini akan mengakibatkan beberapa kelainan. Salah satu kelainan yang disebabkan oleh karena kekurangan kedua zat mineral ini adalah gangguan pada fungsi otak yang pada akhirnya mengganggu fungsi kognitif Nokes, 1998; Soewondo, 1998. Kekurangan zink didefinisikan kadar zink dalam plasma darah kurang dari 8,5 mmolL, sedangkan kekurangan besi terjadi apabila kadar feritin di dalam serum darah kurang dari 12µgliter Prasad, 2003; Raspati, 2005. Kekurangan kedua mineral ini masih banyak terjadi terutama di negara berkembang. Dua hal yang menjadi penyebab utama adalah kurangnya asupan bahan makanan yang mengandung zink dan pola asupan makanan. Mereka yang sangat rawan menderita kekurangan mineral besi dan zink adalah mereka dengan tingkat ekonomi yang rendah, kekurangan gizi, anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan dan 17 wanita hamil. Pada kelompok yang disebutkan diatas sering ditemukan kelainan- kelainan yang disebabkan oleh kekurangan mineral besi dan zink, diantaranya yaitu gangguan fungsi kognitif, penurunan aktifitas fisik dan daya tahan dan anemia defisiensi besi Bhutta, 2007. Ingatan jangka pendek merupakan salah satu bentuk ingatan yang dimiliki oleh seorang individu. Ingatan jangka pendek ini memegang peranan yang sangat penting di dalam fungsi kognitif seseorang. Hal ini dikarenakan ingatan jangka pendek atau yang sering disebut sebagai working memory berperan penting dalam pembentukkan ingatan jangka panjang atau yang sering disebut sebagai knowledge . Working memory juga sangat berperan penting dalam menunjang aktifitas sehari-hari Roediger 2003; Roediger 2007. Kekurangan besi berpengaruh negatif terhadap fungsi otak, terutama terhadap fungsi sistem neurotransmiter. Akibatnya, kepekaan reseptor syaraf dopamin berkurang yang dapat berakhir dengan hilangnya reseptor tersebut. Daya ingat, konsentrasi dan kemampuan belajar terganggu, fungsi kelenjar tiroid dan kemampuan mengatur suhu tubuh menurun Almatsier; 2003. Selain besi, kekurangan zink juga akan berpengaruh terhadap ingatan jangka pendek. Hal ini dapat dijelaskan oleh karena zink berperan dalam pembentukkan struktur sel-sel neuron, menghambat proses apoptosis sel-sel neuron, membantu pengaturan sistem neurotransmiter dan berkurangnya kandungan zink di dalam lobus frontalis otak akan menyebabkan gangguan dalam proses penyimpanan ingatan jangka pendek Smart TG, 2004; Krause, 2001; Slomianka, 1999; Sandstead, 2000. 18 Telah banyak penelitian dilakukan untuk mencari cara mengatasi kekurangan besi dan zink yang terjadi di masyarakat. Di beberapa negara berkembang, dimana tingkat ekonomi masyarakat masih rendah dan juga mengingat penyebab tersering terjadinya kekurangan besi dan zink adalah rendahnya asupan makanan yang mengandung kedua mineral tersebut, maka suplementasi besi dan zink merupakan cara yang paling banyak dipilih Nasution, 2004; Siagian, 2004. Cara ini diharapkan dapat mengatasi kekurangan besi dan zink yang banyak terjadi pada penduduk di negara berkembang Shrimpton, 2005. Sampai saat ini masih terus dikembangkan penelitian untuk mencari metode dan jenis suplementasi besi dan zink secara bersamaan yang paling tepat dan efektif untuk mengatasi kekurangan besi dan zink Nasution, 2004; Siagian, 2004.

B. Rumusan masalah