Faktor-faktor yang mempengaruhi ingatan jangka pendek Hubungan antara besi dan zink dengan ingatan jangka pendek

29

G. Faktor-faktor yang mempengaruhi ingatan jangka pendek

Ingatan jangka pendek seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Secara umum faktor-faktor tersebut diantaranya nutrisi, genetis, dan lingkungan. Selain faktor- faktor tersebut trauma pada otak juga akan mempengaruhi ingatan jangka pendek Almatsier 2003; Martin, 2007 Secara garis besar semua gangguan terhadap otak, sel-sel neuron dan neurotransmiter akan mempengaruhi ingatan jangka pendek, hal ini disebabkan peranan penting otak, sel-sel neuron, dan neurotransmiter dalam hal pengolahan informasi menjadi ingatan jangka pendek Martin, 2007

H. Hubungan antara besi dan zink dengan ingatan jangka pendek

Ingatan jangka pendek seseorang dipengaruhi oleh faktor nutrisi, salah satunya adalah mineral-mineral. Kekurangan mineral besi diketahui akan menurunkan daya konsentrasi yang pada akhirnya akan mengganggu ingatan jangka pendek seseorang oleh karena proses pengolahan informasi pada ingatan jangka pendek membutuhkan adanya daya konsentrasi. Kandungan besi di dalam otak akan ikut mengatur sistem neutransmiter yang berfungsi sebagai penghantar listrik saraf pada saat proses pengolahan informasi kedalam ingatan jangka pendek Almatsier 2003. Besi mengandung berbagai macam komponen termasuk hemoprotein dimana elemen besi bergabung dalam protein yang mengandung cincin porfirin. Oxygen carrying protein juga terdapat di dalamnya seperti hemoglobin dan mioglobin serta protein yang ikut berperan dalam fosforilasi oksidatif seperti sitokrom Georgieff, 2006. 30 Efek langsung dari kekurangan besi antara lain berkurangnya kerjasama besi pada proses posttranslasi yang menyebabkan krisis protein otak, efek pada besi yang mengandung regulatory proteins yang mengatur proses translasi mRNA, dan efek pada besi yang mengandung faktor transkipsi. Efek dari kekurangan besi juga bisa secara tidak langsung yaitu terjadinya hipoksi jaringan pada anemia kekurangan besi. Walaupun hemoglobin dan mioglobin tidak disintesis oleh otak, kurangnya hemoglobin pada saat kekurangan besi akan menyebabkan anemia yang berarti bahwa ada pengangkutan oksigen ke otak terganggu. Terganggunya pengakutan oksigen secara berkepanjangan akan mengakibatkan matinya sel-sel syaraf yang akhirnya juga berpengaruh pada sistem penghantaran sinyal listrik pada syaraf Georgieff, 2006. Kekurangan besi berpengaruh negatif terhadap fungsi otak, terutama terhadap fungsi sistem neurotransmiter. Akibatnya, kepekaan reseptor syaraf dopamin berkurang yang dapat berakhir dengan hilangnya reseptor tersebut. Daya ingat, konsentrasi dan kemampuan belajar terganggu, fungsi kelenjar tiroid dan kemampuan mengatur suhu tubuh menurun Almatsier; 2003. Lebih dari dua dekade yang lalu, tiga aturan utama untuk besi di dalam otak sudah diteliti. Besi penting dalam perkembangan dan fungsi dari monoamninergic neurotransmitter systems , yaitu pada beberapa enzim tergantung-besi iron- dependent enzymes yaitu tyrosine hydroxylase melakukan proses sintesis monoamin, reseptornya dan reuptake transpoters monoamin. Besi juga penting pada metabolisme energi neuron yaitu melalui kerjasamanya dalam proses posttranslasional menjadi sitokromdan kemudian efeknya dalam transfer elektron 31 serta generasi adenosin trifosfat. Terakhir besi penting pada sintesis mielin dengan cara mengatur enzim yang mensintesis asam lemak yaitu delta 9-desaturase Georgieff, 2006. Selain besi, kekurangan zink juga akan berpengaruh terhadap ingatan jangka pendek. Hal ini dapat dijelaskan oleh karena zink berperan dalam pembentukkan struktur sel-sel neuron, menghambat proses apoptosis sel-sel neuron, membantu pengaturan sistem neurotransmiter dan berkurangnya kandungan zink di dalam lobus frontalis otak akan menyebabkan gangguan dalam proses penyimpanan ingatan jangka pendek Smart TG, 2004; Krause, 2001; Slomianka, 1999; Sandstead, 2000. Otak diketahui mengandung zink, kandungan tertinggi terutama pada lobus frontalis dan hipokampus yang bertanggung jawab terhadap penyimpanan ingatan jangka pendek. Pada keadaan kekurangan zink maka kandungan zink didalam otak juga akan berkurang, hal ini akan menyebabkan penurunan fungsi otak yang pada akhirnya akan mengganggu proses penyimpanan ingatan jangka pendek Sandstead 2000. Zink juga berperan penting dalam pembentukkan struktur sel-sel neuron, dimana sel-sel neuron berperan penting dalam rangka pengolahan suatu informasi menjadi ingatan jangka pendek Slomianka, 1999. Dalam keadaan kekurangan zink akan menyebabkan sel-sel neuron tidak dapat menjalankan perannya secara optimal. Hal ini juga akan memyebabkan sel-sel neuron mati lebih cepat apoptosis, sehingga jumlah neuron akan berkurang dan akan mengakibatkan gangguan dalam proses pengolahan ingatan jangka pendek. Peranan zink yang lainnya yaitu dalam mengatur mekanisme eksitasi dan inhibisi dalam sistem neurotransmitter. Dalam keadaan 32 kekurangan zink akan menyebabkan gangguan pada sistem neurotransmiter yang akan mengganggu proses penyimpanan suatu informasi Krause, 2001.

I. Masa perkembangan anak

Usia paling rawan dalam periode perkembangan anak adalah pada masa pra-sekolah 1-6 tahun, oleh karena pada masa itu anak mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi. Pada usia 1-6 tahun belum mampu untuk memperhatikan dan memahami suatu masalah dengan fokus, sedangkan pada usia 7-9 tahun seorang anak dapat berpikir dengan logis, menganalisa dan memahami matematika Soetjiningsih, 1998. 33

J. Kerangka berpikir