Fokus Penelitian Informan dalam Penelitian

commit to user 42 2. Penelitian fenomenologis menekankan intensionalitas kesadaran intentionality of consciousness dimana kesadaran akan sesuatu selalu bersifat intensional mengarah pada sesuatu. Pengalaman memuat penampilan suatu fenomena secara lahiriah maupun kesadaran dalam individu yang mengalami fenomena tersebut berdasarkan ingatan, gambaran, dan makna. 3. Analisa data fenomenologis melalui beberapa langkah yaitu reduksi data, menganalisis kata-kata kunci serta tema-tema yang muncul dari pernyataan-pernyataan informan, dan mencari makna-makna yang mungkin muncul. 4. Peneliti menyingkirkan semua prasangkanya tentang fenomena yang diteliti, disebut dengan istilah epoche Yunani atau bracketing Inggris yaitu meletakkan dalam kurung sehingga dapat memperoleh gambaran pengalaman informan dan benar-benar memahaminya.

B. Fokus Penelitian

Fokus dari penelitian ini adalah menggali lebih dalam mengenai alasan terkuat karyawan sehingga bertahan pada perusahaan yang memiliki situasi yang kurang kondusif. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap permasalahan sesuai dengan latar belakang penelitian, mencari faktor yang berpengaruh terhadapnya, dan melihat perubahan yang terjadi sehingga dapat dicapai tujuan akhir penelitian. commit to user 43

C. Informan dalam Penelitian

Jumlah informan dalam penelitian ini tidak ditentukan mengikuti pedoman kaku. Ini karena penelitian kualitatif memiliki dasar filosofis yang berbeda, tidak menekankan upaya generalisasi jumlah melalui perolehan sampel acak, melainkan berupaya memahami sudut pandang dan konteks informan penelitian secara mendalam Poerwandari, 2001, namun menurut Creswell 1998, bila informan telah dirasa cukup dan memenuhi tujuan penelitian, maka tidak perlu untuk menambah jumlah informan, sedangkan dalam penelitian ini. Sarantakos dalam Poerwandari, 2001 menjelaskan bahwa prosedur penentuan informan danatau sumber data dalam penelitian kualitatif umumnya menampilkan karakteristik: 1 diarahkan tidak pada jumlah sampel yang besar, melainkan pada kasus-kasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian, 2 tidak ditentukan secara kaku sejak awal, tetapi dapat berubah baik dalam hal jumlah maupun karakteristik sampelnya, sesuai dengan pemahaman konseptual yang berkembang dalam penelitian, dan 3 tidak diarahkan pada keterwakilan dalam arti jumlahperistiwa acak melainkan pada kecocokan konteks. Pemilihan informan penelitian dilakukan dengan teknik purposive , yaitu informan dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Informan penelitian akan dipilih secara purposive dengan meminta data relevan yang berfungsi sebagai crosscheck dari informan lain terhadap orang yang paling layak berdasarkan kriteria informan penelitian. Orang yang paling layak dalam hal ini adalah orang yang paling dapat mewakili populasi. Berikut kriteria informan penelitian ini adalah sebagai berikut: commit to user 44 a. Informan adalah adalah pegawai yang masih bertahan kurang lebih 5 tahun di perusahaan yang kurang kondusif. b. Informan berusia 20-47 tahun usia dewasa muda. Hal ini berdasarkan pendapat Papalia dan rekan-rekannya 2001 yang mengatakan bahwa usia ini, kemampuan kognitif dan penilaian moral lebih kompleks. Pilihan pendidikan dan karir dibuat pada masa ini. c. Bersedia menjadi informan penelitian. Informan diminta untuk menandatangani informed consent sebagai bukti tertulis persetujuan untuk menjadi informan penelitian.

1. Proses Penemuan Informan

Pertemuan peneliti dengan informan diawali dengan masuknya peneliti untuk bekerja di perusahaan tempat informan bekerja. Selama kurang lebih 6 bulan sejak Oktober 2011 hingga April 2012 waktu penulisan tesis, peneliti sudah berinteraksi dengan para informan, baik secara langsung maupun tidak langsung observasi. Selain itu, peneliti juga mengumpulkan data para informan yang dianggap perlu, seperti data karyawan para informan, beserta informasi data perusahaan yang dianggap perlu, namun tidak dicantumkan di sini atas permintaan bagian HR perusahaan sebagai syarat diijinkannya melakukan penelitian. Setelah menjalin hubungan baik dan akrab barulah, peneliti memberanikan diri untuk melakukan depth interview , sedangkan untuk proses observasi, peneliti lakukan sejak awal masuk ke kantor tempat para informan bekerja. Peneliti commit to user 45 meminta secara langsung untuk menjadi informan, setelah kurang lebih 4 bulan berinteraksi atau sekitar bulan Februari 2012 awal. Kepastian bahwa para informan bertahan di perusahaan yang kurang kondusif adalah menanyakan dan memastikan secara langsung kepada para informan sudah bekerja selama lebih dari 5 tahun. Peneliti juga melakukan konfirmasi dengan data karyawan para informan. Setelah mendengar penerimaan para informan terhadap keberadaan peneliti, maka peneliti kemudian menyampaikan beberapa hal penting berikut : 1. Motivasi dan kepentingan peneliti melakukan penelitian Peneliti menegaskan kembali motivasi dan kepentingan peneliti melakukan penelitian adalah dalam rangka penyelesaian tesis untuk kepentingan akademis sehingga informan tidak akan mencurigai proses penelitian. Peneliti menginformasikan kepada informan bahwa hasil dari penelitian nantinya diharapkan dapat membantu karyawan lain yang mengalami nasib serupa sehingga kesediaan informan sangat diharapkan. 2. Kerahasiaan Peneliti menjelaskan kepada informan penelitian tentang jaminan kerahasiaan identitas peneliti, yaitu tidak akan dicantumkan dalam penulisan laporan penelitian kecuali informan bersedia. Para Informan bersedia jika nama dan biodata yang ditulis dalam penulisan laporan penelitian adalah sesuai dengan data yang sebenarnya. commit to user 46 3. Putusan akhir Peneliti memberi kesempatan kepada para informan untuk membaca dan mendiskusikan kembali hasil wawancara, serta memberi kritik atau tambahan atas tulisan tersebut. 4. Honorarium Peneliti dengan sengaja tidak memberitahukan kepada informan tentang honorarium atau kompensasi dengan harapan informan bisa bercerita apa adanya tanpa mengharapkan imbalan apapun. 5. Perencanaan yang menyeluruh Peneliti memberitahukan bagaimana pelaksanaan pengambilan data yang akan dilakukan dengan wawancara yang akan dilakukan satu per satu terhadap informan. Proses wawancara diperkirakan akan dilakukan kurang lebih satu pertemuan untuk masing-masing informan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Lamanya proses wawancara tidak dibatasi namun diperkirakan memakan waktu 5-20 menit, mengingat dilakukan dalam waktu kerja. Peneliti menginformasikan bahwa selama proses wawancara berlangsung dilakukan perekaman dengan recorder Blackberry untuk menjamin ketepatan penulisan hasil wawancara yang nantinya dapat dicek atau diperiksa kembali. Peneliti juga memastikan kesediaan informan memberi ijin pada peneliti untuk mengkonfirmasi data yang diberikan informan pada penelitian. Konfirmasi dilakukan dengan melakukan cross-check terhadap data karyawan informan, maupun data lain yang dibutuhkan, serta observasi mendalam. Proses ini kemudian dinamakan dengan triangulasi. commit to user 47 6. Persiapan untuk memulai Peneliti menanyakan kembali kesediaan masing-masing informan untuk dijadikan informan penelitian. Semua informan tetap menyatakan bersedia untuk dijadikan informan penelitian. Peneliti meminta informan untuk menuliskan identitas mereka dan menandatangani pernyataan persetujuan kesediaan menjadi informan dalam penelitian. Pernyataan persetujuan kesediaan tersebut disertakan dalam lampiran.

2. Deskripsi para informan

a. Deskripsi Informan 1 Informan adalah seorang ayah dengan 3 anak, berperawakan agak gemuk, berkulit coklat sawo matang, dan rambut hitam ikal. Informan termasuk religius di kantor, dan seorang yang ramah, serta pintar ngeles , ketika berargumen. Informan lahir di Jakarta, pada tanggal 22 Agustus 1967, dan lulusan Sarjana Ekonomi dari salah satu perguruan negeri terkenal di Jakarta. Di awal karirnya informan sempat bekerja di Biro Jasa Konsultan Keuangan selama kurang lebih 2 tahun, sebelum bergabung di perusahaan sekarang tempat informan bekerja. Informan sudah bekerja di perusahaan ini selama kurang lebih 12 tahun, dan hingga saat ini informan tidak pernah pindah ke perusahaan manapun. Informan saat ini menjabat sebagai Supervisor Divisi Keuangan. commit to user 48 Awal pertama kali peneliti bertemu dengan informan adalah, kurang lebih dua minggu sejak peneliti bekerja di perusahaan tersebut dan secara tidak sengaja bertemu di kafetaria kantor, yang kemudian peneliti mencoba untuk beramah-tamah dan mencoba menggali sedikit kehidupan informan. Sejak saat itu setiap waktu makan siang, peneliti selalu menyempatkan diri untuk makan siang bersama dengan informan. b. Deskripsi Informan 2 Informan adalah seorang duda dengan 1 anak, berperawakan agak gemuk, berkulit putih, dan selalu berpenampilan modis. Informan termasuk orang yang mudah bergaul, supel, dan ceria di kantor. Informan lahir di Bandung, 36 tahun lalu, tepatnya pada pada tanggal 20 Maret 1976. Informan lulusan Sarjana Ekonomi dari salah satu perguruan swasta terkenal di Bandung. Pada awalnya terjun di bidang entrepreneur, yakni dalam bidang kontruksi, namun tidak dilanjutkan dan memilih untuk berkarir di perusahaan tempat Informan bekerja sekarang hingga saat ini, dan saat ini menjabat sebagai Admin Project Staff . Pertama kali peneliti bertemu dengan informan adalah ketika peneliti mulai bekerja di hari pertama di kantor, kemudian informan mengajak untuk makan siang bersama di kafetaria, dan sejak saat itu peneliti mencoba untuk berteman dekat dengan informan, bahkan peneliti sempat tidur di rumah informan. commit to user 49 c. Deskripsi Informan 3 Informan adalah seorang janda dengan 2 anak, berperawakan mungil, berkulit putih, berjilbab, dan selalu berpenampilan modis. Informan termasuk orang yang supel, komunikatif, dan ceria di kantor. Lahir di Jakarta, pada tanggal 24 Mei 1973, lulusan Sarjana Ekonomi di Perguruan Tinggi Negeri terkenal di Jakarta. Informan sudah bekerja di perusahaan ini kurang lebih 13 tahun, dan tidak merasakan bekerja di perusahaan lain. Saat ini informan menjabat sebagai Supervisor Keuangan. Awal pertama kali peneliti bertemu dengan informan adalah, kurang lebih satu bulan sejak peneliti bekerja di perusahaan tersebut. Peneliti mengenal informan setelah dikenalkan oleh salah satu rekan kantor sewaktu makan siang di kafetaria. Saat itu, informan dimintai penjelasan terkait salah satu kebijakan perusahaan. Setelah itu, peneliti meminta kesediaannya menjadi salah satu informan, dan ternyata informan menyanggupinya.

3. Kendala peneliti di lapangan

Secara umum kendala yang dihadapi peneliti di lapangan adalah masalah penentuan waktu untuk wawancara. Penentuan waktu semuanya ditentukan oleh masing-masing informan, sedangkan penentuan tempat adalah di lingkungan kantor, sesuai dengan kesepakatan bersama. Hal ini dikarenakan kesibukan masing-masing informan. Proses observasi dapat dilakukan oleh peneliti hampir commit to user 50 setiap hari, dikarenakan peneliti sekantor dengan informan, sehingga hal ini lebih memudahkan peneliti. Kendala lain adalah kondisi psikologis dari masing-masing informan. Informan 1, seringkali berubah suasana hatinya, sehingga perlu penetapan jadwal berulang kali dalam proses wawancara. Informan 2, cenderung kurang serius ketika diminta kesediaan waktunya untuk proses wawancara, bahkan ketika akan dilaksanakan wawancara terkesan kurang serius. Informan 3, cenderung cuek dan kurang memberikan perhatian, bila akan dilakukan proses wawancara, namun serius ketika dilaksanakan proses wawancara.

D. Metode Pengumpulan Data