Perspektif Fenomenologis Surahman Pujianto S4110049

commit to user 40

BAB III METODE PENELITIAN

A. Perspektif Fenomenologis

Metode kualitatif pada penelitian yang berjudul “Kenapa Saya Masih Disini?” Studi Fenomenologi pada Karyawan Perusahaan dengan Situasi yang Kurang Kondusif adalah dengan pendekatan fenomenologi, yang dipilih karena sejumlah alasan, seperti yang dikemukakan oleh Creswell 2009, yaitu: 1. Sifat dasar dari pertanyaan penelitian, yaitu dimulai dengan kata tanya bagaimana atau apa sehingga penelaahan awal terhadap topik adalah menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi. 2. Topik penelitian perlu dieksplorasi lebih mendalam karena variabel tidak dapat dengan mudah diidentifikasi, teori-teori tidak cukup untuk menjelaskan tingkah laku para informan atau populasi penelitian mereka, dan teori perlu dikembangkan. 3. Kebutuhan untuk menampilkan gambaran yang mendetail mengenai topik yang ingin diteliti. 4. Meneliti informan pada setting yang natural, termasuk didalamnya adalah meninjau lokasi penelitian, memperoleh akses, dan mengumpulkan sumber informasi. 5. Ketertarikan peneliti terhadap gaya penulisan kualitatif, yaitu peneliti membawa dirinya dalam penelitian dan membuat narasi dalam bentuk cerita. commit to user 41 6. Kecukupan waktu dan sumber dalam pengumpulan data di lapangan secara menyeluruh dan analisa data informasi yang mendetail. 7. Adanya penerimaan oleh informan terhadap penelitian kualitatif. 8. Adanya penekanan peran peneliti sebagai pembelajar aktif dan dapat memberikan gambaran dari sudut pandang informan dibanding seorang ‘ahli’ yang memberikan penilaian terhadap informan. Sedangkan pendekatan fenomenologi dipilih karena penelitian ini bertujuan memahami informan dalam dunia pengalamannya. Pemahaman itu akan bergerak dari dinamika pengalaman sampai pada makna pengalaman. Penelitian fenomenologi menggambarkan makna pengalaman informan akan fenomena yang sedang diteliti. Husserl Rapar, 1996, seorang pendasar aliran filsafat fenomenologi yang mengembangkan filsafatnya dengan bertolak dari filsafat ilmu, yakin ada kebenaran bagi semua dan manusia dapat mencapai kebenaran itu. Baginya metode yang benar-benar ilmiah adalah metode yang sanggup membuat fenomena menampakkan diri sesuai dengan realitas yang sesungguhnya tanpa memanipulasinya. Untuk mengembangkan metode yang demikian itu, perhatian haruslah terpusat pada fenomena itu tanpa praduga apapun. Husserl Creswell, 1998 menekankan empat hal dalam suatu penelitian fenomenologis yaitu: 1. Peneliti mencari maknainti essenceinvariant structure pada suatu fenomena, dengan kata lain apa yang dialami oleh informan, yaitu merupakan inti terdalam yang ada di balik semua pernyataan informan. commit to user 42 2. Penelitian fenomenologis menekankan intensionalitas kesadaran intentionality of consciousness dimana kesadaran akan sesuatu selalu bersifat intensional mengarah pada sesuatu. Pengalaman memuat penampilan suatu fenomena secara lahiriah maupun kesadaran dalam individu yang mengalami fenomena tersebut berdasarkan ingatan, gambaran, dan makna. 3. Analisa data fenomenologis melalui beberapa langkah yaitu reduksi data, menganalisis kata-kata kunci serta tema-tema yang muncul dari pernyataan-pernyataan informan, dan mencari makna-makna yang mungkin muncul. 4. Peneliti menyingkirkan semua prasangkanya tentang fenomena yang diteliti, disebut dengan istilah epoche Yunani atau bracketing Inggris yaitu meletakkan dalam kurung sehingga dapat memperoleh gambaran pengalaman informan dan benar-benar memahaminya.

B. Fokus Penelitian