Audit Report Lag
2.3 Kerangka Konseptual
Berikut merupakan kerangka konseptual dari penelitian ini:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptuals
Opini audit merupakan pendapat yang dikemukakan oleh auditor independen dalam laporan audit sebagai media formal yang digunakan dalam
megkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan atas laporan keuangan yang diaudit. Opini audit dilihat dari apakah merupakan
unqualified atau selain unqualified. Audit report lag yang lebih panjang dialami oleh perusahaan yang menerima pendapat selain unqualified opinion. Hal ini
Opini Audit X1
Debt To Total Assets X2
EarningPer Share X3
Ukuran Perusahaan X4
Audit report lag Y
H
1
H
2
H
3
H
4
H
5
Universitas Sumatera Utara
dikarenakan, proses pemberian pendapat tersebut melibatkan negoisasi dengan klien, konsultasi dengan partner audit yang lebih senior atau staf teknis, dan
perluasan lingkup audit. Lain halnya dengan perusahaan yang menerima pendapat unqualified opinion, perusahaan tersebut akan melaporkan pendapat tepat waktu
karena merupakan berita baik. Dalam hal ini, opini audit yang baik unqualified opinion harus mengemukakan bahwa laporan keuangan telah diaudit sesuai
dengan ketentuan Standar Akuntansi Keuangan dan tidak ada penyimpangan material yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
Debt to total asset ratio menunjukkan seberapa besar total aktiva perusahaan yang didanai oleh hutang atau seberapa besar hutang perusahaan
berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Rasio yang tinggi memberi arti bahwa pendanaan dengan hutang semakin banyak, sehingga auditor membutuhkan waktu
yang lebih banyak untuk memeriksa laporan keuangan yang mengumumkan audit lebih lama yang akan menyebabkan audit report lag yang lebih panjang.
Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total asset yang dimiliki perusahaan. Hal yang mendasari hubungan antara ukuran perusahaan dengan audit report lag
adalah perusahaan besar akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat dibandingkan perusahaan kecil, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
manajemen perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan intensif untuk mengurangi audit report lag dikarenakan perusahaan tersebut dimonitor secara
ketat oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah. Pihak-pihak ini sangat berkepentingan terhadap informasi yang termuat dalam laporan keuangan. Pihak-
pihak ini sangat berkepentingan terhadap informasi yang temuat dalam laporan
Universitas Sumatera Utara
keuangan. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan berskala besar cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan audit lebih
awal. Disamping itu perusahaan besar pada umumnya memiliki sistem pengendalian internal yang lebih baik jika dibandingkan dengan perusahaan besar
pada umumnya memiliki sistem pengendalian internal yang lebih baik jika dibandingkan dengan perusahaan kecil sehingga memudahkan auditor
menyelesaikan pekerjaannya
2.4 Hipotesis