Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

N 100 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.52658374 Most Extreme Differences Absolute .122 Positive .122 Negative -.106 Kolmogorov-Smirnov Z 1.219 Asymp. Sig. 2-tailed .102 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber Diolah dengan SPSS,2014 Dari grafik histogram pada gambar 4.3 dan grafik PP Plot pada gambar 4.4 diatas terlihat setelah dilakukan transformasi data, grafik histogram memperlihatkan pola distribusi yang normal, hal ini dapat dilihat dari grafik histogram yang menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng skewness kiri maupun menceng ke kanan dan grafik normal PP Plot memperlihatkan titik-titik menyebar di sekitar atau mengikuti arah garis diagonal yang menunjukkan pola terdistribusi normal. Hasil uji Kolomogorov-Smirnov pada tabel 4.3 menunjukkan Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,102 yang lebih besar dari signifikansi alpha yang telah ditetapkan 0,05. Dengan demikian, data pada penelitian ini terdistribusi normal dan dapat digunakan untuk melakukan Uji-t dan Uji-F karena 0,102 0,05 H a diterima.

4.3.2 Uji Multikolinearitas

Untuk melihat ada tidaknya gejala multikolinearitas, peneliti melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat Universitas Sumatera Utara kolinearitas yang masih dapat ditolerir yaitu : tolerance 0,1 dan VIF Variance Inflation Factor 10. Uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.4 berikut: Tabel Hasil Uji Nultikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Opini Audit .980 1.020 Debt to Total Asset Ratio .951 1.051 Earning Per Share .946 1.057 Ukuran Perusahaan .977 1.023 a. Dependent Variable: Audit Report Lag Sumber: Diolah dengan SPSS, 2014 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa ini bebas dari adanya gejala multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakandalam penelitian ini memiliki tolerance yang lebih besar dari 0,1. Untuk opini audit memiliki nilai tolerance 0,980; debt to total asset ratio memiliki nilai tolerance 0,951; earning per share memiliki nilai tolerance 0,946; ukuran perusahaan memiliki nilai tolerance0,977. Dilihat dari VIF, msing-masing variabel independen lebih kecil dari 10 yaitu opini Universitas Sumatera Utara audit memiliki VIF 1,020;debt to total asset ratio memiliki VIF 1,051; earning per share memiliki VIF 1,057; ukuran perusahaan memiliki VIF 1,023. Kesimpulan yang diperoleh adalah tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam variabel independennya.

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Penguji heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan dasar analitis sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada akan membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka mengindikasikan tidak terjadi heteroskedasitisitas. Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat ditunjukkan pada gambar 4.3 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Sumber: Diolah dengan SPSS, 2014 Gambar 4.5 Grafik Scatterplot Dari grafik scatterplot pada gambar 4.5 diatas terlihat bahwa titik- titik menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur. Titik-titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain mengindikasikan bahwa adanya data observasi yang sangat berbeda dengan data penelitian lainnya. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini sehingga model ini layak untuk digunakan untuk melihat pengaruh opini audit, debt to total asset ratio, earning per share, ukuran Universitas Sumatera Utara perusahaan terhadap audit report lag pada perusahaan property dan real estate yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia.

4.3.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 4 72

Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Debt to Total Asset ratio Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

0 8 88

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 10

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 7

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 5

Pengaruh Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan dan Debt to Total Asset ratio Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012

0 0 10

Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 13

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 - Pengaruh Kualitas Audit, Jenis Opini Audit, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9