Ukuran Perusahaan
X4 Logaritma natural
total asset LnTa Rasio
Laporan Keuangan
Audit Report Lag Y
Tanggal laporan audit dikurang tanggal
laporan keuangan Rasio
Laporan Keuangan
Auditan
3.6 Model Analisis Data
Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode analisa kuantitatif yaitu dengan mengumpulkan, mengolah, dan menginterpretasikan data yang
diperoleh sehingga memberi keterangan yang benar dan lengkap untuk pemecahan masalah yang dihadapi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah model regresi berganda dengan menggunakan bantuan software SPSS for windows v.18. Ada dua jenis pengujian yang dapat dipakai dalam penelitian ini,
yaitu uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis.
3.6.1 Uji Asumsi Klasik
Model penelitian diuji terlebih dahulu asumsi klasiknya untuk memastikan tidak adanya kesalahan yang akan membuat hasil penelitian
menjadi tidak akurat.
3.6.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas berguna pada tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Uji normalitas berfungsi untuk melihat
apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
dilakukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini
dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumalh sampel kecil. Cara yang digunakan untuk mendeteksi
apakah residual mengikuti berdistribusi normal atau tidak adalah dengan analisis grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memnuhi asumsi normalitas, demikian
sebaliknya. Selain itu bisa juga melalui uji analisis statistik. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual
adalah uji statistic Kolmogrov-Smirnov atau biasa disingkat K-S Ghozali, 2008. Uji K-S dibuat dengan membuat hipotesis:
Ho : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal
Bila sig 0,05 dengan α = 5, berarti distribusi data normal Ho diterima, sebaliknya bila sig 0,05 dengan α = 5,
berarti distribusi data tidak normal Ha diterima. Ditribusi yang melanggar asumsi normalitas dapat dijadikan menjadi bentuk
normal dengan cara sebagai berikut transformasi data, trimming, atau winzorising.
Universitas Sumatera Utara
3.6.1.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam
suatu model regresi liner berganda. Jika ada korelasi tinggi diantara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas
terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu Sunjoyo dkk, 2013:65. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di
dalam model regresi adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen,
jika diantara variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90, maka hal ini merupakan
indikasi adanya multikolonieritas. 2. Multikolinieritas dapat juga dilihat dari 1 nilai tolerance dan
lawannya 2 Variance Inflation Factor VIF, nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolonieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10.
Beberapa alternatif cara untuk mengatasi masalah multikolinearitas menurut Erlina 2011:104 adalah sebagai
berikut: a. Mengganti atau mengeluarkan variabel yang mempunyai
korelasi yang tinggi. b. Menambah jumlah observasi atau menambah ukuran sampel.
c. Mentransformasikan data kedalam bentuk lain misalnya logaritma natural, akar kuadrat atau bentuk first differene delta.
Universitas Sumatera Utara
d. Dalam tingkat lanjut dapat digunakan metode regresi bayessian yang masih jarang sekali digunakan.
3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas