Component Display Theory LANDASAN TEORI

19 d penanggulangan kesalahan − program memerlukan sedikit mengetik, dan harus memaafkan kesalahan pengetikan, seperti huruf kapital, dll − siswa dapat memperbaiki kesalahan kecuali jika itu adalah ujian, tetapi mereka seharusnya tidak perlu mendapatkan jawaban yang benar untuk melanjutkan

2.2 Component Display Theory

Component Display Theory CDT merupakan salah satu teori desain instruksional yang dapat digunakan untuk mengembangkan multimedia pembelajaran interaktif Pramono 2007:6. Teori desain instruksional adalah serangkain preskripsi formula untuk menentukan strategi instruksional yang tepat agar siswa dapat meraih tujuan pembelajaran yang telah ditentukan Merill dalam Pramono 2007:40. CDT menggabungkan beberapa pengetahuan mengenai instruksional dari beberapa perspektif, yaitu: behavioristik dan kognitif. Menurut Pramono 2007:7, CDT memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan teori desain instruksional yang lain. Pertama, teori CDT paling lengkap strategi mikronya. Kedua, penentuan tujuan pembelajaran taksonomi menggunakan matriks Performance-Content sangat sederhana dan mudah. Taksonomi ini merupakan bagian integral dari CDT itu sendiri, sehingga preskripsi untuk materi yang akan ditampilkan sangat terkait erat dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Ketiga, cara pengaturan tampilan display yang dipreskripsikan oleh CDT sangat cocok untuk diaplikasikan dalam multimedia pembelajaran. Pengembangan konten instruksional program multimedia berpedoman CDT dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 20 1. Penentuan Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan taksonomi CDT yang menghubungkan dimensi kemampuan performance dan isi content. Dimensi kemampuan menunjukkan secara langsung performa apa yang akan diraih melalui penetapan tujuan pembelajaran. Dimensi kemampuan secara langsung akan berhubungan dengan kata kerja yang ditetapkan dalam tujuan pembelajaran. Dimensi kemampuan terdiri atas: mengingat remember, mengaplikasikan use, dan menemukan find. Mengingat adalah kemampuan yang menghendaki siswa untuk mengenali atau menyebutkan informasi yang telah diterima. Mengaplikasikan adalah kemampuan yang menghendaki siswa untuk mengaplikasikan suatu abstraksi pada keadaan tertentu. Tingkat kemampuan tertinggi, yaitu menemukan, menghendaki siswa untuk menemukan atau menciptakan suatu abstraksi baru. Dimensi isi menjelaskan karakteristik dari tipe materi yang akan dipelajari oleh siswa. Dimensi isi terdiri atas: fakta facts, konsep concept, prosedur procedure, dan prinsip principle atau azas. Fakta adalah potongan-potongan informasi seperti nama, tanggal, peristiwa atau simbol dari suatu obyek atau peristiwa. Konsep adalah kumpulan obyek, gejala atau simbol yang memiliki karakteristik yang sama. Konsep sering juga disebut kelas class. Obyek-obyek yang memiliki karakteristik yang sama berarti tergolong dalam satu kelas atau kategori yang sama, dengan demikian memiliki konsep yang sama. Konsep selalu memiliki suatu definisi yang menunjukkan secara langsung karakteristik yang dimiliki oleh objek yang tergolong dalam konsep atau kelas yang sama. Prosedur adalah serangkaian langkah atau tindakan dalam menyelesaikan suatu masalah atau tugas, atau memproduksi sesuatu. Prosedur selalu berisi urut-urutan langkah dalam melakukan suatu kegiatan atau aksi 21 tertentu. Prinsip adalah penjelasan atau prediksi mengapa sesuatu terjadi. Prinsip menjelaskan hubungan sebab-akibat dari suatu peristiwa. Seringkali prinsip menghubungkan menjelaskan hubungan antara dua konsep atau lebih. Dimensi kemampuan dan isi dapat ditampilkan dalam bentuk matriks Performance-Content Matriks P-C seperti Tabel 2.1. Tabel 2.1 Matriks P-C K E M A M P U A N Menemukan Mengaplikasikan Mengingat Fakta Konsep Prosedur Prinsip ISI Dengan menentukan suatu tipe pembelajaran berada pada posisi mana di dalam matriks P-C, tujuan pembelajaran dapat dengan mudah dirumuskan. 2. Penentuan Konten Materi Pembelajaran Penentuan konten materi pembelajaran disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Konten materi dibedakan menjadi tiga yaitu 1 Primary Presentation Form PPF, 2 Secondary Presentation Form SPF, dan 3 Interdisplay Relationship IDR. PPF berperan sebagai materi utama yang harus ada dalam setiap halaman presentasi suatu multimedia pembelajaran. PPF tidak hanya menampilkan materi presentasi tetapi juga menampilkan latihan dan petunjuk. SPF merupakan suatu informasi tambahan bagi PPF untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang tengah berlangsung. SPF membantu siswa dalam peningkatan pemahaman dan efisiensi proses pembelajaran. Unsur-unsur SPF menjadi penjelas PPF dalam masing-masing tampilan. IDR berperan sebagai strategi untuk mengatur hubungan antara tampilan display yang satu dengan tampilan lainnya. 22 3. Pengaturan Konten Materi Berdasarkan Preskripsi CDT Langkah pengembangan konten instruksional selanjutnya adalah pengaturan urutan konten materi berdasarkan preskripsi CDT. Preskripsi CDT merupakan suatu formula yang berupa uraian langkah-langkah apa saja yang akan ditempuh dijabarkan dalam bentuk PPF, SPF dan IDR untuk suatu tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Preskripsi untuk suatu tujuan pembelajaran tertentu berbeda dengan preskripsi untuk tujuan pembelajaran yang lain. Preskriptif CDT ini merupakan suatu langkah aplikatif bagi seorang desainer media instruksional ketika merancang suatu pembelajaran yang berpedoman CDT. Preskripsi CDT menghubungkan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dengan strategi instruksional yang cocok, dalam hal ini berupa PPF, SPF dan IDR yang sesuai. Dengan menentukan tujuan pembelajaran yang diinginkan, maka dapat dipilih preskripsi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Preskripsi CDT untuk masing-masing tujuan pembelajaran dilampirkan pada Lampiran 1.

2.3 Polarisasi cahaya