1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di jaman modern sekarang ini, para pendidik berkesempatan menggunakan berbagai macam teknologi. Teknologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
efektivitas proses belajar dan mengajar. Komputer sebagai salah satu produk teknologi dinilai tepat digunakan sebagai alat bantu pengajaran Surjono 1995.
Berbagai macam pendekatan instruksional tersedia dalam bentuk program pengajaran berbantuan komputer atau Computer-Assisted Instruction CAI.
CAI bermakna instruksi pembelajaran dengan bantuan komputer yang memiliki karakteristik yang khas: menekankan belajar mandiri, interaktif, dan menyediakan
bimbingan Steinberg 1991 dalam Pramono 2007:9. Menurut Pramono 2007:10, salah satu bentuk CAI yang banyak beredar dan digunakan adalah multimedia
pembelajaran [interaktif]. Multimedia pembelajaran interaktif MPI adalah media pembelajaran yang merupakan kombinasi dari berbagai unsur media yang terdiri dari
teks, grafis, foto, animasi, video, dan suara yang disajikan secara interaktif Koesnandar 2006:75. Menurut Kara nd, multimedia sangat penting digunakan
dalam pembelajaran sains yang mengandung konsep abstrak. Multimedia mampu membantu siswa memahami konsep, serta mampu meningkatkan sikap positif siswa
selama pembelajaran. Pada musim semi tahun 1997, sebuah multimedia optika digunakan pada kelas
optik di Mississippi State University Banks 1998. Beberapa mahasiswa memberi
2
komentar bahwa polarisasi merupakan salah satu konsep fisika yang sukar dipahami di sekolah menengah atas SMA bahkan sampai di bangku perkuliahan. Siswa perlu
meluangkan lebih banyak waktu untuk berusaha membayangkan gejala polarisasi sirkuler bahkan polarisasi linier sekalipun. Setelah melihat gejala abstrak tersebut
dalam bentuk animasi, siswa menjadi lebih mudah membayangkannya. Komentar mahasiswa di atas menunjukkan bahwa polarisasi cahaya
merupakan gejala fisika yang sulit dipahami siswa. Permasalahan ini terkait bentuk gelombang cahaya yang tak-kasat mata dan abstrak. Pemakaian animasi dapat
menjadi solusi untuk membantu siswa memperoleh gambaran tentang gejala polarisasi cahaya dalam bentuk visual. Pembelajaran tentang gejala polarisasi cahaya
yang disebabkan karena peristiwa penyerapan selektif, pemantulan dan pembiasan, pembiasan ganda, dan hamburan dapat lebih optimal jika gejala-gejala tersebut
disajikan dalam bentuk video demonstrasi. Penyajian video demonstrasi mampu memberikan pengalaman nyata kepada siswa tentang gejala polarisasi cahaya yang
sebenarnya. Animasi dan video demonstrasi dapat dikemas dalam bentuk MPI. Oleh karena itu, pengembangan MPI untuk materi polarisasi cahaya perlu dilakukan.
Pengembangan multimedia tentu harus berlandaskan pada teori desain instruksional, bukan semata berdasarkan penilaian subjektif dari programmer.
Richard Clark mengkritik bahwa program pengajaran seperti CAI bisa saja efektif tetapi dengan hanya menempatkan materi pelajaran ke dalam komputer secara asal,
tidaklah akan meningkatkan efektivitas pengajaran Surjono 1995:3. Oleh karena itu, Simonson dan Thompson menyarankan agar pembuatan CAI harus direncanakan
dengan baik dan usaha penelitian saat ini sebaiknya difokuskan pada pemakaian CAI untuk situasi khusus dan untuk mata pelajaran khusus pula Surjono 1995:3.
3
Berdasarkan pemikiran di atas, penulis bermaksud melakukan penelitian berjudul: ”PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
MPI FISIKA TOPIK POLARISASI CAHAYA”.
1.2 Rumusan Masalah