Embriologi Hewan

(1)

EMBRIOLOGI HEWAN

Nama : Yonavia Glovina Lissa Hualpitu

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Universitas Pattimura

2014

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw

ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert

yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui

opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa

sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf

ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj

klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx

cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb

nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw

ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert

yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui

opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa

sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf

ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj

klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx

cvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmq


(2)

1. Berikanlah Defenisi yang lengkap tentang Embriologi Hewan ?

Embriology berasal dari bahasa Yunani yaitu embryon, “belum lahir” dan logia yang artinya yaitu ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio dari pembuahan sel telur ke tahap janin. Setelah pembelahan sel-sel membagi atas morula yaitu bola berongga dan blastula yaitu yang mengembangkan sebuah lubang atau pori disalah satu ujungnya.

Pada hewan bilateral, blastula berkembang disalah satu dari dua cara yang membagi kehidupan binatang ke dalam dua bagian. Jika dalam blastula pori pertama (blastopori) menjadi mulut binatang, ini adalah Prostomia; jika pori pertama menjadi anus maka itu adalah deuterostome. Protostomes termasuk invertebrate seperti, serangga,cacing dan moluska sedangkan deuterostomes termasuk vertebrata. Pada akhirnya blastula berubah menjadi berbeda struktur yang lebih disebut gastrula. Gastrula dan blastopori segera berkembang membentuk tiga lapisan yang berbeda dari sel yang semua organ tubuh dan jaringan kemudian berkembang menjadi :

 Endoderm (lapisan paling dalam), menimbulkan organ pencernaan, paru-paru dan

kandung kemih.

 Mesoderm {lapisan tengah), menimbulkan otot-otot, tulang dan system darah.

 Ektoderm (lapisan luar sel), menimbulkan system saraf dan kulit.

Pada manusia, embrio seperti bola membagi sel dari saat zigot implant itu sendiri di rahim dinding sampai akhir minggu kedelapan setelah pembuahan. Pada minggu kedelapan, perkembangan manusia ini di sebut janin. Embrio di banyak spesies sering terlihat mirip satu sama lain dalam tahap perkembangan awal. Alasan ini adalah karena kesamaan spesies memiliki sejarah evolusi. Kesamaan diantara spesies ini disebut homolog struktur, yaitu struktur yang memiliki fungsi yang sama atau serupa dan mekanisme memiliki berevolusi dari satu nenek moyang.

2. Mengapa Malpighi hidup 1600 tahun kemudian setelah Ariestoteles dan 60 tahun kemudian setelah William Harvey sampai pada kesimpulan bahwa di dalam sel telur terdapat miniature hewan dewasanya yang disebut Hormonkuli (Teori Preformasi). Jelaskan !


(3)

Studi tentang embriologi ilmu yang berhubungan dengan pembentukan dan pengembangan embrio dan janin. Orang dahulu percaya bahwa organisme baru bisa timbul melalui reproduksi seksual, reproduksi aseksual atau generasi spontan. Pada awal abad keenam B.C, dokter Yunani dan filsuf menyarankan mengguakan telur ayam sebagai cara unuk menyelidiki embriologi. Aristoteles (384-322 ) menggambarkan dua model historis penting yangdikenal sebagai Preformasi dan epigenesis. Menurut teori preformationist, embrio atau miniatur individu berkembang dalam telur ibu atau air mani ayah dan mulai berkembang saat dirangsang. Aristoteles percaya bahwa embrio pada dasarnya dibentuk oleh koagulasi dalam rahim segera setelah kawin ketika prinsip jantan bertindak pada substansi bahan yang disediakan oleh betina. Sedangkan, William Harvey(1578-1657) menggunakan rusa yang dikawinkan dan membedah rahim dan mencari embrio didalam tubuh rusa betina. Harvey tidak dapat menemukan tanda-tanda embrio berkembang di dalam rahim sampai sekitar enam atau tujuh minggu setelah perkawinan itu terjadi. Selain eksperimen pada Rusa, Harvey melakukan studi sistematis dari perkembangan telur ayam. Hasil pengamatannya menyakinkan bahwa generasi berjalan dengan epigenesist yaitu penambahan secara bertahap perkembangan. Namun demikian banyak pengikut Harvey menolak epigenesist dan beralih ke teori Preformasi. Begitu pula dengan Marcello Malpighi (1628-1694) dan Jan Swammerdam (1637-1680) dua ahli yang melakukan pengamatan dengan menggunakan mikoskop untuk mendukung teori preformasi.

Teori Preformasi

Teori preformasi mengemukakan bahwa makhluk hidup telah dibentuk secara lengkap dalam bentuk miniature didalam sel gamet (sperma atau telur). Teori yang mengemukakan bahwa di dalam ovum atau sperma terdapat benih yang berbentuk sempurna, dengan ukuran yang sangat kecil yang akan menjadi besar sehingga bentuknya nyata selama perkembangan. Teori ini terbagi menjadi 2 aliran yaitu teori spermis (animaculisme) dan teori ovulisme. Teori spermis menyatakan bahwa di dalam sperma sudah ada bentuk organisme yang disebut "Homunkulus" yang akan diberi makan oleh ovum, jika sperma bersatu dengan ovum homukulus akan berkembang menjadi organisme baru. Teori ovulisme menyatakan bahwa di dalam ovum ada bentuk organisme, organisme tersebut akan berkembang bila ada cairan seminal plasma. Penganut teori preformasi pecah menjadi dua aliran yaitu aliran spermatik atau spermis dan aliran ovulist atau ovist. Aliran spermis beranggapan bahwa miniature tersebut berada didalam


(4)

sperma, sedangkan telur hanya berperan sebagai medium nutritive saja agar miniature dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Hart-soekert (1964) menyebut makhluk miniature tersebut dengan nama Homunculus. Aliran ovulist beranggapan bahwa makhluk miniature yang dimaksud terdapat didalam sel telur, jadi peran sperma hanya sebagai perangsang saja agar makhluk kecil tersebut dapat tumbuh menjadi besar.

3. Siapakah Bapak Embriologi Moderen, Siapa pula Bapak Perintis Embriologi Hewan dan Siapa Yang Memberi Nama Spermatozon pada Sel Gamet Jantan ?

Bapak Embriologi Moderen yaitu Hans Spemann (Stuttgart, 27 Juni 1869 - Freiburg im Breisgau, 9 September 1941) ialah seorang embriolog Jerman yang menjadi salah satu pelopor embriologi modern, dan merupakan salah satu dari 2 embriolog yang pernah dianugerahi Penghargaan Nobel. Studinya berfokus pada diferensiasi sel embrio selama pertumbuhan organisme. Spemann, dididik di Universitas Heidelberg dan München sebelum menerima gelar doktor dalam botani, zoologi, dan fisika di Lembaga Zoologi Universitas Würzburg pada tahun 1895. Ketertarikan Spemann dengan embryologi tidaklah bermula hingga setelah tahun pendidikannya, ketika selama musim dingin tahun 1896 ia membaca buku Plasma Kuman: Teori Pewarisan karya August Weismann saat ia berada di sebuah sanatorium untuk menyembuhkan tuberkulosis yang dideritanya. Embrio (bahasa Yunani: έμβρυον) adalah sebuah eukariota diploid multisel dalam tahap paling awal dari perkembangan. Dalam organisme yang berkembang biak secara seksual, ketika satu sel sperma membuahi ovum, hasilnya adalah satu sel yang disebut zigot yang memiliki seluruh DNA dari kedua orang tuanya. Dalam tumbuhan, hewan, dan beberapa protista, zigot akan mulai membelah oleh mitosis untuk menghasilkan organisme multiselular. Hasil dari proses ini disebut embrio. Pada manusia, terbentuk embrio (mudigah) antara umur 3-5 minggu masa kehamilan dan sudah tampak rancangan bentuk alat-alat tubuh. Pada hewan, perkembangan zigot menjadi embrio terjadi melalui tahapan yang dikenal sebagai blastula, gastrula, dan organogenesis. Pada tumbuhan, istilah embrio hanya dipakai untuk tumbuhan kecil yang terbentuk dalam biji yang berada dalam keadaan dormansi, menunggu kondisi lingkungan yang tepat untuk berkecambah.


(5)

Pada tahun 1902, Spemann, yang dengan cerdik menggunakan sehelai rambut sebagai simpul, berhasil memecahkan sel dari embrio salamander 2 sel, dan mendapatkan salamander normal dari tiap sel. Karyanya membantah teori Weismann bahwa sel kehilangan informasi genetik ketika berdiri sendiri. Di tahun yang sama, Spemann menyimpulkan di awal bahwa dalam tahap tertentu pertumbuhan, yang disebut determinasi, sel embrio akan berdiferensiasi. Pada akhir tahun 1920-an Spemann melanjutkan karyanya dengan salamander. Ia memindahkan nukleus embrio dengan 16 sel ke sel embrio salamander tunggal yang tanpa nukleus. Sel itu menyedot nukleus dan berkembang menjadi salamander normal. Dengan proses ini, Spemann menyempurnakan salah satu eksperimen kloning pertama menggunakan metode transfer nuklir. Dengan karyanya yang terbit tahun 1938 yang berjudul Pertumbuhan dan Induksi Embrio, Spemann mengajukan "eksperimen fantastik" atas pengkloningan organisme dari sel terdiferensiasi maupun dewasa menggunakan metode transfer nuklir. Selama masa ini, Spemann tak memiliki teknologi untuk menyempurnakan pandangannya, dan kloning yang diajukannya tak selesai hingga keberhasilan Robert Briggs dan Thomas J. King pada tahun 1952. Kloning dalam biologi adalah proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama (populasi) yang identik secara genetik. Kloning merupakan proses reproduksi aseksual yang biasa terjadi di alam dan dialami oleh banyak bakteria, serangga, atau tumbuhan. Dalam bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau organisme. Arti lain kloning digunakan pula di luar ilmu-ilmu hayati. Kata ini diturunkan dari kata clone atau clon, dalam bahasa Inggris, yang juga dibentuk dari kata bahasa Yunani, κλῶνος ("klonos") yang berarti "cabang" atau "ranting", merujuk pada penggunaan pertama dalam bidang hortikultura sebagai bahan tanam dalam perbanyakan vegetatif. Pada tahun 1935, Spemann dianugerahi Nobel Kedokteran untuk efek organiser, kasus di mana salah satu bagian embrio, ketika dicangkoqkan ke daerah embrio lain menyebabkan perubahan pada jaringan sekitarnya. Di samping penemuan embriologinya yang berpengaruh, kekerasan Spemann yang alih-alih dalam pembuatan peralatan laboratorium yang tepat menimbulkan sejumlah kemajuan dalam peralatan bedah mikro semasa hidupnya.


(6)

4. Salah Kegunaan Mempelajari Embriologi Hewan Ialah Membantu Program KB (keluarga Berencana). Jelaskan !

Seperti yang telah diketahui Embriologi adalah ilmu yang mempelajari seluruh proses tumbuh dan berkembangnya telur yang telah dibuahi. Sehingga, Embriologi hanya mempelajari proses tumbuh dan berkembangnya telur yang dibuahi sampai suatu kondisi serupa stadium dewasa yaitu foetus siap lahir pada hewan tingkat tinggi dan telur yang siap menetas. Ilmu yang mempeljari tentang perkembangan embrio dari pembuahan sel telur ke tahap janin ini memiliki salah satu kegunaan dalam membantu program KB karena :

1. Memberikan pengertian tentang organ dan jaringan yang berbeda, berkembang dari suatu sel tunggal (zigot) kepada orang tua.

2. Membantu mengungkapkan rahasia keturunan, penentuan sekuel sehingga memberikan pilihan bagi keluarga untuk memilih memiliki 2 keturunan (anak) berikutnya saja.

3. Membantu memberikan gambaran perkembangan lapisan-lapisan yang berhubungan dengan fetus dan ibu dalam masa mengandung.

4. Membantu memberikan gambaran adanya struktur yang rudimenter dalam suatu perkembangan bagi calaon orang tua.

5. Membantu memberikan gambaran mengenai perkembangan normal dan perkembangan abnormal janin pada orang tua.

Dengan demikian maka program KB (Keluaraga Berencana) juga dapat berhasil untuk mengoptimalkan penurunan grafik (angka) kenaikan penduduk di Negara Indonesia.

5. Apa yang anda ketahui tentang : A. Fetus


(7)

Janin (en:fetus, foetus, fœtus, faetus, fætus) adalah mamalia yang berkembang setelah fase embrio dan sebelum kelahiran. Dalam bahasa Latin, fetus secara harfiah dapat diartikan "berisi bibit muda, mengandung". Pada manusia, janin berkembang pada akhir minggu kedelapan kehamilan, sewaktu struktur utama dan sistem organ terbentuk, hingga kelahiran. Janin disebut juga Calon Bayi. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, adalah kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, triwulan I dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu, triwulan II dari 12 sampai 28 minggu dan triwulan III dari 28 sampai 40 minggu. Kehamilan terhitung dari hari pertama haid terakhir. Pada Minggu ke-12/ Bulan ke-3. Embrio menjadi janin. Denyut jantung terlihat pada USG. Mulai ada gerakan. Sudah ada pusat tulang, kuku, ginjal mulai memproduksi urin.

Ilmu pengetahuan modern telah menetapkan bahwa tanda pertama adanya otot tampak pada minggu ketujuh. Ini akibat dari kondensasi sel mesenchymal di pusat anggota badan atas atau bawah. Pada janin, sumber sel-sel adalah sel-sel pertengahan (mesodermis) yang berasal dari pusat saraf tubuh yang berpindah dari pusat saraf tubuh menuju puncak anggota badan.

Dari paparan di atas, terlihat jelas bahwa pembentukan tulang lebih dulu dari pembentukan otot atau urat. Kemudian otot dan urat membungkus tulang.

Gambar Perkembangan Janin dalam Kandungan


(8)

Minggu 1

Jika sel sperma menembus dan bertemu sel telur maka dia akan memupuknya dan tumbuh. Hal ini dikenal sebagai konsepsi. Pada saat ini, susunan genetik selesai, termasuk jenis kelamin bayi. Dalam waktu sekitar tiga hari setelah pembuahan, telur yang dibuahi, akan menyebar dengan cepat menjadi sel yang banyak, melewati tuba fallopi ke dalam rahim, di mana melekat ke dinding rahim. Plasenta, yang akan memelihara bayi, juga mulai terbentuk

Minggu 4

Pada titik ini, perkembangan pada struktur pembentukan wajah dan leher berlangsung selesai dan menjadi jelas. Jantung dan pembuluh darah mulai berkembang. Begitu pula Paru paru, perut dan hati juga ikut berkembang. Tes kehamilan yang dilakukan dirumah sendiri yang biasanya menggunakan Testpack menunjukkan nilai positive.

Minggu 8

Bayi itu sekarang mempunyai ukuran lebih dari setengah inci. Kelopak mata dan telinga terbentuk, dan ujung hidung terlihat. Lengan dan kakinya terbentuk dengan baik. Jari tangan dan kaki tumbuh lebih panjang dan lebih jelas.


(9)

Minggu 12

Janin berukuran sekitar 2 inci dan mulai membuat gerakan sendiri. Anda mungkin mulai merasakan bagian atas rahim di atas tulang kemaluan. Dokter Anda mungkin akan mendengar detak jantung bayi dengan alat khusus.

Minggu 16

Janin sekarang berukuran sekitar 4,3-4,6 inci dan beratnya sekitar 3,5 ons. Bagian atas rahim anda akan mulai merasakan sekitar 3 inci di bawah pusar. Mata bayi bisa berkedip, jantung dan pembuluh darah terbentuk sempurna. Jari bayi dan jari kaki mulai terbentuk perlahan.

Minggu 20

Bayi itu memiliki berat sekitar 10 ons dan mempunyai panjang sekitar 6 inchi. Rahim Anda akan berada pada tingkat pusar. Bayi bisa mengisap ibu jari, menguap, peregangan, dan membuat raut wajah. Anda akan merasakan gerakan bayi Anda.

USG USG umumnya dilakukan untuk semua

wanita hamil pada 20 minggu kehamilan. Selama USG ini, dokter akan mengkonfirmasi bahwa plasenta sehat dan terpasang normal dan bahwa bayi Anda berkembang dengan baik dalam rahim. Detak jantung bayi dan gerakan tubuhnya, lengan, dan kaki juga dapat dilihat pada USG. Jenis kelamin bayi biasanya dapat ditentukan pada 20 minggu. Seperti yang


(10)

anda lihat disini adalah USG 2D (inset) dikontraskan dengan USG 4D.

Minggu 24

Janin beratnya sekitar 14 ons sekarang. Janin mampu menanggapi suara dengan menggerakkan atau meningkatkan denyut nadi. Anda mungkin melihat gerakan menyentak jika cegukan. Dengan telinga bagian dalam sepenuhnya dikembangkan, dan anda mungkin dapat merasakan pergerakan bayi menjadi terbalik dan berputar dalam kandungan.

Minggu 28

Janin memiliki berat sekitar 2 pon 6 ons. Ada kesempatan bagus untuk bertahan hidup jika bayi Anda lahir prematur sekarang. Tanyakan kepada dokter tentang tanda-tanda peringatan persalinan prematur. Anda bisa ikut kursus dalam proses suatu kelompok Kelas Melahirkan. Dalam kelas melahirkan tersebut akan mempersiapkan Anda dalam proses melahirkan, termasuk tenaga kerja dan pengiriman dan pengasuhan bayi baru lahir.

Minggu 36

Bayi berbeda dalam ukuran, tergantung pada banyak faktor (seperti jenis kelamin, jumlah bayi yang sedang dikandung, dan berat badan orang tua), sehingga tingkat keseluruhan pertumbuhan bayi sama pentingnya dengan ukuran sebenarnya. Rata-rata, ini memiliki panjang 18,5 inci dan beratnya mendekati 6 kilogram. Otak telah berkembang pesat. Paru-paru hampir


(11)

sepenuhnya dikembangkan. Kepala biasanya diposisikan ke dalam panggul sekarang. Sebuahproses kehamilan dianggap telah selesai pada minggu ke 37..!

Lahir

Tanggal jatuh tempo Seorang ibu menandai akhir minggu ke-40 nya. Sebuah kehamilan dimulai dengan implantasi dan tanggal kelahiran dapat dihitung dengan menggunakan hari pertama periode menstruasi terakhir. Berdasarkan hal ini, kehamilan dapat berlangsung antara 38 dan 42 minggu dengan proses panjang selama 40 minggu. Beberapa kejadian juga sering disebutkan bahwa proses kehamilan mencapai 42 minggu. Untuk alasan keamanan, sebagian besar dokter mengatakan 42 minggu pada proses kehamilannya dengan menginduksi persalinan.

B. Teratologi

Teratologi merupakan cabang dari ilmu embriologi yang khusus mempelajari tentang akibat, mekanisme dan manifestasi embrionik yang cacat (abnormal). Bentuk embriotoksik ini ditentukan oleh jenis senyawa, dosis dan waktu penggunaannya selama kehamilan. Selain senyawa kimia, faktor lain yang menimbulkan teratogen adalah kekurangan gizi, radiasi kimia, infeksi virus, hipervitamin, ketidakseimbangan hormonal, genetik dan berbagai kondisi stres (Hartati, 2007).

Beberapa jenis anomali menurut Hartati (2007) antara lain : 1. Malformasi


(12)

Terjadi selama pembentukan struktur (organogenesis). Malformasi dapat disebabkan faktor lingkungan dan genetik. Kebanyakan malformasi berawal dari minggu ketiga sampai minggu kedelapan kehamilan. Anomali ini dapat menyebabkan hilangnya sebagian atau seluruh struktur organ dan/atau perubahan-perubahan konfigurasi normal.

2. Disrupsi

Mengakibatkan perubahan morfologi struktur organ setelah pembentukannya. Penyebabnya adalah proses-proses yang merusak, seperti kecelakan pada pembuluh darah yang menyebabkan atresia usus dan cacat yang ditimbulkan pita amnion.

3. Deformasi

Disebabkan oleh gaya-gaya mekanik dalam jangka waktu yang lama. Deformasi sering kali mengenai sistem kerangka otot. Anomali ini dapat sembuh setelah lahir.

4. Sindrom

Sekelompok cacat yang terjadi secara bersamaan, memiliki etiologi yang spesifik dan sama. Istilah ini menunjukkan telah dibuat sebuah diagnosis dan risiko terjadinya kembali telah diketahui.

Menurut Hartati (2007), ada juga kelainan yang disebabkan oleh teratogen. Teratogen penyebab kelainan kongenital :

1. Agen infeksi (co. : Virus rubella, sitomegalovirus, virus herpes simpleks, HIV, sifilis)

2. Agen fisik (co. : sinar X, hipertermia)

3. Agen kimia (co. : talidomid, asam valproat, fenitoin, amfetamin, alkohol, merkuri, kokain)

4. Hormon (co. : agen androgenik, dietilstilbestrol (DES), diabetes gestational (diabetes ibu).

C. Teori Epigenesis

Teori ini menyatakan, bahwa dalam Teori Epigenesis menyatakan bahwa perkembangan awal embrio ayam didahului oleh bentuk global (sel-sel) di dalam telur, kemudian menyusun diri membentuk susunan embrio yang komplek. Yang memperkenalkan teori ini ialah Caspar Friedrich Wolff (1733 – 1794) Ia mendasarkan teorinya kepada penelitian embriologi. Katanya teori preformasi tak bisa diakui, karena terbukti usus ayam tidak terbentuk berupa tabung yang sudah jadi, tapi mula-mula berupa lipatan dari lapisan gepeng yang masih suatu jaringan pada awal pengeraman. Ia menulis teorinya dalam bukunya yang berjudul “Theoria Generationis”.


(13)

D. Telur Indeterminant Cleavage Periode Perkembangan Embrio

Periode Embrio / organogenesis merupakan suatu periode ketika sel-sel berada dalam proses pembentukan organ-organ spesifik dalam tubuh embrio. Merupakan periode dimulainya implantasi sampai saat dimulainya pembentukan organ tubuh bagian dalam. Pada sapi berkisar hari ke 12-45, kucing 6-24, dan kuda 12-50 setelah fertilisasi. Selama periode ini akan terbentuk lamina germinativa selaput embrionik dan organ tubuh (Toelihere,1979). Periode perkembangan embrio adalah sebagai berikut:

a. Periode Persiapan

Kedua parent disiapkan untuk melakukan perkawinan. Gamet mengalami proses pematangan sehingga mampu melakukan pembuahan.

b. Periode Pembuahan

Kedua parent kawin, gamet melakukan perjalanan ke tempat pembuahan, kemudian kedua jenis gamet pun melakukan pembuahan.

c. Periode Pertumbuhan Awal

Pertumbuhan sejak zigot mengalami pembelahan berulang kali sampai saat embrio memiliki bentuk primitif yaitu bentuk dan susunan tubuh embrio masih sederhana dan kasar.

Tingkat Pembelahan

Cleavage atau disebut juga segmentasi terjadi setelah pembuahan. Zigot membelah berulang kali samapai terdiri dari berpuluh sel kecil yang disebut blastomere. Pembelahan itu bisa meliputi seluruh bagian, bisa pula hanya pada sebagian kecil zigot. Pada umumnya pembelahan itu secara mitosis. Pada akhir pembelahan akan terbentuk morula yang masif, dalamnya tidak berongga. Ø pembelahan yang dimaksud adalah pembelahan zigot menjadi blastomere

Ø pembelahan bisa seluruh bagian dan sebagian kecil zigot Ø pembelahan pada umumnya terjadi secara mitosis Ø sewaktu-waktu disertai pembelahan inti

Bidang pembelahan


(14)

Ø bidang vertikal: pembalahan lewat secara tegak dari kutub animal ke kutub vegetal

Ø bidang ekuator: pembalahan tegak lurus terhadap poros kutub animal dan kutub vegetal dan pertengahan antara dua kutub

Ø bidang latitudinal: pembalahan sejajar dengan bidang ekuator

Sifat pembelahan

1. Daerah deutoplasma yang padat (lapisan yolk) sukar dilewati pembelahan. Pembelahan hanya berlangsung di daerah Germinal disc pada telur megalecithal

2. Bidang ekuator serat gelendong tiap pembelahan selalu terdapat di pertengahan dan tegak lurus pada poros

3. Setelah pembelahan, kedua sel anak yang terjadi sama besar

Macam-macam pembelahan 1. Holoblastik

Yaitu pembelahan mengenai seluruh daerah zigot terdapat pada telur homolecithal dan mediolecithal. Ada 2 jenis pembelahan holoblastik:

A. holoblastik teratur: pembelahan berlangsung secara teratur dilihat dari bidang pembelahan dan waktu tahap-tahap pembelahan. Contoh: pada asterias, anura.

Ø pembelahan ke-1 lewat bidang meridian

Ø kembelahan ke-2 lewat bidang meridian tegaklurus bidang pembelahan 1 menjadi 4 sel

Ø pembelahan ke-3 lewat bidang latitudinal sedikit diatas bidang ekuator. Terbentuk 8 sel: 4 sel micromere dan 4 macromere

Ø pembelahan ke-4 lewat bidang meridian yang serentak. Terbentuk 16 sel: 8 sel micromere dan 8 sel macromere


(15)

Ø pembelahan ke-5 lewat bidang latitudinal, atas dan bawah bidang ekuator secara serentak. Terbentuk balstomereyang terdiri dari 32 sel

Ø pembelahan ke-6 lewat bidang meridian, serentak untuk semua sel sehingga terbentuk 64 sel Ø pembelahan ke-7 dan ke-8 sukar diikuti. Terdapat gumpalan-gumpalan sel yang membesar sekitar 70 sel. Berbentuk seperti buah pir yang disebut morula

Ø morula pada katak tidak jelas adanya balstomere karena banyak sel dan secara berangsur terbentuk rongga dibagian tengah embrio yang makin besar. Rongga ini berisi cairan

B. Holoblastik tak teratur: bidang dan waktu tahap-tahap pembelahan tak sama dan tak serentak pada berbagai daerah zigot. Contoh pada mammalia

Ø terdapat pada eutheria seperti kelinci, babi, kera, manusia

Ø pembelahan ke-1, lewat bidang latitudinal, sedikit diatas bidang ekuator. Zigot berubah menjadi 2 sel

Ø pembelahan ke-2, lewat bidang meridian tapi hanya berlangsung pada macromere kutub vegetal hingga terbentuk 3 sel. Terbentuk tingkat 4 sel

Ø pembelahan ke-3, berlasnging pada salah satu macromere terbentuk tingkat 5 sel Ø pembelahan ke-4, berlangsung di sel tetangga, terbentu tingkat 6 sel.

Ø pembelahan ke-5, berlangsung di micromere sehingga terbentuk tingkat 7 sel

Ø pembelahan ke-6, berlangsung di sel tetangga di micromere sehingga terbentuk tingkat 8 sel Ø pembelahan selanjutnya terbentu blastomere sekitar 60-70 sel, sehingga terbentuk gumpalan masif yang disebut morula

2. Meroblastik

Yaitu pembelahan yang hanya pada sebagian zigot, yakni di daerah germinal. Terdapat pada telur megalecithal


(16)

Ø misalnya terjadi pada telur ayam

Ø pembelahan ke-1 lewat bidang meridian: terjadi ketika telur mencapai bagain distal tuba, 5 jam setelah pembuahan

Ø pembelahan 2 lewat bidang meridian tegak lurus pada bidang pembelahan 1 Ø pembelahan 3 lewat bidang vertikal, melintang bidang meridian pembelahan 1

Ø pembelahan 4 lewat bidang vertikal melintang bidang pembelahan meridian pembelahan 2 Terbentuklah tumpukan sel di daerah germinal disc yang terdiri dari sekitar 8 sel ditengah, 12 sel dipinggir. Sampai pada tingkat morula yakni ketika daerah germinal disc yang mengalami pembelahan belum membentuk cfelah dengan yolk didalamnya

Pembelahan lewat bidang latitudinal/horizontal terjadi bagi sel-sel tengah, pembentukan dari tingkat 16 sel, 32 sel, 60 sel dan 100 sel. Embrio mengandung:

1) sel-sel tengah, akan mengalami pembelahan secara mitosis sampai 64 sel, 3 lapis 2) celah horizontal/rongga, pemeblahan persis dibawah sel tengah

3) sel-sel pinggir terletak dipinggir germinal disc

4) syncytium, menghubungkan daerah sel-sel pinggiran dengan yolk dibawah

3. Peralihan

Peralihan yaitu pembelahan perantara holoblastik dan meroblastik: pembelahan yang tidak seluruhnya mencapai ujung daerah kutub vegetal. Terdapat pada telur megalecithal yang lapisan yolknya tebal, misalnya pada ganoid dan dipnoi

E. Sel Kanker

Puru ayal atau kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk :


(17)

 Tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)

 Menyerang jaringan biologis di dekatnya.

 Bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis.

Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut onkologi. Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi. Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa buah mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline). Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker).

Tumor (bahasa latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.

Perbedaan Tumor dan Kanker

Tumor adalah benjolan atau pembengkakan, jadi setiap benjolan yang abnormal pada tubuh kita bisa disebut tumor, tanpa membedakan apakah jinak atau ganas. Tetapi secara awam,


(18)

tumor berarti pertumbuhan sel-sel yang bersifat jinak. Tumor tidak menyebar, tumor bertumbuh di satu tempat dan terus membesar. Di lain pihak, kanker berarti pertumbuhan abnormal sel-sel yang bersifat ganas, invasif, merusak jaringan sekitar, menyebar dan tumbuh dengan cepat.

Perbedaan Kanker dan Tumor

Klasifikasi

Perkembangan Sel Normal menjadi Sel Kanker

Pada umumnya, kanker dirujuk berdasarkan jenis organ atau sel tempat terjadinya. Sebagai contoh, kanker yang bermula pada usus besar dirujuk sebagai kanker usus besar, sedangkan kanker yang terjadi pada sel basal dari kulit dirujuk sebagai karsinoma sel basal. Klasifikasi kanker kemudian dilakukan pada kategori yang lebih umum, misalnya: Karsinoma, merupakan kanker yang terjadi pada jaringan epitel, seperti kulit atau jaringan yang menyelubungi organ tubuh, misalnya organ pada sistem pencernaan atau kelenjar. Contoh meliputi kanker kulit, karsinoma serviks, karsinoma anal, kanker esofageal, karsinoma hepatoselular, kanker laringeal, hipernefroma, kanker lambung, kanker testiskular dan kanker tiroid.


(19)

 Sarkoma, merupakan kanker yang terjadi pada tulang seperti osteosarkoma, tulang rawan seperti kondrosarkoma, jaringan otot seperti rabdomiosarcoma, jaringan adiposa, pembuluh darah dan jaringan penghantar atau pendukung lainnya.

 Leukemia, merupakan kanker yang terjadi akibat tidak matangnya sel darah yang berkembang di dalam sumsum tulang dan memiliki kecenderungan untuk berakumulasi di dalam sirkulasi darah.

 Limfoma, merupakan kanker yang timbul dari nodus limfa dan jaringan dalam sistem kekebalan tubuh

Patofisiologi

Kanker adalah kelas penyakit beragam yang sangat berbeda dalam hal penyebab dan biologisnya. Setiap organisme, bahkan tumbuhan, bisa terkena kanker. Hampir semua kanker yang dikenal muncul secara bertahap, saat kecacatan bertumpuk di dalam sel kanker dan sel anak-anaknya (lihat bagian mekanisme untuk jenis cacat yang umum).

Setiap hal yang bereplikasi memiliki kemungkinan cacat (mutasi). Kecuali jika pencegahan dan perbaikan kecatatan ditangani dengan baik, kecacatan itu akan tetap ada, dan mungkin diwariskan ke sel anang/(daughter cell). Biasanya, tubuh melakukan penjagaan terhadap kanker dengan berbagai metoda, seperti apoptosis, molekul pembantu (beberapa polimerase DNA), penuaan/(senescence), dan lain-lain. Namun, metoda koreksi-kecatatan ini sering kali gagal, terutama di dalam lingkungan yang membuat kecatatan lebih mungkin untuk muncul dan menyebar. Sebagai contohnya, lingkungan tersebut mengandung bahan-bahan yang merusak, disebut dengan bahan karsinogen, cedera berkala (fisik, panas, dan lain-lain), atau lingkungan yang membuat sel tidak mungkin bertahan, seperti hipoksia. Karena itu, kanker adalah penyakit progresif, dan berbagai kecacatan progresif ini perlahan berakumulasi hingga sel mulai bertindak berkebalikan dengan fungsi seharusnya di dalam organisme. Kecacatan sel, sebagai penyebab kanker, biasanya bisa memperkuat dirinya sendiri (self-amplifying), pada akhirnya akan berlipat ganda secara eksponensial. Sebagai contohnya :

 Mutasi dalam perlengkapan perbaikan-kecacatan bisa menyebabkan sel dan sel anangnya mengakumulasikan kecacatan dengan lebih cepat.


(20)

 Mutasi dalam perlengkapan pembuat sinyal (endokrin) bisa mengirimkan sinyal penyebab-kecacatan kepada sel di sekitarnya.

 Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi neoplastik, membuat sel bermigrasi dan dan merusak sel yang lebih sehat.

 Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi kekal (immortal), lihat telomeres, membuat sel rusak bisa membuat sel sehat rusak selamanya.

Pembentukan sel kanker

Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan sel normal menjadi sel kanker adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia. Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam jumlah yang berlebihan. Displasia merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak normal dan pada umumnya terlihat adanya perubahan pada nukleusnya. Pada tahapan ini ukuran nukleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan tidak ada ciri khas sitoplasma yang berhubungan dengan diferensiasi sel pada jaringan. Neoplasia merupakan kondisi sel pada jaringan yang sudah berproliferasi secara tidak normal dan memiliki sifat invasif. Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline). Kelainan siklus sel, antara lain terjadi saat:

 Perpindahan Fase G1 Menuju Fase S. siklus sel terjadi tanpa disertai dengan aktivasi

faktor transkripsi. Pencerap hormon tiroid beta1 (TRbeta1) merupakan faktor transkripsi yang diaktivasi oleh hormon T3 dan berfungsi sebagai supresor tumor dan gangguan gen THRB yang sering ditemukan pada kanker.

 Siklus sel terjadi dengan kerusakan DNA yang tidak terpulihkan.

 Translokasi posisi kromosom yang sering ditemukan pada kanker sel darah putih seperti leukimia atau limfoma, atau hilangnya sebagian DNA pada domain tertentu pada


(21)

kromosom. Pada leukimia mielogenus kronis, 95% penderita mengalami translokasi kromosom 9 dan 22, yang disebut kromosom filadelfia.

Karsinogenesis pada manusia adalah sebuah proses berjenjang sebagai akibat paparan karsinogen yang sering dijumpai dalam lingkungan, sepanjang hidup, baik melalui konsumsi, maupun infeksi. Terdapat empat jenjang karsinogenesis: Inisiasi Tumor, Promosi Tumor, Konversi Malignan dan Progresi Tumor.

Faktor risiko

Kanker adalah penyakit yang 90-95% kasusnya disebabkan faktor lingkungan dan 5-10% karena faktor genetik. Faktor lingkungan yang biasanya mengarahkan kepada kematian akibat kanker adalah tembakau (25-30%), diet dan obesitas (30-35 %), infeksi (15-20%), radiasi, stres, kurangnya aktivitas fisik, polutan lingkungan.

Radiasi Ionisasi

Sumber-sumber radiasi ionisasi, seperti gas radon, bisa menyebabkan kanker. Keterpaparan terus-menerus terhadap radiasi ultraviolet dari matahari bisa menyebabkan melanoma dan beberapa penyakit kulit yang berbahaya. Diperkirakan 2% dari penyakit kanker di masa yang akan datang dikarenakan CT Scan di saat ini. Radiasi dari frekuensi radio tak berion dari telepon seluler dan sumber-sumber radio frekuensi yang serupa juga dianggap sebagai penyebab kanker, tetapi saat ini sangat sedikit bukti kuat yang mendukung keterkaitan ini.

Infeksi

Beberapa kanker bisa disebabkan infeksi. Ini bukan saja berlaku pada binatang-binatang seperti burung, tetapi juga pada manusia. Virus-virus ini berperan hingga 20% terhadap terjangkitnya kanker pada manusia di seluruh dunia.. Virus-virus ini termasuk papillomavirus pada manusia (kanker serviks), poliomavirus pada manusia (mesothelioma, tumor otak), virus Epstein-Barr (penyakit limfoproliferatif sel-B dan kanker nasofaring), virus herpes penyebab sarcoma Kaposi (Sarcoma Kaposi dan efusi limfoma primer), virus-virus hepatitis B dan hepatitis C (kanker hati), virus-1 leukemia sel T pada manusis (leukemia sel T), dan helicobacter pylori (kanker lambung). Data ekperimen dan epidemiologis menyatakan peran kausatif untuk virus dan virus tampaknya menjadi faktor risiko kedua paling penting dalam perkembangan


(22)

kanker pada manusia, yang hanya dilampaui oleh penggunaan tembakau. Jenis tumor yang ditimbulkan virus dapat dibagi menjadi dua, jenis yang bertransformasi secara akut dan bertransformasi secara perlahan. Pada virus yang bertransformasi secara akut, virus tersebut membawa onkogen yang terlalu aktif yang disebut onkogen-viral (v-onc), dan virus yang terinfeksi bertransformasi segera setelah v-onc terlihat. Kebalikannya, pada virus yang bertransformasi secara perlahan, genome virus dimasukkan di dekat onkogen-proto di dalam genom induk.

Ketidakseimbangan Metabolisme

Senyawa formaldehid yang disintesis di dalam tubuh, seringkali terbentuk dari lintasan metabolisme senyawa xenobiotik, dapat membentuk ikatan kovalen dengan DNA, atau mengikat pada serum albumin dan gugus valina dari hemoglobin, dan menginduksi lintasan karsinogenesis.

Ketidakseimbangan Hormonal

Tingginya rasio plasma hormon TGF-β, yang merupakan regulator pada proses penyembuhan luka, akan meningkatkan produksi ROS pada fibroblas, serta diferensiasi fibroblas menuju fenotipe miofibroblas

Keturunan

Keturunan (genetik) merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan kanker. Adanya faktor genetik dalam pembentukan kanker ini terjadi karena salah penyebab kanker adalah mutasi DNA yang memang diturunkan dari orangtua kepada anaknya, akan tetapi tidak semua jenis kanker dapat diturunkan. hal tersebut dipengaruhi oleh letak mutasi pada DNA yang dialami dan juga genotipe dari mutasi yang terjadi.

Letak kerusakan DNA yang dialami

Ada 2 macam letak mutasi yang memicu terbentuknya kanker, yaitu mutasi pada gen-gen onkogen dan mutasi pada gen-gen pensupresi tumor. mutasi pada gen pensupresi tumor lah yang biasanya memicu penurunan kanker. hal tersebut disebabkan karena zigot yang mengalami mutasi pada gen onkogen biasanya tidak dapat bertahan hidup sehingga tidak dapat diturunkan.


(23)

Pencegahan agar tidak terkena Tumor dan Kanker

Untuk pencegahan tumor dan kanker, cara yang paling penting adalah menghindari unsur karsinogen ini. Cara lainnya adalah mengonsumsi bahan-bahan yang terbukti menghambat atau mencegah pertumbuhan tumor atau kanker. Bahan-bahan inilah yang disebut antitumor promoter.

a) Cara mengobati Tumor dan Kanker secara medis

Pengobatan tumor ada berbagai macam, secara umum merupakan kombinasi antara operasi, radiasi dan kimia (kemoterapi). Tumor jinak jika mengganggu dan memungkinkan biasanya dioperasi dan diangkat. Dan selanjutnya kekambuhan jarang terjadi. Tumor jinak tidak memerlukan terapi radiasi maupun kemoterapi. Berbeda dengan tumor jinak, hanya kanker stadium sangat awal saja yang dapat diterapi dengan operasi semata, selebihnya biasanya diterapi kombinasi antar ketiga macam jenis terapi di atas.

Kanker dengan staging rendah umumnya dengan dioperasi pengangkatan yang baik dan dilanjutkan dengan radiasi terhadap kemungkinan adanya sel-sel yang tertinggal di sekitar daerah yang dioperasi, maka dapat menyembuhkan penderita. Pada kanker yang sudah bermetastasis, tambahan kemoterapi yang berupa obat yang disuntikkan ke pembuluh darah dimaksudkan untuk mengejar dan membunuh sel-sel kanker yang sudah berkeliaran ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah atau limfe. Dan biasanya dalam tahap lanjut, terapi kanker hanya ditujukan paliatif yang berarti bertujuan mempanjang usia dan meringankan gejala yang membuat pasien menderita. Terapi paliatif tidak bertujuan menyembuhkan, karena memang kanker sudah relatif sulit disembuhkan pada stadium lanjut. Kapan diperlukan radiasi antara lain berdasarkan sensitivitas jenis sel kanker terhadap radiasi. Ada beberapa sel kanker yang memang sangat peka diradiasi dan memberikan hasil baik seperti kanker dari sel-sel embrional (contoh testis), atau sel-sel darah dan limfe (contoh limfoma). Tetapi ada beberapa sel kanker yang memang kebal terhadap penyinaran. Terkadang radiasi dilakukan sebelum operasi dengan tujuan kanker sedikit mengecil sehingga operasi lebih mudah dengan lebih sedikit efek samping. Permasalahan pengobatan kanker adalah kompleks, tidak semudah yang dituliskan diatas.


(24)

Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi berbagai macam herbal, seperti: Daun dewa (Gynura divaricata, Gynura segetum (Lour) Merr, atau Gynura pseudochina) cukup lama dikenal sebagai tanaman antikanker. Di beberapa daerah daun dewa dikenal dengan nama beluntas cina, atau samsit. Menurut penelitian, secara laboratoris ekstrak etanol daun dewa mampu menghambat pertumbuhan tumor paru pada mencit (tikus putih kecil). Ekstrak ini juga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker. Jamur Maitake diketahui memiliki kemampuan untuk mencegah pertumbuhan tumor dan kanker. Maitake dalam mengobati tumor dan kanker disebabkan adanya unsur kimia Polisakarida Beta 1.6 Glukan sebagai rantai cabangnya. Unsur itulah yang membedakan jamur Maitake dengan jamur-jamur lainnya yang lebih dulu dimanfaatkan sebagai antikanker. Pada jamur tersebut, unsur kimia yang dikandung hanya Beta 1.3. Sarang semut terbukti ampuh mengatasi sel kanker. Sarang semut memiliki antiproliferasi. Anti proliferasi berarti menghambat proses perbanyakan sel. Sarang semut juga mengandung tokoferol yang berfungsi sebagai antioksidan dan antikanker

6. Jelakan untuk apa sebenarnya sel-sel embrional selalu membelah?

Dilihat dari segi jumlah sel, hewan dapat dibagi menjadi Protozoa (hewan bersel satu) dan Metazoa (hewan bersel banyak). Pada hewan bersel banyak (termasuk manusia), kumpulan sel-sel yag memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan, jaringan jaringan yang berbeda akan bergabung membentuk organ tubuh, organ-organ tubuh akan bergabung membentuk sistem organ tubuh, sistem organ tubuh akhirnya akan bergabung membentuk organisme (hewan).

Fungsi Pembelahan Sel pada makhluk hidup

Fungsi pembelahan sel pada makhluk memiliki 2 fungsi, yaitu:

1. Fungsi pembelahan Sel pada makhluk hidup uniseluler atau bersel tunggal adalah sebagai cara untuk berkembang biak. Contoh makhluk hidup yang berkembang biak dengan membelah diri: Protozoa, Amoeba, dll.


(25)

2. Fungsi pembelahan sel pada makhluk hidup multiseluler atau makhluk hidup bersel banyak adalah sebagai cara untuk memperbayak sel tubuh sehingga makhluk hidup yang bersangkutan dapat tumbuh dan berkembang.

Proses pembelahan sel merupakan cara agar sel dapat tumbuh dan berkembang. Sel yang membelah diri disebut sel induk, sedangkan sel hasil pembelahan diri disebut sel anak. Pada dasarnya proses pembelahan sel terbagi menjadi 2, yaitu: pembelahan sel secara langsung dan pembelahan sel secara tidak langsung.

Jaringan Meristematik (Jaringan Embrional)

Jaringan embrional adalah jaringan muda yang sel-selnya senantiasa membelah. Jaringan ini merupakan hasil pemebalahan sel zigot. Pada tubuh manusia dan hewan vertebrata, jaringan meristematik terdapat hanya pada bagian tertentu. Misalnya, pada ujung tulang pipa yang masih muda dan pada sumsum tulang belakang yang membentuk sel-sel darah. Pada tahap awal terbentknya embrio, sel-sel penyusunnya mempunyai bentuk sama. Namun dalam perkembangan selanjutnya sel-sel tersebut akan membelah dan mengalami perubahan bentuk , proses ini disebut spesialisasi. Hasil spesialisasi ini antara lain, lapisan jaringan embrional. Embrio hewan ada yang terdiri atas dua lapisan (disebut diploblastik), yaitu ectoderm (lapisan luar) dan entoderm (lapisan dalam). Contoh; Coelenterata. dan ada yang terdiri tiga lapisan (disebut triploblastik). Tiga lapisan ini tersebut adalah ekstoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah) dan entoderm (lapisan dalam).Contoh ; cacing tanah, siput, arthropoda dan chordate.

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pertumbuhan Diferensial , Sebutkanlah Salah Satu contonya!

Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai dari terbentuknya zigot setelah terjadinya fertilisasi ovum oleh sperma. Sama halnya dengan tumbuhan, perkembangan pada hewan dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar. Termasuk faktor dalam antara lain perangkat materi genetik (kromosom), dan hormon. Sedangkan faktor luar terutama faktor lingkungan dan nutrisi. Ada dua tahap dalam pertumbuhan dan perkembangan hewan. Tahap pertama adalah tahap embrionik yang dimulai dari terbentuknya zigot sampai berkembang


(26)

menjadi embrio. Tahap kedua adalah tahap pasca embrionik yang merupakan pertumbuhan dan perkembangan setelah embrio, termasuk di dalamnya regenerasi (penyembuhan luka) dan metamorfosis.

Fase embrionik

Setelah fertilisasi, zigot yang terbentuk mempunyai kemampuan untuk terus tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan berlangsung seiring dengan bertambahnya jumlah sel akibat pembelahan secara mitosis. Perkembangan ditandai dengan terjadinya spesialisasi dan

diferensiasi sel-sel atau jaringan. Diferensiasi menghasilkan organ hingga terbentuk individu utuh.

Fase embrionik secara garis besar terbagi lagi menjadi beberapa tahap:

morulasi : zigot yang terbentuk terus menerus membelah sehingga menjadi suatu bentuk seperti bola yang tersusun atas banyak sel dan disebut dengan morula

blastulasi : pada tahap akhir dari fase morula akan terbentuk suatu lubang yang disebut dengan blastocoel. Bentuk embrio sampai dengan tahap ini disebut dengan blastula.

gastrulasi : pada tahap blastula mengalami pelekukan (invaginasi) sehingga terbentuklah rongga baru yang disebut gastrocoel / arkhenteron. Lubang tempat pelekukan disebut blastophor yang kelak akan berkembang menjadi anus. Pada tahap akhir proses ini akan terbentuk tiga lapisan jaringan embrional, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Embrio pada tahap ini disebut gastrula.


(27)

morfogenesis : merupakan proses perubahan bentuk dan jenis jaringan menjadi berbagai macam bentuk dan jenis jaringan lain

diferensiasi dan spesialisasi : adalah proses perubahan dan pendewasaan jaringan embrional menjadi beragam jenis jaringan lain dengan fungsi yang berbeda. Kelak lapisan ektoderm akan membentuk epidermis, saraf, dan indera. Lapisan mesoderm akan membentuk dermis, sistem sirkulasi, sistem ekskresi, sistem respirasi, dan sistem reproduksi. Sedangkan lapisan endoderm akan membentuk sistem pencernaan.

imbas embrionik : adalah suatu gejala dimana proses diferensiasi dan spesialisasi yang dialami oleh suatu jaringan menyebabkan terjadinya pengaruh (imbas) terhadap jaringan lain, sehingga ikut mengalami proses yang sama

organogenesis : proses pembentukan berbagai macam organ tubuh, sehingga terbentuk embrio secara lengkap dan utuh

Pada hewan vivipar proses pertumbuhan zigot menjadi embrio akhirnya berkembang menjadi janin, dan berlangsung di dalam rahim (uterus) induk betina. Selama masa pertumbuhan janin tersebut disebut dengan masa gestasi (masa kehamilan). Pada manusia masa kehamilan sekitar 9 bulan.

8. Jelaskan rangkaian proses terjadinya migrasi se-sel yang membentuk tulang belakang (Hewan Vetebrata)

Proses terbentuknya tulang terjadi dengan 2 cara yaitu melalui osifikasi intra membran dan osifikasi endokondral :

1. Osifikasi Intra Membran

Proses pembentukan tulang dari jaringan mesenkim menjadi jaringan tulang, contohnya pada proses pembentukan tulang pipih. Pada proses perkembangan hewan vertebrata terdapat tiga lapisan lembaga yaitu ektoderm, medoderm, dan endoderm. Mesenkim merupakan bagian dari lapisan mesoderm, yang kemudian berkembang menjadi jaringan ikat dan darah. Tulang tengkorak berasal langsung dari sel-sel mesenkim melalui proses osifikasi intramembran.


(28)

2. Osifikasi Endokondral

Proses pembentukan tulang yang terjadi dimana sel-sel mesenkim berdiferensiasi lebih dulu menjadi kartilago (jaringan rawan) lalu berubah menjadi jaringan tulang, misal proses pembentukan tulang panjang, ruas tulang belakang, dan pelvis. Proses osifikasi ini bertanggung jawab pada pembentukkan sebagian besar tulang manusia. Pada proses ini sel-sel tulang (osteoblas) aktif membelah dan muncul dibagian tengah dari tulang rawan yang disebut center osifikasi. Osteoblas selanjutnya berubah menjadi osteosit, sel-sel tulang dewasa ini tertanam dengan kuat pada matriks tulang.

Pembentukan Tulang

Pembentukan tulang rawan terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Mula-mula pembuluh darah menembus perichondrium di bagian tengah batang tulang rawan, merangsang sel-sel perichondrium berubah menjadi osteoblas. Osteoblas ini akan membentuk suatu lapisan tulang kompakta, perichondrium berubah menjadi periosteum. Bersamaan dengan proses ini pada bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang disebut juga pusat osifikasi primer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian pecah sehingga terjadi kenaikan pH (menjadi basa) akibatnya zat kapur didepositkan, dengan demikian terganggulah nutrisi semua sel-sel tulang rawan dan menyebabkan kematian pada sel-sel tulang rawan ini. Kemudian akan terjadi degenerasi (kemunduran bentuk dan fungsi) dan pelarutan dari zat-zat interseluler (termasuk zat kapur) bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke daerah ini, sehingga terbentuklah rongga untuk sumsum tulang. Pada tahap selanjutnya pembuluh darah akan memasuki daerah epiphise sehingga terjadi pusat osifikasi sekunder, terbentuklah tulang spongiosa. Dengan demikian masih tersisa tulang rawan dikedua ujung epifise yang berperan penting dalam pergerakan sendi dan satu tulang rawan di antara epifise dan diafise yang disebut dengan cakram epifise. Selama pertumbuhan, sel-sel tulang rawan pada cakram epifise terus-menerus membelah kemudian hancur dan tulang rawan diganti dengan tulang di daerah diafise, dengan demikian tebal cakram epifise tetap sedangkan tulang akan tumbuh memanjang. Pada pertumbuhan diameter (lebar) tulang, tulang didaerah rongga sumsum dihancurkan oleh osteoklas sehingga rongga sumsum membesar, dan pada saat yang bersamaan osteoblas di periosteum membentuk lapisan-lapisan tulang baru di daerah permukaan.


(29)

9. Bagaimana Hubungan antara Hereditas atau sifat diwariskan dan lingkungan dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dalam suatu individu

Antara hereditas dengan lingkungan terjadi hubungan atau interaksi. Setiap faktor hereditas bekerja dengan cara yang berbeda-beda menurut kondisi dan keadaan lingkungan yang berbeda-beda. selain dengan interaksi, hubungan antara hereditas dengan lingkungan dapat pula digambarkan sebagai additive contribution. Menurut pandangan ini, hereditas dan lingkunga sama-sama menyumbang bagi pertumbuhan dan perkembangan fisiologi dan bahkan juga tingkah laku individu secara bersam-sama. Perkembangan Individu tidak berlangsung secara makanis-otomatis sebab perkembangan terjadi sangat bergantung pada beberapa faktor secara simultan. Faktor tersebut antara lain :

1. Faktor hereditas (warisan sejak lahir/ bawaan)

Hereditas adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis melalui gen (DNA) atau secara sosial melalui pewarisan gelar, atau status sosial.Hereditas merupakan factor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orangtua kepada anak, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan dari pihak orangtua melalui gen-gen. Setelah terjadi pembuahan maka terjadilah perpaduan kromoson yang jumlahnya menjadi 48 pasang. Perpaduan ini pun segera diikuti oleh pembelahan diri menjadi dua organism sehingga jumlah kromoson pada sel-sel baru tersebut tetap 24 pasang. Diantara kedua organism baru tersebut terjadilah perjuangan dan yang lebih kuat dapat terus hidup. Pada akhirnya hanya satu organism yang berhasil hidup, maka akan lahir satu orang anak, tetapi apabila keduanya berhasil mempertahankan hidupnya, akan lahir anak kembar.

2. Faktor lingkungan

Urie Bronfrenbrenner & Ann Crouter mengemukakan bahwa lingkungan perkembangan merupakan “berbagai peristiwa, situasi atau kondisi di luar organism yang diduga mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perkembangan individu”. Lingkungan ini terdiri atas: a. Fisik, yaitu meliputi segala sesuatu dari molekul yang ada di sekitar janin sebelum lahir sampai kepada rancangan arsitektur suatu rumah


(30)

b. Sosial, yaitu meliputi seluruh manusia yang secara potensial mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perkembangan individu.

Konsep lama tentang lingkungan perkembangan, memahaminya sebagai seperangkat kekuatan yang membentuk manusia, karena manusia dipandang seperti seonggok tanah liat yang dapat dicetak atau dibentuk. Sekarang dipahami bahwa manusia disamping dipengaruhi, juga mempengaruhi lingkungan fisik dan sosialnya. Dengan kata lain, dapat dikemukakan bahwa hubungan antara manusia dengan lingkungan itu bersifat saling mempengaruhi. Hampir sama dengan pengertian diatas, J.P Chaplin (1979;175) mengemukakan bahwa lingkungan merupakan “keseluruhan aspek atau fenomena fisik dan sosial yang mempengaruhi organism individu”. Sementara itu, Joe Kathena mengemukakan bahwa lingkungan itu merupakan segala sesuatu yang berada di luar individu yang meliputi fisik dan sosial budaya. Lingkungan ini merupakan sumber seluruh informasi yang diterima individu melalui alat inderanya. Berdasarkan ketiga pengertian diatas, bahwa yang dimaksud dengan lingkungan perkembangan siswa adalah “ keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik atau sosial yang anak yang akan dibahas yaitu menyangkut lingkungan keluarga, sekolah, kelompok sebaya, dan masyarakat.

c. Kematangan fungsi-fungsi organis dan psikis, Kematangan merupakan fase perubahan yang dialami oleh individu karena pengaruh genetic dan berlangsung secara bertahap. d. Aktifitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri. Setiap fenomena atau gejala perkembangan anak merupakan produk dari kerjasama dan pengaruh timbal balik antara potensialitas hereditas dengan faktor-faktor lingkungan. Sehingga perkembangan merupakan produk dari pertumbuhan berkat pematangan fungsi-fungsi fisik, pematangan fungsi-fungsi fisik, pematangan fungsi-fungsi psikis dan usah


(1)

2. Fungsi pembelahan sel pada makhluk hidup multiseluler atau makhluk hidup bersel banyak adalah sebagai cara untuk memperbayak sel tubuh sehingga makhluk hidup yang bersangkutan dapat tumbuh dan berkembang.

Proses pembelahan sel merupakan cara agar sel dapat tumbuh dan berkembang. Sel yang membelah diri disebut sel induk, sedangkan sel hasil pembelahan diri disebut sel anak. Pada dasarnya proses pembelahan sel terbagi menjadi 2, yaitu: pembelahan sel secara langsung dan pembelahan sel secara tidak langsung.

Jaringan Meristematik (Jaringan Embrional)

Jaringan embrional adalah jaringan muda yang sel-selnya senantiasa membelah. Jaringan ini merupakan hasil pemebalahan sel zigot. Pada tubuh manusia dan hewan vertebrata, jaringan meristematik terdapat hanya pada bagian tertentu. Misalnya, pada ujung tulang pipa yang masih muda dan pada sumsum tulang belakang yang membentuk sel-sel darah. Pada tahap awal terbentknya embrio, sel-sel penyusunnya mempunyai bentuk sama. Namun dalam perkembangan selanjutnya sel-sel tersebut akan membelah dan mengalami perubahan bentuk , proses ini disebut spesialisasi. Hasil spesialisasi ini antara lain, lapisan jaringan embrional. Embrio hewan ada yang terdiri atas dua lapisan (disebut diploblastik), yaitu ectoderm (lapisan luar) dan entoderm (lapisan dalam). Contoh; Coelenterata. dan ada yang terdiri tiga lapisan (disebut triploblastik). Tiga lapisan ini tersebut adalah ekstoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah) dan entoderm (lapisan dalam).Contoh ; cacing tanah, siput, arthropoda dan chordate.

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pertumbuhan Diferensial , Sebutkanlah Salah Satu contonya!

Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai dari terbentuknya zigot setelah terjadinya fertilisasi ovum oleh sperma. Sama halnya dengan tumbuhan, perkembangan pada hewan dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar. Termasuk faktor dalam antara lain perangkat materi genetik (kromosom), dan hormon. Sedangkan faktor luar terutama faktor lingkungan dan nutrisi. Ada dua tahap dalam pertumbuhan dan perkembangan hewan. Tahap pertama adalah tahap embrionik yang dimulai dari terbentuknya zigot sampai berkembang


(2)

menjadi embrio. Tahap kedua adalah tahap pasca embrionik yang merupakan pertumbuhan dan perkembangan setelah embrio, termasuk di dalamnya regenerasi (penyembuhan luka) dan metamorfosis.

Fase embrionik

Setelah fertilisasi, zigot yang terbentuk mempunyai kemampuan untuk terus tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan berlangsung seiring dengan bertambahnya jumlah sel akibat pembelahan secara mitosis. Perkembangan ditandai dengan terjadinya spesialisasi dan diferensiasi sel-sel atau jaringan. Diferensiasi menghasilkan organ hingga terbentuk individu utuh.

Fase embrionik secara garis besar terbagi lagi menjadi beberapa tahap:

morulasi : zigot yang terbentuk terus menerus membelah sehingga menjadi suatu bentuk seperti bola yang tersusun atas banyak sel dan disebut dengan morula

blastulasi : pada tahap akhir dari fase morula akan terbentuk suatu lubang yang disebut dengan blastocoel. Bentuk embrio sampai dengan tahap ini disebut dengan blastula.  gastrulasi : pada tahap blastula mengalami pelekukan (invaginasi) sehingga terbentuklah

rongga baru yang disebut gastrocoel / arkhenteron. Lubang tempat pelekukan disebut blastophor yang kelak akan berkembang menjadi anus. Pada tahap akhir proses ini akan terbentuk tiga lapisan jaringan embrional, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Embrio pada tahap ini disebut gastrula.


(3)

morfogenesis : merupakan proses perubahan bentuk dan jenis jaringan menjadi berbagai macam bentuk dan jenis jaringan lain

diferensiasi dan spesialisasi : adalah proses perubahan dan pendewasaan jaringan embrional menjadi beragam jenis jaringan lain dengan fungsi yang berbeda. Kelak lapisan ektoderm akan membentuk epidermis, saraf, dan indera. Lapisan mesoderm akan membentuk dermis, sistem sirkulasi, sistem ekskresi, sistem respirasi, dan sistem reproduksi. Sedangkan lapisan endoderm akan membentuk sistem pencernaan.

imbas embrionik : adalah suatu gejala dimana proses diferensiasi dan spesialisasi yang dialami oleh suatu jaringan menyebabkan terjadinya pengaruh (imbas) terhadap jaringan lain, sehingga ikut mengalami proses yang sama

organogenesis : proses pembentukan berbagai macam organ tubuh, sehingga terbentuk embrio secara lengkap dan utuh

Pada hewan vivipar proses pertumbuhan zigot menjadi embrio akhirnya berkembang menjadi janin, dan berlangsung di dalam rahim (uterus) induk betina. Selama masa pertumbuhan janin tersebut disebut dengan masa gestasi (masa kehamilan). Pada manusia masa kehamilan sekitar 9 bulan.

8. Jelaskan rangkaian proses terjadinya migrasi se-sel yang membentuk tulang belakang (Hewan Vetebrata)

Proses terbentuknya tulang terjadi dengan 2 cara yaitu melalui osifikasi intra membran dan osifikasi endokondral :

1. Osifikasi Intra Membran

Proses pembentukan tulang dari jaringan mesenkim menjadi jaringan tulang, contohnya pada proses pembentukan tulang pipih. Pada proses perkembangan hewan vertebrata terdapat tiga lapisan lembaga yaitu ektoderm, medoderm, dan endoderm. Mesenkim merupakan bagian dari lapisan mesoderm, yang kemudian berkembang menjadi jaringan ikat dan darah. Tulang tengkorak berasal langsung dari sel-sel mesenkim melalui proses osifikasi intramembran.


(4)

2. Osifikasi Endokondral

Proses pembentukan tulang yang terjadi dimana sel-sel mesenkim berdiferensiasi lebih dulu menjadi kartilago (jaringan rawan) lalu berubah menjadi jaringan tulang, misal proses pembentukan tulang panjang, ruas tulang belakang, dan pelvis. Proses osifikasi ini bertanggung jawab pada pembentukkan sebagian besar tulang manusia. Pada proses ini sel-sel tulang (osteoblas) aktif membelah dan muncul dibagian tengah dari tulang rawan yang disebut center osifikasi. Osteoblas selanjutnya berubah menjadi osteosit, sel-sel tulang dewasa ini tertanam dengan kuat pada matriks tulang.

Pembentukan Tulang

Pembentukan tulang rawan terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Mula-mula pembuluh darah menembus perichondrium di bagian tengah batang tulang rawan, merangsang sel-sel perichondrium berubah menjadi osteoblas. Osteoblas ini akan membentuk suatu lapisan tulang kompakta, perichondrium berubah menjadi periosteum. Bersamaan dengan proses ini pada bagian dalam tulang rawan di daerah diafisis yang disebut juga pusat osifikasi primer, sel-sel tulang rawan membesar kemudian pecah sehingga terjadi kenaikan pH (menjadi basa) akibatnya zat kapur didepositkan, dengan demikian terganggulah nutrisi semua sel-sel tulang rawan dan menyebabkan kematian pada sel-sel tulang rawan ini. Kemudian akan terjadi degenerasi (kemunduran bentuk dan fungsi) dan pelarutan dari zat-zat interseluler (termasuk zat kapur) bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke daerah ini, sehingga terbentuklah rongga untuk sumsum tulang. Pada tahap selanjutnya pembuluh darah akan memasuki daerah epiphise sehingga terjadi pusat osifikasi sekunder, terbentuklah tulang spongiosa. Dengan demikian masih tersisa tulang rawan dikedua ujung epifise yang berperan penting dalam pergerakan sendi dan satu tulang rawan di antara epifise dan diafise yang disebut dengan cakram epifise. Selama pertumbuhan, sel-sel tulang rawan pada cakram epifise terus-menerus membelah kemudian hancur dan tulang rawan diganti dengan tulang di daerah diafise, dengan demikian tebal cakram epifise tetap sedangkan tulang akan tumbuh memanjang. Pada pertumbuhan diameter (lebar) tulang, tulang didaerah rongga sumsum dihancurkan oleh osteoklas sehingga rongga sumsum membesar, dan pada saat yang bersamaan osteoblas di periosteum membentuk lapisan-lapisan tulang baru di daerah permukaan.


(5)

9. Bagaimana Hubungan antara Hereditas atau sifat diwariskan dan lingkungan dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dalam suatu individu

Antara hereditas dengan lingkungan terjadi hubungan atau interaksi. Setiap faktor hereditas bekerja dengan cara yang berbeda-beda menurut kondisi dan keadaan lingkungan yang berbeda-beda. selain dengan interaksi, hubungan antara hereditas dengan lingkungan dapat pula digambarkan sebagai additive contribution. Menurut pandangan ini, hereditas dan lingkunga sama-sama menyumbang bagi pertumbuhan dan perkembangan fisiologi dan bahkan juga tingkah laku individu secara bersam-sama. Perkembangan Individu tidak berlangsung secara makanis-otomatis sebab perkembangan terjadi sangat bergantung pada beberapa faktor secara simultan. Faktor tersebut antara lain :

1. Faktor hereditas (warisan sejak lahir/ bawaan)

Hereditas adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis melalui gen (DNA) atau secara sosial melalui pewarisan gelar, atau status sosial.Hereditas merupakan factor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orangtua kepada anak, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan dari pihak orangtua melalui gen-gen. Setelah terjadi pembuahan maka terjadilah perpaduan kromoson yang jumlahnya menjadi 48 pasang. Perpaduan ini pun segera diikuti oleh pembelahan diri menjadi dua organism sehingga jumlah kromoson pada sel-sel baru tersebut tetap 24 pasang. Diantara kedua organism baru tersebut terjadilah perjuangan dan yang lebih kuat dapat terus hidup. Pada akhirnya hanya satu organism yang berhasil hidup, maka akan lahir satu orang anak, tetapi apabila keduanya berhasil mempertahankan hidupnya, akan lahir anak kembar.

2. Faktor lingkungan

Urie Bronfrenbrenner & Ann Crouter mengemukakan bahwa lingkungan perkembangan merupakan “berbagai peristiwa, situasi atau kondisi di luar organism yang diduga mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perkembangan individu”. Lingkungan ini terdiri atas: a. Fisik, yaitu meliputi segala sesuatu dari molekul yang ada di sekitar janin sebelum lahir sampai kepada rancangan arsitektur suatu rumah


(6)

b. Sosial, yaitu meliputi seluruh manusia yang secara potensial mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perkembangan individu.

Konsep lama tentang lingkungan perkembangan, memahaminya sebagai seperangkat kekuatan yang membentuk manusia, karena manusia dipandang seperti seonggok tanah liat yang dapat dicetak atau dibentuk. Sekarang dipahami bahwa manusia disamping dipengaruhi, juga mempengaruhi lingkungan fisik dan sosialnya. Dengan kata lain, dapat dikemukakan bahwa hubungan antara manusia dengan lingkungan itu bersifat saling mempengaruhi. Hampir sama dengan pengertian diatas, J.P Chaplin (1979;175) mengemukakan bahwa lingkungan merupakan “keseluruhan aspek atau fenomena fisik dan sosial yang mempengaruhi organism individu”. Sementara itu, Joe Kathena mengemukakan bahwa lingkungan itu merupakan segala sesuatu yang berada di luar individu yang meliputi fisik dan sosial budaya. Lingkungan ini merupakan sumber seluruh informasi yang diterima individu melalui alat inderanya. Berdasarkan ketiga pengertian diatas, bahwa yang dimaksud dengan lingkungan perkembangan siswa adalah “ keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik atau sosial yang anak yang akan dibahas yaitu menyangkut lingkungan keluarga, sekolah, kelompok sebaya, dan masyarakat.

c. Kematangan fungsi-fungsi organis dan psikis, Kematangan merupakan fase perubahan yang dialami oleh individu karena pengaruh genetic dan berlangsung secara bertahap. d. Aktifitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, kemampuan seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri. Setiap fenomena atau gejala perkembangan anak merupakan produk dari kerjasama dan pengaruh timbal balik antara potensialitas hereditas dengan faktor-faktor lingkungan. Sehingga perkembangan merupakan produk dari pertumbuhan berkat pematangan fungsi-fungsi fisik, pematangan fungsi-fungsi fisik, pematangan fungsi-fungsi psikis dan usah