sepenuhnya dikembangkan. Kepala biasanya diposisikan ke dalam panggul
sekarang. Sebuahproses kehamilan dianggap telah selesai pada minggu ke
37..
Lahir Tanggal jatuh tempo Seorang ibu
menandai akhir minggu ke-40 nya. Sebuah kehamilan dimulai dengan
implantasi dan tanggal kelahiran dapat dihitung dengan menggunakan hari
pertama periode menstruasi terakhir. Berdasarkan hal ini, kehamilan dapat
berlangsung antara 38 dan 42 minggu dengan proses panjang selama 40 minggu.
Beberapa kejadian juga sering disebutkan bahwa proses kehamilan mencapai 42
minggu. Untuk alasan keamanan, sebagian besar dokter mengatakan 42
minggu pada proses kehamilannya dengan menginduksi persalinan.
B. Teratologi
Teratologi merupakan cabang dari ilmu embriologi yang khusus mempelajari tentang akibat, mekanisme dan manifestasi embrionik yang cacat abnormal. Bentuk embriotoksik ini
ditentukan oleh jenis senyawa, dosis dan waktu penggunaannya selama kehamilan. Selain senyawa kimia, faktor lain yang menimbulkan teratogen adalah kekurangan gizi, radiasi kimia,
infeksi virus, hipervitamin, ketidakseimbangan hormonal, genetik dan berbagai kondisi stres Hartati, 2007.
Beberapa jenis anomali menurut Hartati 2007 antara lain : 1.
Malformasi
Terjadi selama pembentukan struktur organogenesis. Malformasi dapat disebabkan faktor lingkungan dan genetik. Kebanyakan malformasi berawal dari minggu ketiga sampai minggu
kedelapan kehamilan. Anomali ini dapat menyebabkan hilangnya sebagian atau seluruh struktur organ danatau perubahan-perubahan konfigurasi normal.
2. Disrupsi
Mengakibatkan perubahan morfologi struktur organ setelah pembentukannya. Penyebabnya adalah proses-proses yang merusak, seperti kecelakan pada pembuluh darah yang menyebabkan
atresia usus dan cacat yang ditimbulkan pita amnion. 3.
Deformasi Disebabkan oleh gaya-gaya mekanik dalam jangka waktu yang lama. Deformasi sering kali
mengenai sistem kerangka otot. Anomali ini dapat sembuh setelah lahir. 4.
Sindrom Sekelompok cacat yang terjadi secara bersamaan, memiliki etiologi yang spesifik dan sama.
Istilah ini menunjukkan telah dibuat sebuah diagnosis dan risiko terjadinya kembali telah diketahui.
Menurut Hartati 2007, ada juga kelainan yang disebabkan oleh teratogen. Teratogen penyebab kelainan kongenital :
1. Agen infeksi co. : Virus rubella, sitomegalovirus, virus herpes simpleks, HIV, sifilis
2. Agen fisik co. : sinar X, hipertermia
3. Agen kimia co. : talidomid, asam valproat, fenitoin, amfetamin, alkohol, merkuri, kokain
4. Hormon co. : agen androgenik, dietilstilbestrol DES, diabetes gestational diabetes ibu.
C. Teori Epigenesis