Periode Persiapan Periode Pembuahan Periode Pertumbuhan Awal

D. Telur Indeterminant Cleavage Periode Perkembangan Embrio

Periode Embrio organogenesis merupakan suatu periode ketika sel-sel berada dalam proses pembentukan organ-organ spesifik dalam tubuh embrio. Merupakan periode dimulainya implantasi sampai saat dimulainya pembentukan organ tubuh bagian dalam. Pada sapi berkisar hari ke 12-45, kucing 6-24, dan kuda 12-50 setelah fertilisasi. Selama periode ini akan terbentuk lamina germinativa selaput embrionik dan organ tubuh Toelihere,1979. Periode perkembangan embrio adalah sebagai berikut:

a. Periode Persiapan

Kedua parent disiapkan untuk melakukan perkawinan. Gamet mengalami proses pematangan sehingga mampu melakukan pembuahan.

b. Periode Pembuahan

Kedua parent kawin, gamet melakukan perjalanan ke tempat pembuahan, kemudian kedua jenis gamet pun melakukan pembuahan.

c. Periode Pertumbuhan Awal

Pertumbuhan sejak zigot mengalami pembelahan berulang kali sampai saat embrio memiliki bentuk primitif yaitu bentuk dan susunan tubuh embrio masih sederhana dan kasar. Tingkat Pembelahan Cleavage atau disebut juga segmentasi terjadi setelah pembuahan. Zigot membelah berulang kali samapai terdiri dari berpuluh sel kecil yang disebut blastomere. Pembelahan itu bisa meliputi seluruh bagian, bisa pula hanya pada sebagian kecil zigot. Pada umumnya pembelahan itu secara mitosis. Pada akhir pembelahan akan terbentuk morula yang masif, dalamnya tidak berongga. Ø pembelahan yang dimaksud adalah pembelahan zigot menjadi blastomere Ø pembelahan bisa seluruh bagian dan sebagian kecil zigot Ø pembelahan pada umumnya terjadi secara mitosis Ø sewaktu-waktu disertai pembelahan inti Bidang pembelahan Ø bidang meridian: pembelahan melewati poros kutub animal dan vegetal Ø bidang vertikal: pembalahan lewat secara tegak dari kutub animal ke kutub vegetal Ø bidang ekuator: pembalahan tegak lurus terhadap poros kutub animal dan kutub vegetal dan pertengahan antara dua kutub Ø bidang latitudinal: pembalahan sejajar dengan bidang ekuator Sifat pembelahan 1. Daerah deutoplasma yang padat lapisan yolk sukar dilewati pembelahan. Pembelahan hanya berlangsung di daerah Germinal disc pada telur megalecithal 2. Bidang ekuator serat gelendong tiap pembelahan selalu terdapat di pertengahan dan tegak lurus pada poros 3. Setelah pembelahan, kedua sel anak yang terjadi sama besar Macam-macam pembelahan 1. Holoblastik Yaitu pembelahan mengenai seluruh daerah zigot terdapat pada telur homolecithal dan mediolecithal. Ada 2 jenis pembelahan holoblastik: A. holoblastik teratur: pembelahan berlangsung secara teratur dilihat dari bidang pembelahan dan waktu tahap-tahap pembelahan. Contoh: pada asterias, anura. Ø pembelahan ke-1 lewat bidang meridian Ø kembelahan ke-2 lewat bidang meridian tegaklurus bidang pembelahan 1 menjadi 4 sel Ø pembelahan ke-3 lewat bidang latitudinal sedikit diatas bidang ekuator. Terbentuk 8 sel: 4 sel micromere dan 4 macromere Ø pembelahan ke-4 lewat bidang meridian yang serentak. Terbentuk 16 sel: 8 sel micromere dan 8 sel macromere Ø pembelahan ke-5 lewat bidang latitudinal, atas dan bawah bidang ekuator secara serentak. Terbentuk balstomereyang terdiri dari 32 sel Ø pembelahan ke-6 lewat bidang meridian, serentak untuk semua sel sehingga terbentuk 64 sel Ø pembelahan ke-7 dan ke-8 sukar diikuti. Terdapat gumpalan-gumpalan sel yang membesar sekitar 70 sel. Berbentuk seperti buah pir yang disebut morula Ø morula pada katak tidak jelas adanya balstomere karena banyak sel dan secara berangsur terbentuk rongga dibagian tengah embrio yang makin besar. Rongga ini berisi cairan B. Holoblastik tak teratur: bidang dan waktu tahap-tahap pembelahan tak sama dan tak serentak pada berbagai daerah zigot. Contoh pada mammalia Ø terdapat pada eutheria seperti kelinci, babi, kera, manusia Ø pembelahan ke-1, lewat bidang latitudinal, sedikit diatas bidang ekuator. Zigot berubah menjadi 2 sel Ø pembelahan ke-2, lewat bidang meridian tapi hanya berlangsung pada macromere kutub vegetal hingga terbentuk 3 sel. Terbentuk tingkat 4 sel Ø pembelahan ke-3, berlasnging pada salah satu macromere terbentuk tingkat 5 sel Ø pembelahan ke-4, berlangsung di sel tetangga, terbentu tingkat 6 sel. Ø pembelahan ke-5, berlangsung di micromere sehingga terbentuk tingkat 7 sel Ø pembelahan ke-6, berlangsung di sel tetangga di micromere sehingga terbentuk tingkat 8 sel Ø pembelahan selanjutnya terbentu blastomere sekitar 60-70 sel, sehingga terbentuk gumpalan masif yang disebut morula

2. Meroblastik