62
B. Implementasi nilai-nilai karakter di SMK Negeri 4 Yogyakarta
Pelaksanaan pendidikan karakter di SMK Negeri 4 Yogyakarta dilaksanakan mulai dari awal ketika siswa masuk sekolah sejak memasuki pintu
gerbang.Data diperoleh dari proses wawancara, dan dokumentasi. Peneliti melakukan teknik wawancara untuk memperoleh data implementasi pendidikan
karakter di SMK Negeri 4 Yogyakarta. Wawancara dilakukan untuk mengetahui proses implementasi yang dilakukan di SMK Negeri 4 Yogyakarta melalui sudut
pandang pendidik dan tenaga kependidikan. Sumber data dalam proses wawancara
ini adalah “S” selaku kepala sekolah, “T” selaku waka kurikulum dan “M” merupakan guru mata pelajaran bahasa
inggris yang merupakan guru yang ditunjuk oleh pihak sekolah. Dari hasil wawancara dan dokumentasi terlihat bahwa sekolah memiliki
komitmen yang baik dalam menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai karakter. Hal tersebut terlihat dari visi dan misi sekolah, fasilitas sekolah yang
baik dan kondisi sekolah yang cukup rapi, bersih dan nyaman. Fasilitas seperti ruang kelas dan laboratoium praktek juga baik, hal tersebut akan mendukung
proses implementasi nilai pendidikan karakter di sekolah. Karena tanpa adanya fasilitas yang baik hal tersebut akan membuat kurang nyaman siswa dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Berikut merupakan implementasi nilai-nilai karakter di SMK Negeri 4
Yogyakarta yang diperoleh dari wawancara dan dokumentasi.
1. Perencanaan
Proses implementasi nilai-nilai pendidikan karakter di SMK N 4 Yogyakarta direncanakan berdasarkan pedoman yang telah dibuat Kemendikbud melalui
63 Balitbang dan Puskur. Berikut merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam
perencanaan implementasi nilai-nilai pendidikan karakter di sekolah. a. Sosialisasi, sosialisasi kepada kepala sekolah dan kurikulum melalui
workshop yang dilakukan Dinas Pendidikan Menengah dan Kejuruanr oleh tim Pusat Kurikulum. Tujuannya adalah menyampaikan tentang konsep
pendidikan karakter di sekolah. b. Pengembangan kurikulum, pengembangan kurikulum yang memuat nilai
dilakukan oleh bagian kurikulum. Setelah kegiatan workshop biasanya akan dilakukan semacam pelatihan kepada guru-guru tentang bagaimana cara
mengembangkat silabus, RPP dan perangkat pembelajaran yang lain yang memuat nilai-nilai karakter. Tujuannya adalah menyamakan persepsi tentang
proses implementasi nilai karakter saat proses pembelajaran c. Membuat tata tertib dan peraturan yang disepakati bersama. Peraturan
sekolah terutama buku saku siswa dibuat oleh kesiswaan dibantu pihak OSIS yang kemudian isi peraturan tersebut disepakati bersama antara pihak komite
sekolah, kepala sekolah dan perwakilan OSIS. Berikut merupakan hasil wawancara dengan kepala sekolah mengenai
tahapan perencanaan implementasi pendidikan karakter di SMK N 4 Yogyakarta.
“Proses implementasi pendidikan karakter di dasarkan pada pedoman dari Kemendiknas dan dari workshop yang dilakukan oleh bagian kurukulum
dan kepala sekolah dari hasil workshop tersebut kemudian akan dikomunikasikan kepada para guru saat briefing yang dilakukan senin rutin.
Peraturan atau petunjuk teknis tentang penerapannya dibuat oleh pihak sekolah seperti kepala sekolah, dan pihak terkait yang disepakati bersama
oleh guru”.wawancara tanggal 27 Agustus 2013 pukul 10.00 WIB Perencanaan dibuat berdasarkan SK, pedoman Depdiknas yang secara garis
besar telah diketahui bersama. Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa ada buku
64 saku siswa yang berisi tata tertib dan aturan sekolah. Buku saku tersebut
tersebut dibuat berdasarkan dari pedoman Kemendiknas, SK Dikdasmen, keputusan walikota serta workshop tentang teknis pelaksanaan kegiatan
pembelajaran yang biasanya diikuti oleh kepala sekolah dan waka kurikulum.Hasil kegiatan workshop tersebut biasanya berisi tentang pedoman
pelaksanaan pembelajaran, pedoman pembuatan silabus dan RPP yang memuat nilai-nilai karakter, peraturan jumlah jam mengajar guru dsb.Untuk buku saku
tentang perangkat peraturan atau tata tertib siswa dibuat sekolah dibantu oleh kesiswaan dan OSIS. Berikut merupakan gambar dari buku tata tertib siswa yang
dibuat oleh sekolah. Buku saku tersebut dibuat berdasarkan nilai keimanan, ketaqwaan, kedisiplinan, akhlak mulia, ketertiban, keamanan, keindahan, kerja
sama dan nilai yang mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah. Berikut merupakan gambar buku saku siswa.
Gambar 6. Buku Saku Siswa Secara garis besar buku tersebut berisi tentang tata tertib sekolah,
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, penghargaan bagi siswa berprestasi baik prestasi akademik maupun non akademik. Buku tersebut juga mengatur
65 tentang bagaimana siswa harus berperilaku disekolah. Mulai dari jam berapa
siswa harus hadir di sekolah, bagaimana bersikap dengan guru dan warga sekolah, ketentuan dalam memakai seragam baik saat kegiatan pembelajaran
sehari-hari maupun praktek, larangan-larangan beserta sanksi, sampai cara penilaian pelajaran, penilaian sikap dan lain sebagainya.
Proses perencanaan implementasi nilai-nilai karakter saat pembelajaran terlihat saat pembuatan silabus dan RPP. Proses implementasi nilai karakter
dalam silabus dan RPP disesuaikan dengan kompetensi dasar dan indikator yang ingin dicapai saat proses pembelajaran berlangsung. Berikut merupakan
contoh dari perencanaan nilai-nilai yang tertuang dalam silabus dan RPP.
Gambar 7. Contoh Silabus Dari gambar terlihat bahwa implementasi nilai-nilai pendidikan karakter
saat pembelajaran di kelas didasarkan pada kompetensi dasar dan indikator. Contoh diatas mengungkapkan bahwa belajar grammar dengan latihan membuat
kalimat secara baik dan mempraktekannya akan dapat melatih nilai kerja keras dalam diri siswa. Menurut M guru mata pelajaran bahasa inggris, beliau
mengutarakan bahwa.
66 . “Dalam membuat silabus dan RPP nilai karakter termuat dalam
indikator, kalau saya satu indikator nanti termuat beberapa nilai karakter. Nilai karakter yang tertulis dalam RPP tersebut sebisa mungkin akan saya
munculkan pada saa t proses pembelajaran”. wawancara tanggal 2
September 2013 pukul 08.30 Dengan kata lain menurut beliau, dalam membuat RPP guru juga harus
memperhatikan indikator pencapaian pembelajaran. Dari indikator tersebut dapat diketahui nilai-nilai karakter apa saja yang harus dimunculkan saat pembelajaran
di kelas. Untuk lebih jelasnya akan diperlihatkan gambar contoh RPP yang memuat nilai karakter sebagai berikut.
Gambar 8. Contoh perencanaan nilai karakter dalam RPP Sumber: SMK Negeri 4 Yogyakarta
Dari gambar tersebut terlihat bahwa nilai karakter yang berusaha ditanamkan dan dikembangkan di kelas seperti kedisiplinan dan kreatif berasal dari indikator
belajar. Saat pelaksanaan pebelajaran di kelas nanti guru sebisa mungkin harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai karakter tersebut dengan
caramenyampaikan tentang tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, memberikan
67 tugas terstruktur agar dapat memunculkan nilai karakter. Hal lain yang dapat
dilakukan guru adalah menghimbau siswa, memberikan dorongan atau motivasi untuk memunculkan sikap atau perilaku karakter.
2. Pelaksanaan