7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka 1. Pendidikan Menengah Kejuruan
Pengertian Pendidikan Menengah Kejuruan dalam penjelasan pasal 15 undang-undang nomor 20 tahun 2003 adalah bagian sistem pendidikan yang
mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan dari bidang pekerjaan lainnya. Pendidikan Menengah
Kejuruan merupakan sub sistem dari pendidikan yang secara khusus membantu peserta didik dalam mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja atau dapat
dikatakan bahwa pendidikan kejuruan adalah wahana pendidikan yang memberikan bekal kepada peserta didik untuk dapat bekerja guna menopang kehidupanya, hal ini
dijelaskan oleh Soenarto. pada Pidato Pengukuhan Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2003.
Sistem pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka
upaya mewujudkan tujuan nasional. Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sistem pendidikan nasional dibedakan menjadi
satuan pendidikan, jalur pendidikan, jenis pendidikan, dan jenjang pendidikan. Satuan pendidikan menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar yang dilaksanakan di
sekolah atau di luar sekolah. Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Jalur
pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan. Jalur pendidikan
luar sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah melalui
kegiatan belajar-mengajar yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan. Selanjutnya, terdapat tujuh jenis pendidikan yaitu pendidikan umum, pendidikan
kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, pendidikan akademik, dan pendidikan profesional.
Sesorang akan lebih mampu bekerja dalam arti bukan hanya dapat bekerja sesuai dengan bidangnya, melainkan mampu bersaing di dunia industri yang menuntut
kualitas pekerjanya. Bukan hanya mampu secara fisik tetapi juga harus mampu secara mental. Karena setiap industri kecil atau industri besar selalu menuntuk pekerjanya
untuk lebih berkompeten sesuai dengan bidangnya masing-masing. Oleh sebab itu sekolah menengah kejuruan harus menekankan siswa agar mampu bersaing di dunia
kerja dan mampu bekerja sesuai dengan bidang yang ditekuninya. Bidang pekerjaan sekolah menengah kejuruan sangat luas dan sesuai dengan
bidang kejuruan di sekolah menengah kejuruan. Banyak industri yang justru membutuhkan tenaga SMK dari pada dari sekolah non kejuruan. Hal ini disebabkan
karena siswa SMK lebih memiliki keahlian dalam bidang pekerjaan yang ditekuninya. Selain itu memang siswa SMK lebih dipersiapkan tejun secara langsung di dunia
industri. Industri di sini bukan hanya industri yang besar tetapi juga industri yang dikembangkan sendiri atau yang disebut dengan wirausaha.
Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan seperti yang dituangkan dalam PP 29 tahun 1990 yang kemudian dijabarkan dalam Keputusan Mendikbud No.
0490U1990 adalah sebagai berikut : a
Mempersiapakan siswa untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih dan atau meluaskan pendidikan dasar.