45
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Bertanding
Menurut Husdarta 2010: 81 ada lima faktor yang dapat menyebabkan munculnya kecemasan sebelum bertanding, antara lain:
a. Ketakutan akan kegagalan dalam pertandingan
b. Ketakutan akan cedera fisik atau hal lain yang akan menimpa
diri atlet. c.
Ketakutan akan penilaian sosial atas kualitas prestasinya. d.
Ketakutan terhadap agresi fisik baik dari lawan bertanding maupun dirinya sendiri.
e. Ketakutan bahwa kondisi fisiknya tidak akan mampu
menyelesaikan tugasnya atau dalam pertandingan dengan baik. Menurut Gunarsa 1996: 41 faktor-faktor yang mempengaruhi
kecemasan bertanding diantaranya: a.
Tuntutan sosial yang berlebihan. b.
Standard prestasi individu yang terlalu tinggi. c.
Perasaan rendah diri. d.
Kurang persiapan yang dilakukan. e.
Pola pikir dan persepsi yang negatif terhadap situasi yang ada. Kecemasan tidak serta merta muncul begitu saja didalam diri
seorang atlet. Banyak faktor yang dapat menjadi pemicu timbulnya kecemasan. Kecemasan sendiri timbul karena adanya perasaan takut dari
seorang atlet terhadap tuntutan atau target-target yang diberikan. Ketakutan itu muncul karena atlet merasa tidak sanggup untuk memenuhi
46
tuntutan-tuntutan yang diberikan dan pada akhirnya perasaan tersebut bisa menjadi sebuah beban yang dapat mempengaruhi penampilan dari seorang
atlet. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa
hal yang dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kecemasan bertanding atlet, seperti ketakutan akan kegagalan, ketakutan akan cedera fisik,
ketakutan akan penilaian sosial, kurangnya persiapan yang dilakukian, dan pikiran negatif selama pertandingan.
Berdasarkan paparan diatas kecemasan bertanding merupakan kondisi emosi negatif yang meningkat pada saat pertandingan sejalan
dengan bagaimana seseorang atlet menginterpretasi dan menilai situasi pertandingan. Selama pertandingan berlangsung kecemasan seorang atlet
dapat meningkat yang disebabkan karena atlet tersebut memikirkan secara berlebih akibat-akibat yang akan terjadi pada dirinya jika mengalami suatu
kegagalan. Seorang atlet yang mengalami kecemasan bertanding di- pengaruhi beberapa faktor antara lain ketakutan akan kegagalan, ketakutan
akan cedera fisik, ketakutan akan penilaian sosial, kurangnya persiapan yang dilakukian, dan pikiran negatif selama pertandingan.
Penelitian mengenai kecemasan bertanding sebelumnya sudah
banyak dilakukan salah satunya oleh Andhista Pratamajaya pada tahun
2014. Pada penelitian ini kecemasan bertanding dihubugkan dengan kontrol diri seorang atlet basket tingkat universitas se-DIY. Dalam
penelitian ini menunjukan adanya hubungan negatif antara kontrol diri
47
dengan kecemasan bertanding yang memperoleh hasil r sebesar 0,551 dengan p taraf signifikan 0,000 p 0,01. Berdasarkan hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kontrol diri maka semakin rendah kecemasan bertandingnya dan juga sebaliknya.
Penelitian lain mengenai kecemasan juga pernah dilakukan oleh Rizki Mahakharisma 2014 dengan judul “Tingkat Kecemasan Dan
Stress
Atlet Bulutangkis Menjelang Kompetisi POMNAS XIII Tahun 2013 Di Daerah Isti
mewa Yogyakata”. Hasilnya menunjukan tingkat kecemasan atlet tergolong dalam kategori tinggi, dimana sebanyak 70 atelt putra dan
54,28 atlet putri mengalami kecemasan menjelang pertandingan.
C. Kerangka Fikir