Virtual Box KOMPUTER TERAPAN SEMESTER 2

sebagainya secara umum akan dikontrol oleh host dengan penggunaan prosesor dan sistem memori yang terbatas. Beberapa alasan pengunaan virtualisasi:  Dalam hal penggabungan server, banyak server kecil yang digantikan dengan satu server besar dengan tujuan untuk mengurangi jumlah hardware yang memiliki harga tinggi seperti CPU. Meskipun hardware dijadikan satu seperti itu, sistem operasinya tidak digabung. Masing-masing sistem operasi yang berjalan pada satu server tersebut akan menjadi sebuah sistem operasi yang berjalan sendiri secara virtual. Jadi satu server yang besar itu dapat menjadi host bagi beberapa guest.  Kemudahan dalam pengaturan konfigurasi untuk membuat sebuah sistem operasi secara virtual yang dapat dilakukan dengan cepat.  Error atau kesalahan yang terjadi pada mesin virtual tidak akan membahayakan sistem komputer host, sehingga mesin virtual sangat cocok digunakan untuk mempelajari cara install sebuah sistem operasi baru tanpa merusak sistem operasi yang telah ada. Gambar 1.1. Virtualisasi Sistem Operasi

2. Virtual Box

VirtualBox adalah paket perangkat lunak virtualisasi untuk komputer berbasis x86 dan AMD64Intel64 dari Oracle Corporation. Paket VirtualBox menginstal pada sistem operasi host yang ada sebagai aplikasi dan aplikasi host ini memungkinkan sistem operasi tamu tambahan yang dikenal dengan Guest OS, untuk memuat dan menjalankan sistem operasi pada lingkungan virtual masing-masing. Sistem operasi host yang didukung termasuk Linux, Mac OS X, Windows XP, Windows Vista, Windows 7, Windows 8, Solaris, dan OpenSolaris sementara untuk sistem operasi tamu yang didukung termasuk versi dan derivasi dari Windows, Linux, BSD, OS 2, Solaris, Haiku dan lainnya. Untuk instalasi sistem operasi akan dilakukan melalui virtual box sehingga dapat mencoba untuk menginstall berbagai versi sistem operasi baik untuk sistem operasi untuk komputer server maupun untuk komputer client atau workstation. Versi virtual box yang digunakan adalah versi 4.3.18 yang dapat diunduh melalui https:www.virtualbox.orgwikiDownload s dan memilih sesuai dengan sistem operasi yang digunakan. Gambar 1.2. Download Virtual Box Gambar 1.3. Instalasi Virtual Box Setelah mengunduh versi virtual box yang akan dipergunakan, maka tahap selanjutnya adalah terlebih dahulu menginstall aplikasi yang telah diunduh tersebut dan dilanjutkan dengan konfigurasi virtual box. Berikut langkah- langkah untuk instalasi virtual box pada sistem operasi windows : 1 Dimulai dengan menjalankan aplikasi virtual box yang telah diunduh dan memilih Next untuk memulai proses instalasi. 2 Dapat memilih lokasi direktori untuk lokasi penyimpanan hasil instalasi, membutuhkan ruang sebesar 140MB. Gambar 1.4. Penentuan Lokasi Penyimpanan Gambar 1.5. Peringatan Reset Koneksi 3 Akan tampil peringatan yang menyatakan bahwa koneksi jaringan akan direset dan koneksi tersebut akan terputus sementara selama proses instalasi berlangsung. 4 Setelah pengaturan instalasi selesai maka dilanjutkan dengan memilih Install untuk memulai proses menyalin file aplikasi ke harddisk. Gambar 1.6. Lanjutan Instalasi Virtual Box Gambar 1.7. Install Driver USB 5 Akan tampil permintaan untuk menginstall driver USB. 6 Lalu tampil permintaan untuk menginstall driver perangkat jaringan. 7 Dan terakhir akan tampil permintaan untuk menginstall aplikasi layanan jaringan untuk manajemen dan konfigurasi jaringan. Gambar 1.8. Install Driver Gambar 1.9. Install Layanan Jaringan Gambar 1.10. Instalasi Virtual Box Selesai 1 Selesai proses penyalinan file aplikasi dan instalasi driver maka pilih Finish untuk mengakhiri proses instalasi. Setelah proses instalasi virtual box telah selesai maka tahap selanjutnya adalah mempersiapkan konfigurasi yang akan dipergunakan untuk menginstall beberapa sistem operasi. File konfigurasi dipergunakan oleh virtual box untuk pengaturan hardware virtual untuk sistem operasi antara lain nama dan versi sistem operasi, alokasi memori RAM, alokasi media penyimpanan harddisk, sumber file instalasi sistem operasi, dan lain sebagainya. Sistem operasi virtual yang berjalan pada vitual box sering disebut sebagai Guest OS atau sistem operasi tamu. Komputer yang dipergunakan disarankan memiliki alokasi memori RAM yang lebih besar begitu juga untuk harddisk yang digunakan agar Guest OS dapat berjalan dengan baik, tetapi jika tidak dapat memenuhi kedua hal tersebut maka dapat diatur lewat file konfigurasi virtual box agar alokasi RAM dan harddisk tidak menghabiskan seluruh sumber daya yang ada. Untuk file sumber instalasi dari sistem operasi biasanya menggunakan file image berformat iso yang dapat diunduh dari situs sumber sistem operasi atau dapat diperoleh lewat media optical disk seperti CD dan DVD. Untuk keperluan instalasi ini akan menggunakan file image dalam format iso yang telah disalin ke harddisk terlebih dahulu. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempersiapkan file konfigurasi virtual box : Gambar 1.11. Tampilan Awal Virtual Box 1 Saat pertama kali menjalankan virtual box akan menampilkan beberapa pilihan, pilih New untuk membuat mesin virtual baru yang akan digunakan untuk menginstall sistem operasi. 2 Mengisi nama mesin virtual, contohnya Ubuntu_Server karena akan menginstall sistem operasi Ubuntu Server 12.04 serta memilih juga tipe dan versi sistem operasi. Gambar 1.12. Membuat Mesin Virtual Gambar 1.13. Menentukan Ukuran RAM Virtual 3 Menentukan ukuran memori virtual, disesuaikan dengan jumlah memori utama dari perangkat keras yang dipergunakan. Ukuran memori virtual yang direkomendasikan adalah 512MB. 4 Selain memori virtual, diperlukan juga harddisk virtual untuk menyimpan file sistem operasi serta penyimpanan data lainnya. Ukuran harddisk virtual yang direkomendasikan adalah 8 GB. Gambar 1.14. Membuat Harddisk Virtual 1 Gambar 1.15. Membuat Harddisk Virtual 2 5 Terdapat beberapa versi harddisk virtual yang dapat dipilih. Direkomendasikan untuk menggunakan format VDI karena merupakan format dengan tingkat kompabilitas yang lebih baik untuk virtual box. 6 Ada dua pilihan dalam cara penyimpanan virtual harddisk yaitu dynamically allocated yang akan mengembang ukurannya secara dinamis atau fixed size yang memiliki ukuran tetap. Untuk menghemat ruang dapat menggunakan versi dinamycally allocated. Gambar 1.16. Membuat Harddisk Virtual 3 Gambar 1.17. Membuat Harddisk Virtual 4 7 Masukkan nama virtual harddisk, sebaiknya disesuaikan dengan nama mesin virtual sehingga tidak bingung dalam menggunakan. Untuk ukuran direkomendasikan sebesar 8GB atau lebih besar lagi jika ingin menginstall sistem operasi Windows. 8 Setelah memilih Create di langkah sebelumnya maka mesin virtual telah siap untuk dijalankan, tetapi sebelumnya akan dilakukan dulu beberapa pengaturan melalui setting. Gambar 1.18. Akses Pengaturan Mesin Virtual Gambar 1.19. Memilih File Image 9 Untuk menginstall sebuah sistem operasi maka harus menambahkan dulu file image dari sistem operasi tersebut, biasanya dalam format iso. File tersebut dapat dipilih lewat choose disk dan memilih lokasi penyimpanannya. 10 Mesin virtual telah selesai dibuat dan siap dijalankan untuk menginstall sistem operasi, untuk menjalankannya dapat memilih start. Langkah-langkah menginstall sistem operasi akan dibahas berikutnya. Gambar 1.20. Menjalankan Mesin Virtual

3. Sistem Operasi