sebagainya secara umum akan dikontrol oleh host dengan penggunaan prosesor
dan sistem memori yang terbatas. Beberapa
alasan pengunaan
virtualisasi: Dalam hal penggabungan server,
banyak server
kecil yang
digantikan dengan satu server besar
dengan tujuan
untuk mengurangi
jumlah hardware
yang memiliki harga tinggi seperti CPU.
Meskipun hardware
dijadikan satu seperti itu, sistem operasinya
tidak digabung.
Masing-masing sistem operasi yang berjalan pada satu server
tersebut akan menjadi sebuah sistem operasi yang berjalan
sendiri secara virtual. Jadi satu server yang besar itu dapat
menjadi host bagi beberapa guest.
Kemudahan dalam pengaturan konfigurasi
untuk membuat
sebuah sistem operasi secara virtual yang dapat dilakukan
dengan cepat. Error atau kesalahan yang terjadi
pada mesin virtual tidak akan membahayakan sistem komputer
host, sehingga mesin virtual sangat cocok digunakan untuk
mempelajari cara install sebuah sistem
operasi baru
tanpa merusak sistem operasi yang
telah ada.
Gambar 1.1. Virtualisasi Sistem Operasi
2. Virtual Box
VirtualBox adalah paket perangkat lunak
virtualisasi untuk
komputer berbasis x86 dan AMD64Intel64 dari
Oracle Corporation. Paket VirtualBox menginstal pada sistem operasi host
yang ada sebagai aplikasi dan aplikasi host ini memungkinkan sistem operasi
tamu tambahan yang dikenal dengan Guest
OS, untuk
memuat dan
menjalankan sistem
operasi pada
lingkungan virtual masing-masing. Sistem operasi host yang didukung termasuk
Linux, Mac OS X, Windows XP, Windows
Vista, Windows 7, Windows 8, Solaris, dan OpenSolaris sementara untuk sistem
operasi tamu yang didukung termasuk versi dan derivasi dari Windows, Linux,
BSD, OS 2, Solaris, Haiku dan lainnya. Untuk instalasi sistem operasi akan
dilakukan melalui virtual box sehingga dapat
mencoba untuk
menginstall berbagai versi sistem operasi baik untuk
sistem operasi untuk komputer server maupun untuk komputer client atau
workstation. Versi virtual box yang digunakan adalah versi 4.3.18 yang
dapat diunduh
melalui https:www.virtualbox.orgwikiDownload
s dan memilih sesuai dengan sistem
operasi yang digunakan.
Gambar 1.2. Download Virtual Box
Gambar 1.3. Instalasi Virtual Box Setelah mengunduh versi virtual box
yang akan dipergunakan, maka tahap selanjutnya
adalah terlebih
dahulu menginstall aplikasi yang telah diunduh
tersebut dan
dilanjutkan dengan
konfigurasi virtual box. Berikut langkah- langkah untuk instalasi virtual box pada
sistem operasi windows : 1 Dimulai dengan menjalankan aplikasi
virtual box yang telah diunduh dan memilih Next untuk memulai proses
instalasi. 2 Dapat memilih lokasi direktori untuk
lokasi penyimpanan hasil instalasi, membutuhkan
ruang sebesar
140MB.
Gambar 1.4. Penentuan Lokasi Penyimpanan
Gambar 1.5. Peringatan Reset Koneksi 3 Akan
tampil peringatan
yang menyatakan bahwa koneksi jaringan
akan direset dan koneksi tersebut akan terputus sementara selama
proses instalasi berlangsung. 4 Setelah pengaturan instalasi selesai
maka dilanjutkan dengan memilih Install
untuk memulai
proses menyalin file aplikasi ke harddisk.
Gambar 1.6. Lanjutan Instalasi Virtual Box
Gambar 1.7. Install Driver USB 5 Akan
tampil permintaan
untuk menginstall driver USB.
6 Lalu tampil
permintaan untuk
menginstall driver
perangkat jaringan.
7 Dan terakhir akan tampil permintaan untuk menginstall aplikasi layanan
jaringan untuk manajemen dan konfigurasi jaringan.
Gambar 1.8. Install Driver
Gambar 1.9. Install Layanan Jaringan
Gambar 1.10. Instalasi Virtual Box Selesai 1 Selesai
proses penyalinan
file aplikasi dan instalasi driver maka
pilih Finish untuk mengakhiri proses instalasi.
Setelah proses instalasi virtual box telah selesai maka tahap selanjutnya
adalah mempersiapkan konfigurasi yang akan dipergunakan untuk menginstall
beberapa sistem operasi. File konfigurasi dipergunakan oleh virtual box untuk
pengaturan hardware virtual untuk sistem operasi antara lain nama dan versi
sistem operasi, alokasi memori RAM, alokasi media penyimpanan harddisk,
sumber file instalasi sistem operasi, dan lain sebagainya. Sistem operasi virtual
yang berjalan pada vitual box sering disebut sebagai Guest OS atau sistem
operasi tamu. Komputer
yang dipergunakan
disarankan memiliki alokasi memori RAM yang lebih besar begitu juga untuk
harddisk yang digunakan agar Guest OS dapat berjalan dengan baik, tetapi jika
tidak dapat memenuhi kedua hal tersebut maka dapat diatur lewat file konfigurasi
virtual box agar alokasi RAM dan harddisk tidak menghabiskan seluruh
sumber daya yang ada. Untuk file sumber instalasi dari sistem operasi
biasanya menggunakan
file image
berformat iso yang dapat diunduh dari situs sumber sistem operasi atau dapat
diperoleh lewat media optical disk seperti CD dan DVD. Untuk keperluan instalasi
ini akan menggunakan file image dalam format iso yang telah disalin ke harddisk
terlebih dahulu. Berikut langkah-langkah yang
harus dilakukan
untuk mempersiapkan file konfigurasi virtual
box :
Gambar 1.11. Tampilan Awal Virtual Box 1 Saat pertama kali menjalankan
virtual box
akan menampilkan
beberapa pilihan, pilih New untuk membuat mesin virtual baru yang
akan digunakan untuk menginstall sistem operasi.
2 Mengisi nama
mesin virtual,
contohnya Ubuntu_Server karena akan menginstall sistem operasi
Ubuntu Server 12.04 serta memilih juga tipe dan versi sistem operasi.
Gambar 1.12. Membuat Mesin Virtual
Gambar 1.13. Menentukan Ukuran RAM Virtual 3 Menentukan ukuran memori virtual,
disesuaikan dengan jumlah memori utama dari perangkat keras yang
dipergunakan. Ukuran memori virtual yang
direkomendasikan adalah
512MB. 4 Selain memori virtual, diperlukan
juga harddisk
virtual untuk
menyimpan file sistem operasi serta penyimpanan data lainnya. Ukuran
harddisk virtual
yang direkomendasikan adalah 8 GB.
Gambar 1.14. Membuat Harddisk Virtual 1
Gambar 1.15. Membuat Harddisk Virtual 2 5 Terdapat beberapa versi harddisk
virtual yang
dapat dipilih.
Direkomendasikan untuk
menggunakan format VDI karena merupakan format dengan tingkat
kompabilitas yang lebih baik untuk virtual box.
6 Ada dua
pilihan dalam
cara penyimpanan virtual harddisk yaitu
dynamically allocated yang akan mengembang
ukurannya secara
dinamis atau fixed size yang memiliki ukuran tetap. Untuk menghemat
ruang dapat menggunakan versi dinamycally allocated.
Gambar 1.16. Membuat Harddisk Virtual 3
Gambar 1.17. Membuat Harddisk Virtual 4 7 Masukkan nama virtual harddisk,
sebaiknya disesuaikan
dengan nama mesin virtual sehingga tidak
bingung dalam
menggunakan. Untuk ukuran direkomendasikan
sebesar 8GB atau lebih besar lagi jika
ingin menginstall
sistem operasi Windows.
8 Setelah memilih Create di langkah sebelumnya maka mesin virtual
telah siap untuk dijalankan, tetapi sebelumnya akan dilakukan dulu
beberapa pengaturan
melalui setting.
Gambar 1.18. Akses Pengaturan Mesin Virtual
Gambar 1.19. Memilih File Image 9 Untuk menginstall sebuah sistem
operasi maka harus menambahkan dulu file image dari sistem operasi
tersebut, biasanya dalam format iso. File tersebut dapat dipilih lewat
choose disk dan memilih lokasi penyimpanannya.
10 Mesin virtual telah selesai dibuat dan
siap dijalankan
untuk menginstall sistem operasi, untuk
menjalankannya dapat
memilih start. Langkah-langkah menginstall
sistem operasi
akan dibahas
berikutnya.
Gambar 1.20. Menjalankan Mesin Virtual
3. Sistem Operasi