8. Backup Dan Restore
Berbagai bentuk sistem fault tolerance didukung oleh banyak sistem operasi
jaringan. Semua sistem tersebut memiliki satu
tujuan, yaitu
keamanan dan
keutuhan data dalam jaringan. Namun demikian ada satu sistem penanganan
data yang mampu memberi jaminan keutuhan data, dan merupakan sistem
yang didukung oleh semua sistem operasi, bahkan pada sistem single user
sekalipun, yaitu dengan membuat copy atau cadangan data yang disebut dengan
backup data. Dengan menggunakan backup data maka jika terjadi kerusakan
data atau kerusakan media hard disk, pengguna
dapat dengan
cepat melakukan recover data, yaitu dengan
me-restore atau menyalin ulang data dari backup yang ada.
Untuk ukuran data yang sudah sedemikian besar, terlebih lagi untuk
melakukan backup data dari hard disk komputer server yang menampung data
dari para pengguna jaringan, dapat dipertimbangkan penggunaan harddisk
eksternal atau media penyimpanan luar yang berukuran besar. Perkembangan
harddisk eksternal yang semakin lama semakin murah dan semakin terjangkau
harganya merupakan alternatif yang banyak dipilih sebagai media backup
data. Hal ini dikarenakan oleh besarnya kapasitas yang mampu disimpan ke
dalam media harddisk yang berukuran relatif kecil.
Dalam melakukan backup data dapat dilakukan secara selektif. Artinya, bisa
melakukan backup hanya untuk data- data yang betul-betul harus di-backup.
Dengan cara demikian maka bisa menekan biaya backup data serendah
mungkin. Sebagai
contoh, cukup
melakukan backup
pada direktori-
direktori yang digunakan oleh user untuk menyimpan
data kerja
sementara direktori-direktori yang berisi sistem
aplikasi tidak perlu dibackup, karena sistem aplikasi bisa diinstalasi ulang jika
terjadi kerusakan. Untuk memudahkan proses backup,
user-user dalam
jaringan bisa
menyimpan data pada satu direktori di komputer
server, yaitu
dengan menempatkannya pada satu direktori dan
dibagi dalam sub-sub direktori. Dengan demikian proses backup cukup dilakukan
dari satu direktori saja, demikian pula dengan proses restore data yang
mungkin dilakukan. Di samping pemilihan data yang di-
backup, dalam melakukan proses backup diperlukan bantuan perangkat lunak
backup yang sesuai dengan kebutuhan. Pada dasarnya hampir setiap sistem
operasi, baik sistem operasi untuk komputer stand alone maupun sistem
operasi jaringan, telah dilengkapi dengan utilitas backup
Di samping utilitas yang tersedia pada sistem operasi, ada kalanya diperlukan
utilitas backup dari pihak ketiga. Untuk memilih utilitas backup yang akan
dipergunakan, bisa mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
Mendukung perangkat atau
media backup
yang dipergunakan.
Mendukung proses backup
dengan cara full backup atau incremental
backup. Full
backup adalah sistem backup dengan
cara membackup
seluruh data atau file yang dipilih
dengan membuat
backup baru. Sistem ini akan menimpa backup yang lama
jika dalam
media yang
digunakan sudah ada file backup.
Sedangkan Incremental backup adalah
backup dengan
cara menyambung
atau menambahkan data backup
baru ke
data backup
sebelumnya. Sistem
ini memungkinkan
hanya membackup file-file baru atau
yang telah
mengalami perubahan, sedangkan untuk
file-file lama tidak mengalami perubahan.
Menyediakan fasilitas backup
terjadwal atau
berkala. Fasilitas ini memungkinkan
untuk melakukan
kontrol otomatis
terhadap proses
backup data
sehingga kemungkinan
terjadinya keterlambatan proses backup
akibat kelalaian
dapat dikurangi.
Kemampuan untuk melakukan
backup terhadap file yang terbuka
open file.
Kemampuan ini
sangat membantu dalam melakukan
backup pada jaringan yang memiliki
jadwal pemakaian
cukup padat.
Dengan kemampuan ini maka tidak
perlu menghentikan proses kerja yang sedang berlangsung
dalam jaringan tersebut.
Perlu dipertimbangkan pula dukungan
terhadap sistem
aplikasi database
yang dipergunakan sehingga utilitas
tersebut mampu membackup data dan sistem database
secara sempurna, terutama jika
menggunakan sistem
aplikasi khusus yang mengatur proses backup untuk data
aplikasi tersebut.
Hal lain
yang bisa
dipertimbangkan dalam proses backup yang bersifat kearsipan
adalah adanya
fasilitas kompresi data. Fasilitas ini
mungkin akan memperlambat proses backup, namun akan
meningkatkan efisiensi
penggunaan kapasitas media backup.
Tahap selanjutnya dari proses backup adalah pemeliharaan dan penyimpanan
backup data. Setelah melakukan backup terhadap
data, maka
perlu memperhatikan
penyimpanannya. Pastikan bahwa backup tersebut berada
di tempat yang aman dan terlindung, bisa disimpan pada lokasi yang berbeda
dengan tempat
di mana
jaringan komputer
berada. Hal
ini perlu
diperhatikan untuk menunjang fungsi backup sebagai fasilitas pengamanan
data yang dilakukan secara terpisah dari jaringan. Berbeda dengan fasilitas fault
tolerance, backup
memungkinkan menyimpan cadangan data di tempat
yang aman dan terpisah dari lokasi jaringan.
Sebagai tambahan, pada sebuah jaringan
workgroup bisa
mempertimbangkan proses backup yang dibebankan pada masing-masing user.
Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa pada jaringan workgroup umumnya
masing-masing workstation
dalam jaringan menyimpan data secara lokal
tidak ada server sehingga jika harus dilakukan backup secara bersama maka
akan cukup
menyulitkan operator
backup. Berikut contoh cara backup data pada
sistem operasi windows 7: 1 Klik kanan pada drive harddisk
yang akan dibackup, pilih “Tools” kemudian pilih “Back Up Now”
Gambar 1.89. Backup Drive
Gambar 1.90. Backup and Restore 2 Terdapat dua pilihan yaitu Backup
dan Restore, pada tahap ini akan dilakukan proses bakcup data
terlebih dahulu dengan memilih “Set up backup”
3 Akan tampil
berbagai media
penyimpanan yang
terhubung dengan komputer, untuk proses
back up ini akan menggunakan harddisk eksternal.
Gambar 1.91. Memilih Lokasi Backup
Gambar 1.92. Pilihan Proses Backup 4 Pada sistem backup dari windows
7 ini menawarkan 2 pilihan backup yaitu proses backup otomatis
dimana windows
yang akan
memilih file apa saja yang akan dibackup, atau proses backup
manual dimana pengguna yang memilih file atau folder apa saja
yang akan dibackup. 5
Dengan memilih “Let me choose” maka
proses backup
akan dilakukan secara manual, akan
tampil pilihan folder yang dapat dibackup, disarankan juga untuk
memilih backup system image.
Gambar 1.93. Memilih Folder
Gambar 1.94. Review Backup Settings 6 Setelah selesai memilih folder apa
saja yang akan dibackup maka akan ditamplikan daftar folder,
serta dapat juga mengatur jadwal untuk proses backup otomatis.
Disarankan agar
proses penjadwalan backup dilakukan di
luar jam
kerja agar
tidak mengganggu pekerjaan, misalnya
dijadwalkan pada malam hari. 7 Setelah proses backup dimulai
maka langkah selanjutnya adalah menunggu sampai proses backup
selesai
Gambar 1.95. Proses Backup Berlangsung
Gambar 1.96. Memulai Restore File 8 Pada
tahap berikutnya
akan dijelaskan langkah-langkah untuk
melakukan proses restore, restore dilakukan untuk mengembalikan file
atau folder ke pada bentuk file atau folder awal saat dilakukan backup.
9 Setelah memilih “Restore my files”
maka langkah selanjutnya adalah mencari
lokasi penyimpanan
backup data, jika backup data dilakukan di harddisk eksternal
maka harddisknya dihubungkan dulu
dengan komputer
untuk proses restore. Proses backup
sebaiknya dilakukan secara berkala saat melakukan proses restore
data tersedia pilihan sesuai dengan waktu dilakukan backup.
Gambar 1.97. Memilih Lokasi File Backup
Gambar 1.98. Menentukan Lokasi File Hasil Restore 10 Setelah menemukan file backup
yang akan
direstore maka
dilanjutkan dengan memilih lokasi dimana file tersebut akan direstore.
Dapat memilih lokasi awal atau memilih untuk restore di lokasi
lainnya. Selanjutnya pilih “Restore” untuk
memulai proses
pengembalian data. 11 Proses restore akan mulai berjalan
dan ditampilkan prosesnya, tunggu sampai proses restore selesai
Gambar 1.99. Proses Restore Berlangsung
Gambar 1.100. System Settings Pada Ubuntu 12.04 juga menyediakan
fasilitas untuk melakukan proses backup dan restore. Berikut langkah-langkah
yang harus dilakukan untuk proses backup dan restore pada Ubuntu 12.04 :
1 Dimulai dengan
mengakses “System Settings” pada menu bar
di desktop Ubuntu
2 Pada sub bagian System, pilih “Backup” untuk memulai proses
backup data
Gambar 1.101. Memilih Backup
Gambar 1.102. Menjalankan Backup Lewat Kata Kunci 3 Cara lain untuk mengakses aplikasi
backup adalah
mengetikkan “Backup” sebagai kata kunci untuk
mencari aplikasi,
kemudian jalankan aplikasi backup tersebut.
4 Terdapat 4 pilihan pada Bakup yaitu Overview untuk menampilkan
informasi backup, Storage untuk mengatur
lokasi penyimpanan
backup, Folders untuk memilih folder apa saja yang akan dibackup
serta Schedule untuk mengatur penjadwalan otomatis backup. Pilih
Back Up Now untuk memulai.
Gambar 1.103. Pengaturan Backup
Gambar 1.104. Proses Backup Berlangsung 5 Proses
backup dimulai,
menyesuaikan pengaturan yang telah dilakukan sebelumnya yaitu
lokasi penyimpanan dan folder apa saja yang disimpan untuk backup
6 Selesai proses
backup akan
terdapat pilihan
apakah ingin
menambahkan password pada file hasil backup tersebut, terdapat juga
pilihan untuk menyimpan tanpa perlu menggunakan password saat
proses restore
Gambar 1.105. Password Backup
Gambar 1.106. Memilih Lokasi Backup 7 Pada proses restore hasil backup
yang dilakukan
sebelumnya, dimulai dengan menentukan lokasi
file backup. 8 Kemudian menentukan tanggal file
backup yang ingin direstore, pilih “Forward” untuk melanjutkan.
Gambar 1.107. Memilih Waktu Backup
Gambar 1.108. Memilih Lokasi Hasil Restore 9 Lalu
memilih apakah
akan melakukan proses restore data
pada lokasi awal saat dilakukan backup atau memilih folder tertentu
untuk lokasi hasil restore file. 10 Jika pada saat melakukan backup
sebelumnya memilih
untuk menggunakan
password maka
pada saat proses restore akan diminta
untuk memasukkan
password.
Gambar 1.109. Memasukkan Password File Backup
1.1.2.4. Mengasosiasi Menalar
Setelah Mengikuti kegiatan belajar 1 ini diharapkan siswa menyimpulkan berbagai
hasil percobaan dan pengamatan terkail dengan setupinstalasi perangkat lunak
khususnya sistem operasi, konfigurasi jaringan TCPIP pada sistem operasi, dan
proses backup serta restore.
1.1.3. Rangkuman
Perangkat lunakpiranti lunak adalah program komputer yang berfungsi
sebagai sarana
interaksi antara
pengguna dan perangkat keras. Ada bermacam-macam sistem operasi
jaringan yang beredar saat ini, masing-masing dengan kelebihan dan
kekurangannya, baik sistem operasi jaringan peer-to-peer maupun sistem
operasi clientserver. Konfigurasi TCPIP, atau mengatur IP
address secara
manual dapat
dilakukan dengan
menggunakan tampilan
antarmuka ataupun
menggunakan baris perintah pada CLI.
Dengan menggunakan backup data maka jika terjadi kerusakan data atau
kerusakan media
hard disk,
pengguna dapat
dengan cepat
melakukan recover data, yaitu dengan me-restore atau menyalin ulang data
dari backup yang ada.
1.1.4. Tugas
Buatlah kelompok terdiri atas 2-3 orang. Masing-masing
kelompok membuat
ringkasan tentang setup dan instalasi perangkat
lunak, kemudian
secara bergantian
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasilnya
didepan kelas.
1. Bacalah uraian materi diatas dengan teliti dan cermat.
2. Buatlah ringkasan
materi menggunakan
aplikasi pengolah
presentasi. 3. Presentasikan hasil ringkasan di
depan kelas.
1.1.5. Penilaian Diri
Setelah Mengikuti kegiatan belajar 1 ini diharapkan siswa memiliki wawasan
pengetahuan dan
dapat menjawab
berbagai hal
terkail dengan
setupinstalasi perangkat
lunak khususnya sistem operasi, konfigurasi
jaringan TCPIP pada sistem operasi, dan proses backup serta restore.
BAB II
2.1. Kegiatan Belajar 2 : Fungsi dan kinerja piranti komputer terapan
2.1.1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan belajar satu ini siswa diharapkan dapat
mengetahui fungsi dan kinerja piranti komputer terapan.
2.1.2. Aktivitas Belajar Siswa 2.1.2.1 . Mengamati Observasi
Setelah mengikuti kegiatan belajar satu ini siswa diharapkan dapat
mengamati : Memeriksa kinerja piranti sesuai
fungsi pada manual . Koneksi kendali ke piranti.
2.1.2.2. Menanya
Selama mengikuti kegiatan belajar satu ini siswa diharapkan dapat :
Mendiskusikan kinerja piranti sesuai fungsi pada manual .
Mendiskusikan koneksi kendali ke piranti.
2.1.2.3. Mengumpulkan Informasi
1. IP Address