Komputer Server KOMPUTER TERAPAN SEMESTER 2

5. Komputer Server

Komputer server bertugas dan berfungsi untuk melayani dan mengontrol seluruh jaringan. Komputer ini melayani permintaan-permintaan dari komputer workstation di samping mengontrol hubungan antara komputer satu dengan komputer lainnya dalam jaringan, termasuk hubungannya dengan perangkat-perangkat lain yang terdapat di dalam jaringan tersebut. Mengingat tugas dan fungsinya yang sedemikian rupa maka sebuah komputer server harus memiliki spesifikasi yang lebih baik dibandingkan komputer lain yang ada dalam jaringan. Jika sebuah komputer server digunakan untuk melayani jaringan secara nonstop, maka sebuah komputer server juga harus memiliki daya tahan yang tinggi. Namun demikian pada dasarnya pertimbangan dalam memilih sebuah komputer server tidak berbeda jauh dan pertimbangan dalam memilih komputer workstation, selain bahwa untuk komputer server memiliki kemampuan yang lebih besar.  Untuk memilih sebuah komputer server harus memperhatikan hal- hal sebagai berikut:  Sistem operasi jaringan yang akan dipergunakan.  Sistem aplikasi yang akan dijalankan.  Arsitektur jaringan yang diterapkan.  Jumlah komputer workstation dalam jaringan yang dilayani.  Kemampuan atau daya tahan beroperasi dalam jangka waktu tak terbatas.  Kompatibilitas terhadap produk jaringan lainnya.  Dukungan teknis dari vendor perangkat tersebut. Sistem operasi jaringan dan sistem aplikasi yang akan dipergunakan sangat mempengaruhi besar kecilnya kapasitas dan kemampuan sebuah komputer server yang harus disediakan. Seperti halnya pada komputer workstation, sebuah sistem operasi jaringan maupun sistem aplikasi akan dapat berjalan dengan baik dalam sebuah jaringan jika komputer yang digunakan mampu untuk menjalankannya. Mungkin juga bisa menggunakan spesifikasi komputer server di bawah spesifikasi ideal yang disyaratkan oleh sistem operasi maupun sistem aplikasi jaringan namun tentu dengan berbagai konsekuensinya seperti turunnya kinerja sistem operasi dan sistem aplikasi tersebut atau tidak berfungsinya sistem tersebut dengan sebagaimana mestinya. Arsitektur sebuah jaringan juga ikut menentukan besar kecilnya kapasitas dan kemampuan komputer server yang harus disediakan. Untuk menghasilkan kinerja yang hampir sama, maka jaringan dengan arsitektur bus akan membutuhkan komputer server yang lebih besar jika dibandingkan dengan arsitektur ring atau star. Berbeda pula jika menggunakan arsitektur Ethernet Fast Ethernet dengan arsitektur Token Ring. Hal ini dikarenakan kecepatan atau unjuk kerja masing-masing arsitektur tersebut memang berbeda. Selain semakin banyak jumlah komputer workstation yang dikontrol, maka semakin besar pula komputer server yang harus digunakan karena semakin banyak komputer workstation yang terhubung, maka semakin besar pula tingkat permintaan yang harus dilayani oleh komputer server dan semakin rumit pula lalu lintas jaringan yang harus dikontrol oleh komputer server tersebut. Untuk komputer server maka akan menggunakan sistem operasi yang dikhususkan untuk server juga, dimana pada perangkat lunak sistem operasi yang bersifat terbuka atau open source dapat menggunakan sistem operasi Ubuntu Server tanpa mengeluarkan biaya untuk membeli lisensi. Sistem operasi ubuntu server menggunakan perintah berbasis teks atau Command Line Interface CLI walau tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan tampilan antarmuka. Berikut langkah- langkah yang harus dilakukan untuk menginstall sistem operasi ubuntu server, jika pertama kali menginstall maka dapat menggunakan virtual box : 1 Setelah menjalankan mesin virtual yang telah dibuat sebelumnya maka mesin virtual tersebut akan menjalan file iso untuk proses instalasi, terdapat beberapa pilihan, untuk menginstall dapat langsung memilih Install Ubuntu Server. Gambar 1.21. Install Ubuntu Server Gambar 1.22. Pemilihan Bahasa 2 Dilanjutkan dengan memilih bahasa untuk proses instalasi, bahasa yang dipilih juga akan menjadi bahasa yang dipergunakan saat sistem operasi selesai diinstall. 3 Untuk pemilihan lokasi, karena Indonesia tidak tersedia di halaman ini maka dapat memilih area Other. Gambar 1.23. Pemilihan Lokasi 1 Gambar 1.24. Pemilihan Lokasi 2 4 Dilanjutkan dengan memilih region Asia dari daftar pilihan region yang disediakan. 5 Lalu dapat mencari Indonesia dari daftar negara yang ada, semua pilihan dapat dikonfirmasi dengan menggunakan tombol Enter. Gambar 1.25. Pemilihan Lokasi 3 Gambar 1.26. Konfigurasi Keyboard 1 6 Proses instalasi kemudian akan mencoba untuk mendeteksi jenis keyboard yang dipergunakan, dapat memilih No untuk menentukan sendiri jenis keyboardnya. 7 Pada pilihan selanjutnya dapat memilih English US karena merupakan standar yang umum digunakan. Gambar 1.27. Konfigurasi Keyboard 2 Gambar 1.28. Konfigurasi Keyboard 3 8 Langkah terakhir dalam konfigurasi keyboard adalah memilih layout keyboard, biasanya keyboard standar QWERTY yang umumnya digunakan, maka dapat memilih layout English US. 9 Proses instalasi kemudian akan berlanjut pada deteksi perangkat keras untuk mencari cd-rom drives, karena menggunakan mesin virtual maka akan terdeteksi cd-rom virtual. Gambar 1.29. Deteksi Perangkat Keras Gambar 1.30. Deteksi Perangkat Keras 2 10 Lalu proses instalasi akan mendeteksi perangkat keras jaringan yang terhubung. 11 Jika tidak terhubung ke internet maka akan diminta untuk melakukan konfigurasi jaringan secara manual Gambar 1.31. Peringatan Konfigurasi Network Gambar 1.32. Konfigurasi Jaringan Manual 12 Pilih “Configure Network Manually” untuk memasukkan IP Address, Netmask, dan Gateway 13 Konfigurasi jaringan dimulai dengan memasukkan IP Address, contoh IP Address yang dipakai pada proses instalasi ini adalah 192.168.1.1, pilih “Continue” untuk melanjutkan. Gambar 1.33. Memasukkan IP Address Gambar 1.34. Memasukkan Netmask 14 Masukkan Netmask 255.255.255.0, merupakan IP jaringan kelas C dengan jumlah maksimum host 254, pilih “Continue” untuk melanjutkan. 15 Untuk Gateway, masukkan 192.168.1.100 kemudian pilih “Continue” Gambar 1.35. Memasukkan Gateway Gambar 1.36. Memasukkan Name Server Adresses 16 Pada bagian Name Server Adressess, disesuaikan dengan IP Address yang telah dimasukkan sebelumnya yaitu 192.168.1.1 17 Masukkan nama host yang akan digunakan sebagai nama server di jaringan Gambar 1.37. Memasukkan Hostname Gambar 1.38. Memasukkan Nama User 18 Pada pengaturan user atau pengguna, masukkan nama user yang akan dipergunakan pada sistem 19 Setelah itu masukkan kode password dari nama user yang telah dimasukkan sebelumnya dan ulangi memasukkan password tersebut untuk verifikasi. Gambar 1.39. Memasukkan Password Gambar 1.40. Pilihan Enkripsi Direktori 20 Pada permintaan enkripsi direktori home, pilihan yang diambil adalah “No” sehingga jika suatu saat sistem mengalami kerusakan maka data-data yang disimpan pada direktori home dapat diambil karena tidak dienkripsi. Bisa juga memilih “Yes” untuk mengenkripsi direktori home untuk alasan keamanan data. 21 Pada konfirmasi zona waktu, jika sudah sesuai maka dapat memilih “Yes” Gambar 1.41. Konfirmasi Zona Waktu Gambar 1.42. Deteksi Media Penyimpanan 22 Proses Instalasi akan mendeteksi media penyimpanan yang digunakan dan perangkat keras lainnya. 23 Pada proses partisi media penyimpanan atau harddisk, dapat memilih “Guided” sehingga proses partisi akan dipandu dan memudahkan proses partisi harddisk. Gambar 1.43. Partisi Harddisk 1 Gambar 1.44. Partisi Harddisk 2 24 Tahap selanjutnya adalah pemilihan harddisk yang akan dipartisi, proses partisi dapat menghapus data-data yang ada jika tidak dilakukan dengan benar, Tetapi karena menggunakan harddisk virtual maka tidak perlu khawatir kehilangan data karena tidak akan mengganggu partisi data pada sistem operasi host yang sedang berjalan. 25 Mengkonfirmasi pilihan harddisk, pilih “Yes” jika sudah benar. Disarankan berhati-hati jika saat instalasi menggunakan harddisk fisik bukan virtual harddisk. Gambar 1.45. Partisi Harddisk 3 Gambar 1.46. Partisi Harddisk 4 26 Harddisk kemudian akan diformat menjadi beberapa partisi baru antara lain ext4, swap dan ext2 yang umum digunakan pada partisi Linux, pilih “Yes” untuk melanjutkan. 27 Proses instalasi kemudian menyalin semua file-file sistem operasi ke dalam media penyimpanan virtual harddisk, karena menggunakan jenis penyimpanan dinamically allocated maka ukurannya juga akan bertambah seiring proses penyalinan data. Gambar 1.47. Penyalinan File Gambar 1.48. Konfigurasi APT 28 Proses instalasi kemudian akan mengkonfigurasi apt advanced package tool yang nantinya akan digunakan di sistem operasi untuk menambahkan atau menghapus perangkat lunak atau aplikasi Linux. 29 Pada bagian konfigurasi package manager, cukup dikosongkan saja jika tidak menggunakan proxy kemudian lanjutkan dengan memilih “Continue”. Gambar 1.49. Konfigurasi Package Manager Gambar 1.50. Instalasi Perangkat Lunak 30 Proses instalasi akan menginstall perangkat lunak ke media penyimpanan. 31 Pada bagian selanjutnya terdapat beberapa pilihan untuk menangani update sistem, untuk stabilitas dan keamanan yang lebih baik dapat memilih untuk menginstal update secara otomatis. Gambar 1.51. Pengaturan Update Sistem Gambar 1.52. Pilihan Aplikasi Server 32 Tergantung kebutuhan penggunaan server, dapat memilih beberapa aplikasi untuk server, disarankan untuk memilih yang dibutuhkan saja supaya server dapat bekerja secara optimal. Dapat juga memilih secara manual pada sistem operasi selesai proses instalasi. 33 GRUB boot loader akan diinstall sebagai antarmuka yang pertama kali tampil saat ubuntu server dijalankan untuk memilih mode yang diinginkan. Gambar 1.53. Instalasi GRUB 1 Gambar 1.54. Instalasi GRUB 2 34 Sebelum GRUB diinstal ke MBR Master Boot Record dari harddisk, harus dikonfirmasi terlebih dahulu, pilih “Yes” untuk melanjutkan. 35 Langkah terakhir adalah memilih “Continue” untuk menyelesaikan keseluruhan proses instalasi Gambar 1.55. Proses Instalasi Ubuntu Server Selesai Ubuntu merupakan sistem operasi berbasis GNULinux turunan dari distro Debian yang sangat mudah digunakan, handal, stabil dan aman. Ubuntu berasal dari filosofi Afrika yang berarti Kemanusiaan kepada sesama”. Selain Ubuntu versi server, terdapat beberapa pilihan sistem operasi linux lain khusus untuk server antara lain Fedora, CentOS, Debian dan lain sebagainya. Sistem operasi linux banyak dipilih karena dapat dipergunakan secara gratis dan bersifat open source. Sebagai alternatifjuga terdapat sistem operasi berlisensi untuk server, dimana untuk menggunakan sistem operasi tersebut harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk membeli lisensinya. Salah satu sistem operasi server berlisensi adalah Windows Server 2012, untuk keperluan belajar dan mencoba Windows Server maka dapat mengunduh versi evaluasi atau Evaluation Copy yang dapat digunakan secara gratis selama 180 hari untuk mempelajari fitur yang disediakan serta sebagai bahan perbandingan dengan sistem operasi open source. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menginstall Windows Server 2012 : 1 Setelah mengunduh file ISO evaluation copy, maka dilanjutkan dengan mempersiapkan mesin virtual sama seperti langkah- langkah yang dilakukan sebelumnya untuk mempersiapkan mesin virtual buat instalasi Ubuntu Server. Jalankan mesin virtual tersebut dan proses instalasi akan dimulai. Gambar 1.56. Persiapan Instalasi Windows Server 2012 Gambar 1.57. Pemilihan Bahasa 2 Pada tampilan awal akan diberikan pilihan untuk memilih bahasa, format waktu dan mata uang, serta layout keyboard. Pada contoh instalasi ini akan menggunakan bahasa Inggris dengan layout keboard US. Pilih “Next” untuk melanjutkan. 3 Dilanjutkan dengan memili h “Install Now” untuk melanjutkan proses instalasi. Gambar 1.58. Memulai Proses Install Gambar 1.59. Persiapan Instalasi 2 4 Menunggu proses persiapan instalasi berlanjut 5 Terdapat 4 versi berbeda dimana server core merupakan versi minimalis yang hanya menggunakan perintah berbasis teks, server core with gui menambahkan tampilan antarmuka. Standar dan Datacenter berbeda pada jumlah lisensi untuk virtualisasi. Pada proses instalasi ini akan memilih versi Data Center dengan GUI. Gambar 1.60. Pemilihan Versi Windows Server Gambar 1.61. Ketentuan Lisensi 6 Setelah membaca ketentuan lisensi lalu pilih “I accept the license terms” kemudian pilih “Next” untuk melanjutkan. 7 Pada tipe instalasi terdapat 2 pilihan yaitu pilihan untuk mengupgrade atau memperbaharui versi windows dan pilihan untuk install baru. Pada instalasi ini akan memilih “Custom Install” untuk install baru windows server. Gambar 1.62. Tipe Instalasi Gambar 1.63. Pemilihan Partisi 8 Pada bagian pemilihan partisi dan harddisk yang digunakan dilanjutkan dengan memilih harddisk yang tersedia kemudian dapat melakukan proses format data lewat “Drive options” jika diperlukan, lanjutkan dengan memilih “Next”. 9 Proses instalasi kemudian akan menyalin file-file sistem operasi ke harddisk, akan dilakukan restart beberapa kali selama proses ini berlangsung. Gambar 1.64. Proses Instalasi Gambar 1.65. Memasukkan Password Admin 10 Masukkan password dan konfirmasi password untuk user Administrator, lalu pilih “Finish” untuk menyelesaikan proses instalasi. 11 Kemudian akan masuk ke halaman Login dengan menekan CTRL+ALT+DEL, masukkan password untuk user Administrator untuk memulai menggunakan Windows Server 2012. Gambar 1.66. Instalasi Windows Server Selesai

6. Komputer Client Workstation