5. Komputer Server
Komputer server
bertugas dan
berfungsi untuk melayani dan mengontrol seluruh jaringan. Komputer ini melayani
permintaan-permintaan dari komputer workstation
di samping
mengontrol hubungan antara komputer satu dengan
komputer lainnya
dalam jaringan,
termasuk hubungannya
dengan perangkat-perangkat lain yang terdapat
di dalam jaringan tersebut. Mengingat tugas dan fungsinya yang
sedemikian rupa maka sebuah komputer server harus memiliki spesifikasi yang
lebih baik dibandingkan komputer lain yang ada dalam jaringan. Jika sebuah
komputer server
digunakan untuk
melayani jaringan secara nonstop, maka sebuah komputer server juga harus
memiliki daya tahan yang tinggi. Namun demikian pada dasarnya pertimbangan
dalam memilih sebuah komputer server tidak berbeda jauh dan pertimbangan
dalam memilih komputer workstation, selain bahwa untuk komputer server
memiliki kemampuan yang lebih besar. Untuk memilih sebuah komputer
server harus memperhatikan hal- hal sebagai berikut:
Sistem operasi jaringan yang akan dipergunakan.
Sistem aplikasi yang
akan dijalankan.
Arsitektur jaringan
yang diterapkan.
Jumlah komputer workstation dalam jaringan yang dilayani.
Kemampuan atau daya tahan beroperasi dalam jangka waktu
tak terbatas. Kompatibilitas terhadap produk
jaringan lainnya. Dukungan teknis dari vendor
perangkat tersebut. Sistem operasi jaringan dan sistem
aplikasi yang akan dipergunakan sangat mempengaruhi besar kecilnya kapasitas
dan kemampuan
sebuah komputer
server yang harus disediakan. Seperti halnya pada komputer workstation,
sebuah sistem operasi jaringan maupun sistem aplikasi akan dapat berjalan
dengan baik dalam sebuah jaringan jika komputer yang digunakan mampu untuk
menjalankannya. Mungkin juga bisa menggunakan
spesifikasi komputer
server di bawah spesifikasi ideal yang disyaratkan oleh sistem operasi maupun
sistem aplikasi jaringan namun tentu dengan berbagai konsekuensinya seperti
turunnya kinerja sistem operasi dan sistem aplikasi tersebut atau tidak
berfungsinya sistem tersebut dengan sebagaimana mestinya.
Arsitektur sebuah jaringan juga ikut menentukan besar kecilnya kapasitas
dan kemampuan komputer server yang harus disediakan. Untuk menghasilkan
kinerja yang hampir sama, maka jaringan dengan
arsitektur bus
akan membutuhkan komputer server yang
lebih besar jika dibandingkan dengan arsitektur ring atau star. Berbeda pula
jika menggunakan arsitektur Ethernet
Fast Ethernet dengan arsitektur Token Ring. Hal ini dikarenakan kecepatan atau
unjuk kerja masing-masing arsitektur tersebut memang berbeda.
Selain semakin
banyak jumlah
komputer workstation yang dikontrol, maka semakin besar pula komputer
server yang harus digunakan karena semakin banyak komputer workstation
yang terhubung, maka semakin besar pula tingkat permintaan yang harus
dilayani oleh komputer server dan semakin rumit pula lalu lintas jaringan
yang harus dikontrol oleh komputer server tersebut.
Untuk komputer server maka akan menggunakan sistem operasi yang
dikhususkan untuk server juga, dimana pada perangkat lunak sistem operasi
yang bersifat terbuka atau open source dapat menggunakan sistem operasi
Ubuntu Server tanpa mengeluarkan biaya untuk membeli lisensi. Sistem
operasi ubuntu server menggunakan perintah berbasis teks atau Command
Line Interface CLI walau tidak tertutup kemungkinan
untuk menggunakan
tampilan antarmuka. Berikut langkah- langkah yang harus dilakukan untuk
menginstall sistem operasi ubuntu server, jika pertama kali menginstall maka dapat
menggunakan virtual box : 1 Setelah menjalankan mesin virtual
yang telah dibuat sebelumnya maka mesin virtual tersebut akan
menjalan file iso untuk proses instalasi, terdapat beberapa pilihan,
untuk menginstall dapat langsung memilih Install Ubuntu Server.
Gambar 1.21. Install Ubuntu Server
Gambar 1.22. Pemilihan Bahasa 2 Dilanjutkan dengan memilih bahasa
untuk proses instalasi, bahasa yang dipilih juga akan menjadi
bahasa yang dipergunakan saat sistem operasi selesai diinstall.
3 Untuk pemilihan lokasi, karena Indonesia tidak tersedia di halaman
ini maka dapat memilih area Other.
Gambar 1.23. Pemilihan Lokasi 1
Gambar 1.24. Pemilihan Lokasi 2 4 Dilanjutkan dengan memilih region
Asia dari daftar pilihan region yang disediakan.
5 Lalu dapat mencari Indonesia dari daftar negara yang ada, semua
pilihan dapat dikonfirmasi dengan menggunakan
tombol Enter.
Gambar 1.25. Pemilihan Lokasi 3
Gambar 1.26. Konfigurasi Keyboard 1 6 Proses instalasi kemudian akan
mencoba untuk mendeteksi jenis keyboard
yang dipergunakan,
dapat memilih
No untuk
menentukan sendiri
jenis keyboardnya.
7 Pada pilihan selanjutnya dapat memilih
English US
karena merupakan standar yang umum
digunakan.
Gambar 1.27. Konfigurasi Keyboard 2
Gambar 1.28. Konfigurasi Keyboard 3 8 Langkah terakhir dalam konfigurasi
keyboard adalah memilih layout keyboard,
biasanya keyboard
standar QWERTY yang umumnya digunakan, maka dapat memilih
layout English US. 9 Proses instalasi kemudian akan
berlanjut pada deteksi perangkat keras untuk mencari cd-rom drives,
karena menggunakan mesin virtual maka
akan terdeteksi
cd-rom virtual.
Gambar 1.29. Deteksi Perangkat Keras
Gambar 1.30. Deteksi Perangkat Keras 2
10 Lalu proses
instalasi akan
mendeteksi perangkat
keras jaringan yang terhubung.
11 Jika tidak terhubung ke internet maka
akan diminta
untuk melakukan
konfigurasi jaringan
secara manual
Gambar 1.31. Peringatan Konfigurasi Network
Gambar 1.32. Konfigurasi Jaringan Manual 12
Pilih “Configure Network Manually” untuk memasukkan IP Address,
Netmask, dan Gateway 13 Konfigurasi
jaringan dimulai
dengan memasukkan IP Address, contoh IP Address yang dipakai
pada proses instalasi ini adalah 192.168.1.1, pilih “Continue” untuk
melanjutkan.
Gambar 1.33. Memasukkan IP Address
Gambar 1.34. Memasukkan Netmask 14 Masukkan Netmask 255.255.255.0,
merupakan IP jaringan kelas C dengan jumlah maksimum host
254, pilih
“Continue” untuk
melanjutkan. 15 Untuk
Gateway, masukkan
192.168.1.100 kemudian
pilih “Continue”
Gambar 1.35. Memasukkan Gateway
Gambar 1.36. Memasukkan Name Server Adresses 16 Pada
bagian Name
Server Adressess, disesuaikan dengan IP
Address yang telah dimasukkan sebelumnya yaitu 192.168.1.1
17 Masukkan nama host yang akan digunakan sebagai nama server di
jaringan
Gambar 1.37. Memasukkan Hostname
Gambar 1.38. Memasukkan Nama User 18 Pada
pengaturan user
atau pengguna, masukkan nama user
yang akan dipergunakan pada sistem
19 Setelah itu
masukkan kode
password dari nama user yang telah dimasukkan sebelumnya dan
ulangi memasukkan
password tersebut untuk verifikasi.
Gambar 1.39. Memasukkan Password
Gambar 1.40. Pilihan Enkripsi Direktori 20 Pada permintaan enkripsi direktori
home, pilihan yang diambil adalah “No” sehingga jika suatu saat
sistem mengalami kerusakan maka data-data yang disimpan pada
direktori home
dapat diambil
karena tidak dienkripsi. Bisa juga memilih “Yes” untuk mengenkripsi
direktori home
untuk alasan
keamanan data. 21 Pada konfirmasi zona waktu, jika
sudah sesuai maka dapat memilih “Yes”
Gambar 1.41. Konfirmasi Zona Waktu
Gambar 1.42. Deteksi Media Penyimpanan 22 Proses Instalasi akan mendeteksi
media penyimpanan
yang digunakan dan perangkat keras
lainnya. 23 Pada
proses partisi
media penyimpanan atau harddisk, dapat
memilih “Guided” sehingga proses partisi
akan dipandu
dan memudahkan
proses partisi
harddisk.
Gambar 1.43. Partisi Harddisk 1
Gambar 1.44. Partisi Harddisk 2
24 Tahap selanjutnya
adalah pemilihan harddisk yang akan
dipartisi, proses
partisi dapat
menghapus data-data yang ada jika tidak dilakukan dengan benar,
Tetapi karena
menggunakan harddisk virtual maka tidak perlu
khawatir kehilangan data karena tidak akan mengganggu partisi data
pada sistem operasi host yang sedang berjalan.
25 Mengkonfirmasi pilihan harddisk, pilih “Yes” jika sudah benar.
Disarankan berhati-hati jika saat
instalasi menggunakan harddisk fisik bukan virtual harddisk.
Gambar 1.45. Partisi Harddisk 3
Gambar 1.46. Partisi Harddisk 4 26 Harddisk kemudian akan diformat
menjadi beberapa partisi baru antara lain ext4, swap dan ext2
yang umum digunakan pada partisi Linux,
pilih “Yes”
untuk melanjutkan.
27 Proses instalasi
kemudian menyalin semua file-file sistem
operasi ke
dalam media
penyimpanan virtual
harddisk, karena
menggunakan jenis
penyimpanan dinamically allocated maka
ukurannya juga
akan bertambah
seiring proses
penyalinan data.
Gambar 1.47. Penyalinan File
Gambar 1.48. Konfigurasi APT 28 Proses instalasi kemudian akan
mengkonfigurasi apt advanced package tool yang nantinya akan
digunakan di sistem operasi untuk menambahkan atau menghapus
perangkat lunak atau aplikasi Linux.
29 Pada bagian konfigurasi package manager, cukup dikosongkan saja
jika tidak menggunakan proxy kemudian
lanjutkan dengan
memilih “Continue”.
Gambar 1.49. Konfigurasi Package Manager
Gambar 1.50. Instalasi Perangkat Lunak 30 Proses instalasi akan menginstall
perangkat lunak
ke media
penyimpanan. 31 Pada bagian selanjutnya terdapat
beberapa pilihan untuk menangani update sistem, untuk stabilitas dan
keamanan yang lebih baik dapat memilih untuk menginstal update
secara otomatis.
Gambar 1.51. Pengaturan Update Sistem
Gambar 1.52. Pilihan Aplikasi Server 32 Tergantung
kebutuhan penggunaan server, dapat memilih
beberapa aplikasi untuk server, disarankan untuk memilih yang
dibutuhkan saja supaya server dapat bekerja secara optimal.
Dapat juga memilih secara manual pada sistem operasi selesai proses
instalasi. 33 GRUB boot loader akan diinstall
sebagai antarmuka yang pertama kali tampil saat ubuntu server
dijalankan untuk memilih mode yang diinginkan.
Gambar 1.53. Instalasi GRUB 1
Gambar 1.54. Instalasi GRUB 2 34 Sebelum GRUB diinstal ke MBR
Master Boot Record dari harddisk, harus dikonfirmasi terlebih dahulu,
pilih “Yes” untuk melanjutkan. 35 Langkah terakhir adalah memilih
“Continue” untuk menyelesaikan keseluruhan proses instalasi
Gambar 1.55. Proses Instalasi Ubuntu Server Selesai
Ubuntu merupakan sistem operasi berbasis GNULinux turunan dari distro
Debian yang sangat mudah digunakan, handal, stabil dan aman. Ubuntu berasal
dari filosofi
Afrika yang
berarti Kemanusiaan kepada sesama”. Selain
Ubuntu versi server, terdapat beberapa
pilihan sistem operasi linux lain khusus untuk server antara lain Fedora, CentOS,
Debian dan lain sebagainya. Sistem operasi linux banyak dipilih karena dapat
dipergunakan secara gratis dan bersifat open source. Sebagai alternatifjuga
terdapat sistem operasi berlisensi untuk server, dimana untuk menggunakan
sistem operasi
tersebut harus
mengeluarkan sejumlah biaya untuk membeli lisensinya. Salah satu sistem
operasi server berlisensi adalah Windows Server 2012, untuk keperluan belajar dan
mencoba Windows Server maka dapat mengunduh
versi evaluasi
atau Evaluation Copy yang dapat digunakan
secara gratis selama 180 hari untuk mempelajari fitur yang disediakan serta
sebagai bahan perbandingan dengan sistem operasi open source. Berikut
langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menginstall Windows Server 2012 :
1 Setelah mengunduh
file ISO
evaluation copy, maka dilanjutkan dengan
mempersiapkan mesin
virtual sama
seperti langkah-
langkah yang
dilakukan sebelumnya untuk mempersiapkan
mesin virtual buat instalasi Ubuntu Server. Jalankan mesin virtual
tersebut dan proses instalasi akan dimulai.
Gambar 1.56. Persiapan Instalasi Windows Server 2012
Gambar 1.57. Pemilihan Bahasa 2 Pada tampilan awal akan diberikan
pilihan untuk memilih bahasa, format waktu dan mata uang, serta
layout keyboard. Pada contoh instalasi ini akan menggunakan
bahasa Inggris dengan layout keboard US. Pilih “Next” untuk
melanjutkan.
3 Dilanjutkan dengan memili h “Install
Now” untuk melanjutkan proses instalasi.
Gambar 1.58. Memulai Proses Install
Gambar 1.59. Persiapan Instalasi 2 4 Menunggu
proses persiapan
instalasi berlanjut 5 Terdapat 4 versi berbeda dimana
server core
merupakan versi
minimalis yang
hanya menggunakan perintah berbasis
teks, server
core with
gui menambahkan
tampilan antarmuka.
Standar dan
Datacenter berbeda pada jumlah lisensi untuk virtualisasi. Pada
proses instalasi ini akan memilih versi Data Center dengan GUI.
Gambar 1.60. Pemilihan Versi Windows Server
Gambar 1.61. Ketentuan Lisensi 6 Setelah membaca ketentuan lisensi
lalu pilih “I accept the license terms” kemudian pilih “Next” untuk
melanjutkan.
7 Pada tipe instalasi terdapat 2 pilihan
yaitu pilihan
untuk mengupgrade atau memperbaharui
versi windows dan pilihan untuk install baru. Pada instalasi ini akan
memilih “Custom Install” untuk install baru windows server.
Gambar 1.62. Tipe Instalasi
Gambar 1.63. Pemilihan Partisi 8 Pada bagian pemilihan partisi dan
harddisk yang
digunakan dilanjutkan
dengan memilih
harddisk yang tersedia kemudian dapat melakukan proses format
data lewat “Drive options” jika diperlukan,
lanjutkan dengan
memilih “Next”. 9 Proses instalasi kemudian akan
menyalin file-file sistem operasi ke harddisk, akan dilakukan restart
beberapa kali selama proses ini berlangsung.
Gambar 1.64. Proses Instalasi
Gambar 1.65. Memasukkan Password Admin 10 Masukkan
password dan
konfirmasi password untuk user Administrator, lalu pilih “Finish”
untuk menyelesaikan
proses instalasi.
11 Kemudian akan masuk ke halaman Login
dengan menekan
CTRL+ALT+DEL, masukkan
password untuk user Administrator untuk
memulai menggunakan
Windows Server 2012.
Gambar 1.66. Instalasi Windows Server Selesai
6. Komputer Client Workstation