Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi Uji Multikolinearitas

b. jika nilai signifikansi 0.05 maka distribusi data normal

3.4.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya Ghozali, 2002:69. Jika residual pengamatan satu ke pengamatan lainnya adalah tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika varians dari pengamatan satu ke pengamatan lainnya adalah berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi apakah dalam model terjadi heteroskedastisitas dapat dilihat pada scaterplots dimana apabila titik-titik tersebar secara acak dan tidak membentuk pola tetentu dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.4.2.3 Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi atau hubungan yang terjadi diantara anggotaanggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dan autokorelasi. Uji autokorelasi diuji dengan melihat hasil Durbin - Watson, dan autokoresi dikatakan tidak ada jika angka Durbin Watson berada diantara -2 sampai +2. Tabel 3.3 Durbin Watson Test Hasil Perhitungan Klasifikasi Kurang dari 1,08 Ada otokorelasi Universitas Sumatera Utara 1,08 sampai 1,66 1,66 sampai 2,34 2,34 sampai 2,92 Lebih dari 2,92 Tanpa kesimpulan Tidak ada otokorelasi Tanpa kesimpulan Ada otokorelasi Sumber : Algifari,2000:89

3.4.2.4 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam mode regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel bebas Ghozali, 2002:57. Jika terjadi korelasi maka dinamakan terjadi problem multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable independent. Pedoman suatu model regresi yang bebas problem multikolinearitas adalah jika mempunyai nilai VIF Varians Inflation Faktor kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 10. 3.5 Pengujian Hipotesis 3.5.1 Uji Simultan F - test Pengujian ini bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruh variable bebas yaitu jumlah modal kerja X 1 , perputaran modal kerja X 2 , perputaran kas X 3 , Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas pada Perusahaan Pulp dan Kertas yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

34 222 89

Pengaruh rasio hutang dan perputaran modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 7 1

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 82

PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 3 118

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 28

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN KAS, DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2014

0 0 16

Pengaruh Jumlah Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Dan Rasio Lancar Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Automotive And Componentyang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10