Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tujuan berdirinya suatu perusahaan adalah untuk mencapai laba yang optimal dan menjamin kontinuitas perusahaan. Kedua tujuan ini berkaitan satu dengan yang lainnya. Dengan mencapai laba, perusahaan akan mampu memenuhi kepentingan para pemilik modal investor dan untuk mengantisipasi penurunan nilai investasi akibat adanya inflasi. Sedangkan dalam usaha mencapai kontinuitas perusahaan, sasaran yang ingin dicapai pihak manajemen adalah mempertahankan atau meningkatkan jumlah investasi yang akan menambah modal bagi perusahaan. Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian laba dapat dilihat dari pencapaian profitabilitas perusahaan tersebut. “Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu priode” Kasmir,2010:114. Profitabilitas yang tinggi menunjukkan semakin efektif perusahaan dalam menjalankan operasinya sehingga mampu meningkatkan laba yang optimal, sebaliknya profitabilitas yang rendah menggambarkan bahwa perusahaan kurang efisien dalam menjalankan operasinya sehingga kurang mampu menghasilkan laba yang optimal. Pada penelitian ini akan mengambil obyek perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur Industri Otomotif nasional merupakan salah satu motor penggerak perekonomian Indonesia. Industri Otomotif memiliki mata rantai bisnis mulai manufaktur komponen, manufaktur kendaraan itu sendiri, jaringan Universitas Sumatera Utara distribusi dan pelayanan penjualan, baik bengkel resmi maupun umum, termasuk jaringan penjualan suku cadang di seluruh Indonesia. Di samping itu industri ini juga mengembangkan industri penunjang lainnya seperti pembiayaan dan asuransi. Dengan demikian mata rantai industri Otomotif ini juga menciptakan peluang kerja yang sangat besar bagi masyarakat. Lebih jauh lagi, pesatnya perkembangan industri otomotif nasional akan menarik minat investor asing untuk ikut mengembangkan usahanya di Indonesia. Jumlah perusahaan Automotive and Components yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012 berjumlah 17 perusahaan. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang otomotif kendaraan bermotor produk pertama yang dihasilkan adalah kendaraan bermotor roda empat 4W dan roda dua 2W. Perakitan untuk kedua jenis kendaraan tersebut dilakukan di pabrik yang berbeda. Kendaraan beroda empat 4W dirakit di Tambun Plan 1, sedangkan kendaraan beroda dua 2W dirakit di tambun plan 11, dibawa ini adalah beberapa produk Suzuki untuk devisi roda dua 2W dan roda empat 4W 1. Devisi Roda Dua 2W Suzuki Smash, Satria 120, Suzuki Thunder 125, Suzuki Thunder 150, dll 2. Devisi Roda Emapat 4W Suzuki Carry ST-100, Suzuki Carry Futura, Suzuki Baleno, Suzuki Side Kiek, SuzukiKarinnun, Suzuki Aerio, Suzuki Grand Escudo, dll. http:www.bisnis.com . Perkembangan Bursa efek Jakarta yang semakin marak akan memberi peluang investasi yang semakin besar kepada para investor yang menganggap Universitas Sumatera Utara bahwa pasar modal mampu memberikan manfaat sebagai sarana pengalokasian dana yang produktif untuk jangka panjang, dan ini diperlihatkan dengan kinerja perdagangan bursa efek Jakarta yang juga menujukkan hasil yang positif. Bursa efek Jakarta sebagai cikal bakal pasar modal di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, hal ini juga dilihat dari jumlah perusahaan yang go pablik tercatat disana, dari sekian banyak perusahaan yang terdaftar tersebut ada perusahaan yang bergerak dibidang Otomotif dan Komponennya misalnya di bidang produksi, perdagangan dan investasi, maupun konsumsi. Hal itu mengakibatkan lalu lintas barang dan jasa, serta faktor-faktor produksi seperti modal dan tenaga kerja bergerak semakin cepat antar negara dan antar kawasan. Tatanan perdagangan dunia yang lebih terbuka, transparan dan mempunyai aturan disiplin yang efektif, akan membuka peluang bagi negara-negara berkembang untuk meningkatkan akses pasar ke negara maju yang selama ini dirasakan protektif. Secara tidak langsung keadaan tersebut memunculkan konflik dari persaingan yang sangat ketat bagi perusahaan-perusahaan didalam negeri maupun diluar negeri. Begitu juga pada perusahaan yang bergerak di bidang industri otomotif perkembangan drastis pada industri otomotif. Selain komposisi pasar berubah, kompetisi terjadi secara terbuka dengan masuknya merek-merek asing ke Indonesia. Sejumlah prinsipal mulai melirik Indonesia sebagai tempat berinvestasi. http:www.bisnis.com Kinerja pertumbuhan penjualan produk otomotif baik roda dua dan roda empat juga terus melonjak. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Indonesia Gaikindo tahun 2009 penjualan roda empat diperkirakan mencapai Universitas Sumatera Utara 186,687 unit pada 2010 penjualan mencapai 280,680 unit naik, tahun 2011 penjualan mencapai 460.535 unit, tahun 2012 penjualan mencapai 485.166 unit. Sedangkan penjualan roda dua di Indonesia tahun 2009 yakni mencapai 5.851.962 unit tahun 2009, pada 2010 penjualan mencapai 280,680 unit naik, tahun 2011 penjualan mencapai 460.535 unit, tahun 2012 penjualan mencapai 485.166 unit. Pertumbuhan yang fantastik ini bukan berarti pasar kendaraan bermotor menjadi jenuh. http:www.Gaikindo.com . Salah satu faktor yang mempengaruhui kinerja perusahaan adalah informasi dan teknologi, modal tentunya persoalan yang paling mendasar untuk bertahan dalam persaingan bisnis di era globalisasi ekonomi ini dan modal merupakan hal mutlak yang harus dipenuhi. Sunariyah, 2003 : 5. Besar kecilnya tingkat profitabilitas yang dicapai perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Lingkungan internal adalah sumber daya manusia dan fisik yang mempengaruhi kinerja bisnis secara langsung. Lingkungan ini terdiri atas berikut ini. a. Karyawan tenaga kerjasumber daya manusia. b. Manajemen keahlian pengelola. c. Pemegang saham stakeholders. d. Modal kerja dan peralatan fisik dana, mesin, gedung. e. Informasi Lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi kinerja organisasi. Lingkungan eksternal terdiri dari dua komponen, yakni berikut ini. Universitas Sumatera Utara a. Lingkungan khusus adalah Konsumen, Pemasok, Pesaing, Kreditor b. Lingkungan umum adalah kondisi ekonomi, politik dan hukum, sosial budaya, demografi, teknologi, dan kondisi global yang mungkin mempengaruhi organisasi. Namun Penelitihan ini hanya terfokus kepada faktor internal seperti modal kerja dengan alasan dilihat dari faktor intenal, salah satu penyebab kegagalan perusahaan menghasilkan profit adalah faktor penggunaan modal kerja. “Modal kerja adalah aktiva lancar dikurangi utang lancar atau modal kerja bisa dianggap sebagai dana yang tersedia untuk diinvestasikan dalam aktiva lancar” Harahap,2008:288. Weston dan Bringham, Pengelolaan modal kerja menjadi penting karena menyangkut beberapa aspek: 1 Beberapa penelitian telah memberikan indikasi bahwa sebagian besar waktu manajer keuangan dihabiskan dalam kegiatan internal perusahaan dari hari ke hari, dan ini merupakan bagian dari manajemen modal kerja. 2 Kenyataannya jumlah aktiva lancar sering lebih separo total aktiva perusahaan dan cenderung labil. 3 Hubungan antara tingkat pertumbuhan penjualan dan kebutuhan akan permodalan aktiva lancar adalah dekat dan langsung. Misalnya dalam piutang, jika jangka waktu penagihan piutang perusahaan 40 hari dan penjualan kreditnya Rp. 1.000.000,- sehari, berarti investasi perusahaan dalam piutang akan sebesar Rp. 40.000.000,-. Begitu pula dalam Universitas Sumatera Utara persediaan, baik bahan mentah, barang dalam proses maupun dalam barang jadi. 4 Khususnya bagi perusahaan kecil, manajemen modal kerja terlebih-lebih pentingnya, dengan alasan: a. Investasi dalam aktiva tetap dapat dikurangi dengan menyewa atau leasing, tetapi aktiva lancar apalagi piutang maupun inventory tidak dapat dihindari. b. Relatif terbatasnya perusahaan kecil memasuki pasar modal jangka panjang sehingga harus mengandalkan utang dagang dan utang bank jangka pendek sebagai permodalannya, meningkatnya utang lancar akan mengurangi modal kerja bersihnya”. Penggunaan modal kerja yang efisien dan efektif tentunya akan mempengaruhi kelancaran kegiatan usaha perusahaan yang akhirnya mewujudkan pencapaian tujuan yang diharapkan. Menurut Syahyunan 2003:6, “dalam menganalisa modal kerja suatu perusahaan, diperlukan adanya suatu ukuran tertentu. Ukuran tersebut diperoleh dengan menggunakan analisa ratio diantaranya jumlah modal kerja, rasio lancar dan rasio perputaran modal kerja,rasio perputaran kas,”. Rasio lancar merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan” Kasmir 2008:134. Sedangkan “Rasio perputaran modal kerja digunakan untuk mengukur keefektifan penggunaan modal kerja perusahaan selama priode tertentu” Kasmir, 2008:182. Memperhatikan pengertian rasio lancar, hal ini memberikan arti bahwa jika rasio Universitas Sumatera Utara lancar tinggi maka kemampuan perusahaan dalam membayar utang tinggi. Berarti modal kerja yang digunakan untuk operasional perusahaan juga tinggi sehingga untuk mewujudkan tujuan perusahaan dalam mencapai profit dapat direalisasikan. Demikian juga dengan rasio perputaran modal kerja, semakin tinggi rasio perputaran modal kerja menunjukkan tingkat penjualan perusahaan yang dicapai juga tinggi sehingga pada akhirnya akan meningkatkan profitabilitas perusahaan. “Perputaran kas merupakan perbandingan antara penjualan dengan jumlah kas rata-rata. Perputaran kas menunjukkan kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu. Semakin tinggi perputaran kas ini akan semakin baik. Karena ini berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya dan keuntungan yang diperoleh akan semakin besar” Riyanto, 2001`

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas pada Perusahaan Pulp dan Kertas yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

34 222 89

Pengaruh rasio hutang dan perputaran modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 7 1

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 82

PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 3 118

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 28

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN KAS, DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2014

0 0 16

Pengaruh Jumlah Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Dan Rasio Lancar Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Automotive And Componentyang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10