pemeliharaanperawatan bangunan gedung negara, serta pembinaan dan pengawasan teknis.
6. Ba b VI : Pe nd a fta ra n Ba ng una n G e d ung Ne g a ra
, meliputi tujuan, sasaran dan metode pendaftaran, pelaksanaan
pendaftaran, dan dokumen pendaftaran bangunan gedung negara.
7. Ba b VII : Pe m b ina a n d a n Pe ng a wa sa n Te knis
.
8. Ba b VIII : Pe nutup ,
penjelasan yang menguraikan apabila terjadi persoalan atau penyimpangan dalam penerapan
pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara, serta petunjuk untuk konsultasi.
4
5
BA B II
PERSYA RA TA N BA NG UNA N G EDUNG NEG A RA
A . KLA SIFIKA SI BA NG UNA N G EDUNG NEG A RA BERDA SA RKA N TING KA T KO MPLEKSITA S MELIPUTI:
1. BA NG UNA N SEDERHA NA
Klasifikasi bangunan sederhana adalah bangunan gedung negara dengan karakter sederhana serta memiliki kom-
pleksitas dan teknologi sederhana. Masa penjaminan kegagalan bangunannya adalah selama 10 sepuluh tahun.
Yang termasuk klasifikasi Bangunan Sederhana, antara lain:
gedung kantor yang sudah ada disain prototipenya, atau
bangunan gedung kantor dengan jumlah lantai s.d. 2 lantai dengan luas sampai dengan 500 m2;
bangunan rumah dinas tipe C, D, dan E yang tidak
bertingkat;
gedung pelayanan kesehatan: puskesmas; gedung pendidikan tingkat dasar danatau lanjutan
dengan jumlah lantai s.d. 2 lantai.
2. BA NG UNA N TIDA K SEDERHA NA
Klasifikasi bangunan tidak sederhana adalah bangunan gedung negara dengan karakter tidak sederhana serta
memiliki kompleksitas danatau teknologi tidak sederhana. Masa penjaminan kegagalan bangunannya adalah selama
paling singkat 10 sepuluh tahun.
Yang termasuk klasifikasi Bangunan Tidak Sederhana, antara lain:
gedung kantor yang belum ada disain prototipenya, atau gedung kantor dengan luas di atas dari 500 m2, atau
gedung kantor bertingkat lebih dari 2 lantai;
bangunan rumah dinas tipe A dan B; atau rumah dinas C, D, dan E yang bertingkat lebih dari 2 lantai, rumah
negara yang berbentuk rumah susun;
gedung Rumah Sakit Klas A, B, C, dan D;
gedung pendidikan tinggi universitasakademi; atau gedung pendidikan dasarlanjutan bertingkat lebih dari 2
lantai.
3. BA NG UNA N KHUSUS
Klasifikasi bangunan khusus adalah bangunan gedung negara yang memiliki penggunaan dan persyaratan khusus,
yang dalam perencanaan dan pelaksanaannya memer- lukan penyelesaianteknologi khusus. Masa penjaminan
kegagalan bangunannya paling singkat 10 sepuluh tahun.
Yang termasuk klasifikasi Bangunan Khusus, antara lain:
Istana negara dan rumah jabatan presiden dan wakil presiden;
wisma negara;
gedung instalasi nuklir;
gedung instalasi pertahanan, bangunan POLRI dengan penggunaan dan persyaratan khusus;
gedung laboratorium;
gedung terminal udaralautdarat;
stasiun kereta api;
stadion olah raga;
rumah tahanan;
gudang benda berbahaya;
gedung bersifat monumental; dan
gedung perwakilan negara R.I. di luar negeri.
B. TIPE BA NG UNA N RUMA H NEG A RA
Untuk bangunan rumah negara, disamping klasifikasinya berdasarkan klasifikasi bangunan gedung negara tersebut di
atas, juga digolongkan berdasarkan tipe yang didasarkan pada tingkat jabatan penghuninya dan golongan kepangkatan.
6
7
Tip e Untuk Ke p e rlua n Pe ja b a t G o lo ng a n
Khusus
1 Menteri, Kepala Lembaga Pemerintah Non-Departemen, Kepala Lembaga TinggiTertinggi Negara,
2
Pejabat-pejabat yang jabatannya setingkat dengan 1
A
1 Sekjen, Dirjen, Irjen, Kepala Badan, Deputi,
2
Pejabat-pejabat yang jabatannya setingkat dengan 1
B
1 Direktur, Kepala Biro, Inspektur, Kakanwil, Asisten Deputi 2 Pejabat-pejabat yang jabatannya setingkat dengan 1
3 Pegawai Negeri Sipil yang golongannya IVd dan IVe.
C
1 Kepala Sub Direktorat, Kepala Bagian, Kepala Bidang 2 Pejabat-pejabat yang jabatannya setingkat dengan 1
3 Pegawai Negeri Sipil yang golongannya IVa sd. IVc.
D
1 Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang 2 Pejabat-pejabat yang jabatannya setingkat dengan 1
3 Pegawai Negeri Sipil yang golongannya IIIa sd. IIId.
E
1 Kepala Sub Seksi 2 Pejabat-pejabat yang jabatannya setingkat dengan 1
3 Pegawai Negeri Sipil yang golongannya IId kebawah.
Untuk jabatan tertentu program ruang dan luasan Rumah Negara dapat disesuaikan mengacu pada tuntutan operasional jabatan.
C . STA NDA R LUA S BA NG UNA N G EDUNG NEG A RA
1. G EDUNG KA NTO R
Dalam menghitung luas ruang bangunan gedung kantor yang diperlukan, dihitung berdasarkan ketentuan sebagai
berikut: a. Standar luas ruang gedung kantor pemerintah yang
termasuk klasifikasi sederhana rata-rata sebesar 9,6 m2 per-personil;
b. Standar luas ruang gedung kantor pemerintah yang termasuk klasifikasi tidak sederhana rata-rata sebesar 10
m2 per-personil; c. Untuk bangunan gedung kantor yang memerlukan ruang-
ruang khusus atau ruang pelayanan masyarakat,
kebutuhannya dihitung secara tersendiri studi kebu- tuhan ruang diluar luas ruangan untuk seluruh personil
yang akan ditampung. Kebutuhan total luas gedung kantor dihitung berdasarkan
jumlah personil yang akan ditampung dikalikan standar luas sesuai dengan klasifikasi bangunannya. Standar Luas Ruang
Kerja Kantor Pemerintah tercantum pada
Ta b e l C . 2. RUMA H
NEG A RA
Standar luas Rumah Negara ditentukan sesuai dengan tipe peruntukannya, sebagai berikut:
Tip e Lua s Ba ng una n
Lua s la ha n Khusus
400 m
2
1.000 m
2
A
250 m
2
600 m
2
B
120 m
2
350 m
2
C
70 m
2
200 m
2
D
50 m
2
120 m
2
E
36 m
2
100 m
2
Jenis dan jumlah ruang minimum yang harus ditampung dalam tiap Tipe Rumah Negara, sesuai dengan yang
tercantum dalam Tabel D. Luas teras beratap dihitung 50, sedangkan luas teras tidak beratap dihitung 30.
1. Da la m ha l b e sa ra n lua s la ha n te la h d ia tur d a la m
Re nc a na Ta ta Rua ng W ila ya h ya ng d ite ta p ka n d a la m Pe ra tura n Da e ra h se te m p a t, m a ka sta nd a r
lua s la ha n d a p a t d ise sua ika n;
2. Da la m ha l rum a h ne g a ra d ib a ng un d a la m b e ntuk
b a ng una n g e d ung b e rting ka trum a h susun, m a ka lua s la ha n te rse b ut tid a k b e rla ku, d ise sua ika n
d e ng a n ke b utuha n se sua i Re nc a na Ta ta Rua ng W ila ya h;
3. To le ra nsi m a ksim a l ke le b iha n lua s ta na h
b e rd a sa rka n lo ka si Rum a h Ne g a ra : a . DKI Ja ka rta
: 20 b . Ib u Ko ta Pro vinsi
: 30
8
9
c.
Ib uko ta Ka b Ko ta : 40 d . Pe rd e sa a n
: 50 Pe rke c ua lia n te rha d a p b utir 3 a p a b ila se sua i
d e ng a n ke te ntua n RTRW se te m p a t a ta u le ta k ta na h d isud ut.
3. STA NDA R LUA S G EDUNG NEG A RA LA INNYA