33
BA B III
TA HA PA N PEMBA NG UNA N BA NG UNA N G EDUNG NEG A RA
A . PERSIA PA N
1. PENYUSUNA N PRO G RA M DA N PEMBIA YA A N
Penyusunan program dan pembiayaan pembangunan adalah merupakan tahap awal proses penyelenggaraan
pembangunan bangunan gedung negara, yang merupakan kegiatan untuk menentukan program kebutuhan ruang dan
fasilitas bangunan yang diperlukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi pekerjaan dari instansi yang bersangkutan,
serta penyusunan kebutuhan biaya pembangunan.
a. Penyusunan program dan pembiayaan pembangunan bangunan gedung negara disusun oleh instansi Pengguna
Anggaran yang memerlukan bangunan gedung negara. b. Penyusunan kebutuhan program ruang dan bangunan
serta pelaksanaan pembangunan bangunan gedung negara dilakukan dengan:
1 menentukan kebutuhan luas ruang bangunan yang akan dibangun, antara lain:
• ruang kerja; • ruang sirkulasi;
• ruang penyimpanan; • ruang mekanikalelektrikal;
• ruang pertemuan; • ruang ibadah;
• ruang servis
p a ntry
; dan • ruang-ruang lainnya;
yang disusun sesuai kebutuhan dan fungsi instansi yang akan menggunakan bangunan gedung.
2 menentukan kebutuhan prasarana dan sarana bangunan gedung, antara lain:
kebutuhan parkir; sarana penyelamatan;
utilitas bangunan; sarana transportasi;
fasilitas komunikasi dan informasi; jalan masuk dan keluar;
aksesibilitas bagi penyandang cacat; drainase dan pembuangan limbah; serta
prasarana dan sarana lainnya sesuai dengan
kebutuhan. 3 menentukan kebutuhan lahan bangunan;
4 menyusun jadwal pelaksanaan pembangunan. Penyusunan program kebutuhan ruang dan bangunan
dilakukan dengan mengikuti pedoman, standar, dan petunjuk teknis pembangunan bangunan gedung
negara yang berlaku.
c. Penyusunan program kebutuhan bangunan gedung negara yang belum ada disain prototipenya danatau
luas bangunannya lebih dari 1.500 m2, dapat menggunakan jasa konsultan, sebagai pekerjaan non-
standar. d. Berdasarkan program kebutuhan yang telah ditetapkan,
selanjutnya disusun kebutuhan pembiayaan pem- bangunan bangunan gedung negara yang bersang-
kutan, yang terdiri atas: 1 biaya pelaksanaan konstruksi fisik;
2 biaya perencanaan teknis konstruksi; 3 biaya manajemen konstruksi atau pengawasan
konstruksi; dan 4 biaya pengelolaan
kegiatan. e. Penyusunan pembiayaan bangunan gedung negara
didasarkan pada standar harga per-m2 tertinggi
34
35
bangunan gedung negara yang berlaku. Untuk penyusunan program dan pembiayaan pembangunan
bangunan gedung negara yang belum ada standar harganya atau memerlukan penilaian khusus, harus
dikonsultasikan kepada Instansi Teknis setempat.
f. Pembangunan bangunan gedung negara yang pelaksanaan pembangunannya akan dilaksanakan
menerus lebih dari satu tahun anggaran sebagai kontrak
tahun jamak
m ulti-ye a rs c o ntra c t
, program dan pembiayaannya harus mendapat persetujuan dari Menteri
Keuangan setelah memperoleh pendapat teknis dari Menteri Pekerjaan Umum.
g. Dokumen program dan pembiayaan pembangunan bangunan gedung negara merupakan dokumen yang
harus diserahkan kepada Kepala Satuan Kerja yang ditetapkan untuk melaksanakan pembangunan
bangunan gedung negara yang bersangkutan, sebagai bahan acuan.
2. PERSIA PA N KEG IA TA N