9
c.
Ib uko ta Ka b Ko ta : 40 d . Pe rd e sa a n
: 50 Pe rke c ua lia n te rha d a p b utir 3 a p a b ila se sua i
d e ng a n ke te ntua n RTRW se te m p a t a ta u le ta k ta na h d isud ut.
3. STA NDA R LUA S G EDUNG NEG A RA LA INNYA
Standar luas gedung negara lainnya, seperti: sekolah universitas, rumah sakit, dan lainnya mengikuti ketentuan-
ketentuan luas ruang yang dikeluarkan oleh instansi yang bersangkutan.
D. PERSYA RA TA N A DMINISTRA TIF
Setiap bangunan gedung negara harus memenuhi persyaratan administratif baik pada tahap pembangunan maupun pada
tahap pemanfaatan bangunan gedung negara. Persyaratan administratif bangunan gedung negara meliputi
pemenuhan persyaratan:
1. DO KUMEN PEMBIA YA A N
Setiap kegiatan pembangunan Bangunan Gedung Negara harus disertaimemiliki bukti tersedianya anggaran yang
diperuntukkan untuk pembiayaan kegiatan tersebut yang disahkan oleh Pejabat yang berwenang sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku yang dapat berupa Daftar
Isian Pelaksanaan
Anggaran DIPA
atau dokumen lainnya yang dipersamakan, termasuk surat
penunjukanpenetapan Kuasa Pengguna Anggaran Kepala
Satuan Kerja. Dalam dokumen pembiayaan pem- bangunan bangunan gedung negara sudah termasuk:
a. biaya perencanaan teknis; b. pelaksanaan konstruksi fisik;
c. biaya manajemen konstruksipengawasan konstruksi; d. biaya pengelolaan kegiatan.
2. STA TUS HA K A TA S TA NA H
Setiap bangunan gedung negara harus memiliki kejelasan tentang status hak atas tanah di lokasi tempat bangunan
gedung negara berdiri. Kejelasan status atas tanah ini dapat berupa hak milik atau hak guna bangunan. Status hak atas
tanah ini dapat berupa sertifikat atau bukti kepemilikanhak atas tanah Instansilembaga pemerintah negara yang
bersangkutan. Dalam hal tanah yang status haknya berupa hak guna
usaha danatau kepemilikannya dikuasai sementara oleh pihak lain, harus disertai izin pemanfaatan yang dinyatakan
dalam perjanjian tertulis antara pemegang hak atas tanah atau pemilik tanah dengan pemilik bangunan gedung,
sebelum mendirikan bangunan gedung di atas tanah tersebut
. 3.
STA TUS KEPEMILIKA N
Status kepemilikan bangunan gedung negara merupakan surat bukti kepemilikan bangunan gedung sesuai
peraturan perundang-undangan. Dalam hal terdapat pengalihan hak
kepemilikan bangunan gedung, pemilik yang baru wajib memenuhi ketentuan sesuai
peraturan perundang- undangan
. 4.
PERIZINA N
Setiap bangunan gedung negara harus dilengkapi dengan dokumen perizinan yang berupa: Izin Mendirikan Bangunan
Gedung IMB, Sertifikat Laik Fungsi SLF atau keterangan kelaikan fungsi sejenis bagi daerah yang belum melakukan
penyesuaian.
5. DO KUMEN PERENC A NA A N
Setiap bangunan gedung negara harus memiliki dokumen perencanaan, yang dihasilkan dari proses perencanaan
teknis, baik yang dihasilkan oleh Penyedia Jasa Perencana Konstruksi, Tim Swakelola Perencanaan, atau yang berupa
Disain Prototipe dari bangunan gedung negara yang bersangkutan.
10
11
6. DO KUMEN PEMBA NG UNA N