41
1. HA RG A SA TUA N PER M
2
TERTING G I UNTUK PEMBA NG UNA N BA NG UNA N G EDUNG NEG A RA KLA SIFIKA SI SEDERHA NA DA N
TIDA K SEDERHA NA
Harga satuan tertinggi untuk gedung negara dibedakan untuk setiap klasifikasi gedung sederhana dan tidak
sederhana, lokasi kabupatenkota-nya, serta untuk bangunan bertingkat dan yang tidak bertingkat. Disamping itu juga
diberlakukan koefisienfaktor pengali untuk bangunan gedung bertingkat, dan koefisienfaktor pengali untuk
bangunanruang dengan fungsi khusus.
2. HA RG A SA TUA N PER M
2
TERTING G I UNTUK PEMBA NG UNA N BA NG UNA N RUMA H NEG A RA
Harga satuan per-m
2
tertinggi untuk bangunan rumah negara, dibedakan untuk setiap tipe rumah negara dan lokasi
kabupatenkota-nya. Untuk harga satuan per m
2
tertinggi untuk pembangunan rumah susun pekerjaan standar,
menggunakan pedoman harga satuan per-m
2
tertinggi untuk pembangunan bangunan gedung negara bertingkat tidak
sederhana, sesuai dengan lokasi kabupatenkota-nya.
3. HA RG A SA TUA N PER M
1
TERTING G I UNTUK PEMBA NG UNA N PA G A R BA NG UNA N G EDUNG NEG A RA
a. Harga satuan per-m
1
tertinggi pembangunan pagar bangunan gedung negara ditetapkan sesuai klasifikasi
bangunan gedung, letak pagar serta lokasi kabupaten kota-nya.
b. Harga satuan per-m
1
tertinggi untuk pembangunan pagar rumah negara, sesuai dengan tipe rumah, letak pagar,
dan lokasi kabupatenkota-nya. c. Harga satuan per-m1 tersebut, dengan ketentuan tinggi
pagar sebagai berikut: 1 pagar depan kurang lebih 1,5 m;
2 pagar samping kurang lebih 2 m; 3 pagar belakang kurang lebih 2 m, atau berdasarkan
ketentuan Peraturan Daerah setempat. Harga satuan tertinggi untuk bangunan gedung negara dengan
klasifikasi bangunan khusus, ditetapkan berdasarkan
C . KO MPO NEN BIA YA PEMBA NG UNA N
Anggaran biaya pembangunan bangunan gedung negara ialah anggaran yang tersedia dalam Dokumen Pembiayaan yang
berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DIPA, atau dokumen pembiayaan lainnya, yang terdiri atas komponen
biaya konstruksi fisik
,
biaya manajemenpengawasan konstruksi, biaya perencanaan teknis konstruksi, dan biaya pengelolaan
kegiatan.
1. BIA YA KO NSTRUKSI FISIK