BIA YA KO NSTRUKSI FISIK BIA YA MA NA JEMEN KO NSTRUKSI

C . KO MPO NEN BIA YA PEMBA NG UNA N Anggaran biaya pembangunan bangunan gedung negara ialah anggaran yang tersedia dalam Dokumen Pembiayaan yang berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DIPA, atau dokumen pembiayaan lainnya, yang terdiri atas komponen biaya konstruksi fisik , biaya manajemenpengawasan konstruksi, biaya perencanaan teknis konstruksi, dan biaya pengelolaan kegiatan.

1. BIA YA KO NSTRUKSI FISIK

Yaitu besarnya biaya yang dapat digunakan untuk membiayai pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilaksanakan oleh penyedia jasa pelaksanaan secara kontraktual dari hasil pelelangan, penunjukan langsung, atau pemilihan langsung. Biaya konstruksi fisik terdiri dari biaya pekerjaan standar dan non standar. Biaya konstruksi fisik selanjutnya diatur sebagai berikut: a. Biaya pelaksanaan konstruksi dibebankan pada biaya untuk komponen konstruksi fisik kegiatan yang bersangkutan; b. Biaya konstruksi fisik maksimum untuk pekerjaan standar, dihitung dari hasil perkalian total luas bangunan gedung negara dengan standar harga satuan per-m2 tertinggi yang berlaku; c. Untuk biaya konstruksi fisik pekerjaan-pekerjaan yang belum ada pedoman harga satuannya non standar, dihitung dengan rincian kebutuhan nyata dan dikonsultasikan dengan Instansi Teknis setempat; d. Biaya konstruksi fisik ditetapkan dari hasil pelelangan pekerjaan yang bersangkutan, maksimum sebesar biaya konstruksi fisik yang tercantum dalam dokumen pembiayaan bangunan gedung negara yang bersangkutan, yang akan dicantumkan dalam kontrak, yang di dalamnya termasuk biaya untuk: 42 ri ncian anggaran biaya RAB yang dihitung sesuai dengan kebutuhan dan kewajaran harga yang berlaku. 43 3 Izin Mendirikan Bangunan IMB, yang IMB-nya telah mulai diproses oleh pengelola kegiatan dengan bantuan konsultan perencana konstruksi danatau konsultan manajemen konstruksi; 4 pajak dan iuran daerah lainnya; dan 5 biaya asuransi selama pelaksanaan konstruksi. e. Pembayaran biaya konstruksi fisik dapat dilakukan secara bulanan atau tahapan tertentu yang didasarkan pada prestasikemajuan pekerjaan fisik di lapangan.

2. BIA YA MA NA JEMEN KO NSTRUKSI

Yaitu besarnya biaya maksimum yang dapat digunakan untuk membiayai kegiatan manajemen konstruksi pem- bangunan bangunan gedung negara, yang dilakukan oleh penyedia jasa manajemen konstruksi secara kontraktual dari hasil seleksi atau penunjukan langsung. Biaya manajemen konstruksi diatur sebagai berikut: a. Biaya manajemen konstruksi dibebankan pada biaya untuk komponen kegiatan manajemen konstruksi yang bersangkutan; b. Besarnya nilai biaya manajemen konstruksi maksimum dihitung berdasarkan prosentase biaya manajemen konstruksi terhadap biaya konstruksi fisik yang tercantum dalam Tabel B2 dan B3; c. Besarnya biaya manajemen konstruksi dihitung secara orang-bulan dan biaya langsung yang bisa diganti, sesuai dengan ketentuan b illing ra te ; d. Biaya manajemen konstruksi ditetapkan dari hasil seleksi atau penunjukan langsung pekerjaan yang bersangkutan, yang akan dicantumkan dalam kontrak, termasuk biaya untuk: 1 honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang; 2 materi dan penggandaan laporan; 1 pelaksanaan pekerjaan di lapangan material, tenaga, dan alat; 2 jasa dan o ve rhe a d ; 6 perjalanan lokal maupun luar kota; 7 jasa dan o ve rhe a d manajemen konstruksi, 8 asuransipertanggungan ind e m nity insura nc e ; 9 pajak dan iuran daerah lainnya. e. Pembayaran biaya manajemen konstruksi didasarkan pada prestasi kemajuan pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan konstruksi di lapangan, yaitu maksimum: 1 tahap persiapanpengadaan konsultan perencana 5; 2 tahap review rencana teknis sampai dengan serah terima dokumen peren- canaan 10; 3 tahap pelelangan pemborong 5; 4 tahap konstruksi fisik yang dibayarkan berdasarkan prestasi pekerjaan kons- truksi fisik di lapangan s.d. serah terima kedua pekerjaan. 80

3. BIA YA PERENC A NA A N TEKNIS KO NSTRUKSI