Pernyataan tersebut didukung oleh Bapak JP bahwa “Sebenarnya ada ya, kalau dari pemerintah itu ada landasan
tertentu untuk penataan ruang lab komputer. Bagaimana agar siswa itu nyaman, guru juga enak saat mengawasi siswa. Tapi
karena ya itu tadi, ruangan laboratorium sekolah kita ini terbatas, jadi ya kita menyesuaik
an luas ruangan saja”. Berdasarkan
hasil wawancara
tersebut dapat
disimpulkan bahwa terdapat landasan dalam penentuan tata ruang laboratorium yakni dengan memperkirakan luar ruangan,
jumlah peserta didik, jumlah komputer, dan jumlah alat-alat yang lain. Landasan dari pemerintah sendiri tidak dapat
diterapkan, karena luar ruangan laboratorium komputer berukuran lebar 7m dan panjang 9m.
b. Pengorganisasian Pengelola Laboratorium
Pengorganisasian laboratorium komputer di SMP Negeri 13 Yogyakarta tertuang dalam struktur organisasi. Pernyataan
tersebut didukung oleh pendapat dari Kepala Laboratorium, Koordinator Laboratorium Komputer, Kepala Sekolah, Wakil
Kepala Sekolah bidang Kurikulum dan Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana dan Prasarana. Mereka menyatakan pendapat yang
sama bahwa terdapat struktur organisasi laboratorium.
Bagian-bagian yang terdapat pada struktur organisasi laboratorium berdasarkan hasil wawancara kepada Bapak LS
yaitu: Ya itu seperti yang saya sampaikan tadi, bahwa Kepala
Laboratorium. Di
bawahnya ada
tiga koordinator
laboratorium yakni IPA, Bahasa dan Komputer. Kemudian sekarang itu ada dibantu oleh Guru mapel terkait ya. Seperti
dibawah koordinator lab IPA itu masih ada lagi yaitu guru bidang studi fisika dan guru bidang studi biologi.
Pernyataan tersebut juga masih diperkuat oleh Bapak S bahwa:
Ada pelaksana tentunya ya, jadi struktur teratas itu ada Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab, kemudian
Kepala Sekolah
membawahi Kepala
laboratorium, kemudian Kepala Laboratorium itu membawahi tiga
koordinator laboratorium yaitu ada laboratorium IPA, Bahasa, dan Komputer. Dari koordinator IPA itu masih
membawahi lagi yakni guru bidang studi fisika dan juga guru bidang studi biologi, dua itu sebagai mata pelajaran
yang masih serumpun ya.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak AS bahwa “Struktur organisasi yang ada di laboratorium itu yang pertama
ada Kepala
Laboratorium, kemudian
ada Koordinator
Laboraotorium atau penanggung jawab ”. Pendapat tersebut
diperkuat oleh Bapak JP bahwa “Saya rasa ada Kepala Laboratorium, Koordinator, ada penanggung jawabnya juga ya
”. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui
bahwa bagian-bagian yang terdapat di dalam struktur organisasi laboratorium
komputer yaitu
Kepala Sekolah,
Kepala Laboratorium, Koordinator Laboratorium IPA yang masih
membawahi guru bidang studi fisika dan guru bidang studi biologi yang merupakan bagian dari mata pelajaran IPA,
Koordinator Laboratorium
Bahasa, dan
Koordinator Laboratorium Komputer. Pendapat tersebut didukung dari hasil
dokumentasi mengenai struktru bagan organisasi laboratorium pada gambar 25 di bawah ini:
Gambar 25. Bagan struktur organisasi laboratorium SMP Negeri 13 Yogyakarta
Sumber: Tata Usaha SMP Negeri 13 Yogyakarta
Struktur organisasi di laboratorium komputer terdapat job description. Berdasarkan hasil wawancara kepada Bapak AS
bahwa “Untuk jobdesnya itu ada, jadi untuk menentukan bagaimana kegiatan dan pengaturan penggunaan lab, untuk
memudahkan koordinasi antara Kepala Laboratorium dan Koordinator Laboratorium itu sendiri”. Pernyataan tersebut
diperkuat oleh Bapak JP dan Bapak St, mereka serempak menyatakan bahwa terdapat job description di dalam organisasi
laboratorium. Bapak LS menambahkan “Sementara ini karna pengelola laboratorium adalah guru yang statusnya merangkap
sebagai pengelola jadi untuk pembagian tugas kami serahkan sepenuhnya kepada guru mapel itu sendiri”.
Job description dibuat oleh Kepala laboratorium dan dibantu oleh Koordinator Laboratorium, kemudian diketahui oleh
Kepala Sekolah. Pernyataan tersebut sesuai hasil wawancara dengan Bapak LS bahwa “Untuk pembagian tugas, Kepala
Laboratorium dibantu Koordinator Laboratorium, diketahui oleh Kepala Sekolah”. Pendapat tersebut didukung oleh Bapak AS
bahwa “Kepala Laboratorium yang mengkoordinir”. Pendapat
tersebut diperkuat oleh Bapak JP bahwa “Yang menentukan itu ada Koordinator Laboratorium dan diketahui Kepala Sekolah”.
Bapak St juga turut memperkuat pernyataan tersebut, bahwa “dari
sekolah, dari Kepala Sekolah, dari koordinator laboratorium secara khusus”.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa terdapat job description di dalam struktur organisasi
laboratorium. Job description dibuat oleh Kepala Laboratoriu, Koordinator Laboratorium serta diketahui oleh Kepala Sekolah.
Laboratorium komputer belum memiliki teknisi dan tenaga laboran khusus yang menetap di laboratorium. Pernyataan
ini didukung oleh Bapak LS bahwa: Untuk teknisi khusus dan juga tenaga laboran memang
kami tidak ada. Karena sekolah kita ini kan bisa dikatakan kurang pegawainya. Jadi yang memperbaiki kerusakan-
kerusakan alat kebanyakan dikerjakan oleh Pak Achmad Suryani yang mengerti tentang TIK kebetulan. Tapi kalau
ada keruskan berat yang tidak bisa diperbaiki Pak Achmad ya kita mendatangkan teknisi dari luar. Istilahnya kita
servicekan keluar itu barangnya.
Pernyataan tersebut juga masih diperkuat oleh Bapak S bahwa:
Memang untuk tenaga khusus seperti teknisi dan laboran, sekolah kita belum memiliki. Karena keterbatasan
pegawai. Jadi guru-guru disini itu sebetulnya sudah merangkap-rangkap pekerjaannya itu, ada yang guru
sekaligus koordinator sekaligus kepala laboratorium, ada guru yang sekaligus kepala perpustakaan, ya memang
seperti itu mbak. Dan kalau ada kerusakan itu biasanya kita betulkan di luar mbak, ada beberapa tukang service
langganan kami yang biasa menangani kerusakan- kerusakan alat.
Pendapat ini diperkuat oleh Bapak AS bahwa “Untuk teknisi dan tenaga laboran khusus kita tidak punya. Karena
sekolah kita ini tergolong sekolah kecil, jadi agak sulit untuk menambah tega khusus ya. Kalau ada kerusakan-kerusakan kecil
itu biasanya langsung Saya perbaiki selama masih bisa Saya perbaiki. Tapi kalau sudah kerusakan berat itu ya terpaksa kita
perbaiki di luar begitu”. Selanjutnya Bapak St menambahkan pernyataannya
bahwa: Sekolah kami ini belum memiliki tenaga khusus
laboratorium mbak. Jadi karena sudah terlalu banyak guru yang merangkap tugas, kita tidak bisa paksakan untuk
memberikan tugas lagi sebagi tenaga khusus laboratorium. Sedangkan kalau mau menambah tenaga dari luar itu kan
prosedurnya tidak gampang. Harus ada prosedur-prosedur tertentu bahkan harus mengurus ke Dinas nanti.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa di laboratorium komputer SMP Negeri 13 Yogyakarta
belum terdapat tenaga khusus yang menangani laboratorium seperti teknisi dan tenaga laboran. Tidak adanya teknisi dan
tenaga khusus laboran dikarenakan minimnya jumlah pegawai, dari pagawai yang ada di sekolah sebagian besar telah memiliki
tugas tambahan atau telah merangkap tugas untuk bidang lain. Apabila terjadi kerusakan alat maka pengelola berusaha
memperbaiki sebisanya, namun jika kerusakan terbilang parah maka pengelola memperbaiki alat yang rusak tersebut ke tempat
service langganan yang biasa memperbaiki alat yang rusak dari SMP Neger 13 Yogyakarta.
c. Pelaksanaan Pengelolaan Laboratorium