Pengawasan Kegiatan Pengelolaan Sarana Laboratorium

d. Pengawasan

Kegiatan pengelolaan sarana yang terakhir adalah pengawasan. Pengawasan merupakan proses pengamatan dari pelaksanaan kegiatan organisasi dalam hal ini laboratorium komputer, untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya serta meminimalisir terjadinya penyimpangan- penyimpangan yang tidak diinginkan dalam usaha pencapaian tujuan. Menurut Prajudi Atmosudirdjo dalam Ismail Marsta 1980: 145 “Pengawasan adalah keseluruhan dari pada aktivitas-aktivitas dan tindakan-tindakan untuk menjamin atau membuat agar semua pelaksanaan dan penyelenggaraan berlangsung secara berhasil sesuai dengan yang telah direncanakan, diputuskan dan diperintahkan”. Pengawasan dimaksudkan untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. Melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien. Menurut Didin Kurniadin Imam Machali 2013: 367, “pengawasan adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan kepastian tentang pelaksanaan program atau pekerjaankegiatan yang sedang atau telah dil akukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan”. Pendapat lain dikemukakan Murdick dalam Fattah 2000: 101, “pengawasan merupakan proses dasar yang secara esensial tetap diperlukan bagaimanapun rumit dan luasnya suatu organisasi”. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian pengawasan adalah kegiatan memantau aktivitas laboratorium guna memperoleh kepastian tentang pelaksanaan program atau pekerjaankegiatan yang sedang atau telah dilakukan supaya pelaksanaan dan penyelenggaraannya berlangsung baik sesuai dengan yang telah direncanakan, diputuskan dan diperintahkan. Pelaksanaan tugas pengawasan pengelolaan laboratorium ada tiga fase yang perlu dilakukan, menurut M. Manullang 2006: 184 yaitu: 1 Menetapkan alat ukur Untuk menilai pelaksanaan tugas anggota, seorang pengawas harus mempunyai alat ukur yang memenuhi standar. Alat penilaian atau standar bagi hasil pekerjaaan bawahan, pada umumnya terdapat baik pada rencanan keseluruhan maupun pada rencana-rencana bagian. Artinya, dalam rencana itulah pada umumnya terdapat standar bagi pelaksanaan pekerjaan. 2 Mengadakan penilaian Seorang pimpinan yang melakukan penilaian harus dapat membandingkan hasil pekeraan bawahan yang senyatanya dengan standar sehingga dengan perbandingan itu dapat dipastikan terjadi tidaknya penyimpangan. 3 Mengadakan tindakan perbaikan Tindakan perbaikan itu tidak serta merta dapat menyesuaikan hasil pekerjaan yang senyatanya dengan rencana atau standar. Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengawasan adalah tindakan atau prosses kegiatan untuk mengetahui hasil pelaksanaan, kesalahan, kegagalan untuk kemudian dilakukan kegiatan perbaikan dan mencegah terulang kembali kesalahan-kesalahan tersebut. Tujuan pengawasan yakni: 1 Menentukan dan menghilangkan sebab-sebab yang menimbulkan terjadinya kesulitan; 2 Mengadakan pencegahan dan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi; 3 Mendapatkan efisiensi dan efektivitas. Pengawasan berdasarkan jenisnya terbagi menjadi dua Djati Julitriarsa dan John Suprihanto 2001: 106, yaitu: 1 Pengawasan prefentif, dilakukan pada waktu sebeum terjadinya penyimpangan atau kesalahan. 2 Pengawasan repressif, dilakukan pada waktu sudah terjadi penyimpangan atau kesalahan. Pendapat tersebut senada dengan pendapat dari Manullang 2006: 177 bahwa: Janis pengawasan berdasarkan waktu dibedakan menjadi 2 yaitu pengawasan preventif dan repressif. Preventif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum terjadinya penyelewengan atau kesalahan, sedangkan pengawasan repressif adalah pengawasan setelah rencana sudah dijalankan. Pengawasan preventif pada laboratorium dapat dilakukan dengan pemasangan tata tertib laboratorium. Pemasangan tata tertib akan membantu siswa dalam mengetahui yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama berada di laboratorium komputer. Sedangkan pengawasan repressif dapat dilakukan dengan memasang CCTV pada ruang laboratorium yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan di dalam laboratorium agar tidak terjadi kesalahan yang berulang. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengawasan adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan kepastian tentang pelaksanaan pekerjaankegiatan yang sedang atau telah dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan serta menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan- perbaikan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Dwi Puji Astuti 2013 berjudul “Manajemen Laboratorium Komputer Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Yogyakarta” diperoleh hasil 70 bahwa 1 Manajemen laboratorium komputer di SMK N 1 Yogyakarta dalam hal perencanaan kebutuhan dan pengadaan perlengkapan laboratorium komputer dilakukan setiap awal tahun ajaran baru melalui rapat atau musyawarah yang meliputi, menentukan Rencana Anaran Belanja RAB, pengorganisasian laboratorium komputer ditandai dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab pengelola laboratorium, pemeliharaan labratorium komputer dilakukan dengan membersihkan dan percetakan peralatan secara rutin,