Pengujian Rhizobakteria sebagai Mikroba Pelarut Fosfat

16 31 Rhi 30 Undis akar c Cajanus cajan Kalibugbug, Singaraja 32 Rhi 32 Kacang Tanah A Arachis hypogaea Beraban, Tabanan 33 Rhi 33 Cabe 5 Capsicum annum Canggu, Badung 34 Rhi 34 Terong ranti4 Solanum nigrum Pegok, Denpasar 35 Rhi 35 Undis 4 Cajanus cajan Mayong, Singaraja 36 Rhi 36 Undis 3 Cajanus cajan Kubu, Singaraja 37 Rhi 37 Kaliandra Calliandra calothrysus Jagaraga, Singaraja 38 Rhi 38 Undis F Cajanus cajan Bondalem,Singaraja 39 Rhi 39 Kacang Panjang akar Vigna sinensis Mendoyo, Negara 40 Rhi 40 Kacang Tanah akar Arachis hypogaea Celuk, Gianyar 41 Rhi 41 Cabe 2 Capsicum annum Batu Bulan, Gianyar 42 Rhi 42 Buncis akar P Phaseolus vulgaris Payangan, Gianyar 43 Rhi 43 K. Panjang akar P Vigna sinensis Pemogan, Denpasar 44 Rhi 44 Buncis akar H Phaseolus vulgaris Padang Sambian 45 Rhi 45 Buncis akar B Phaseolus vulgaris Krambitan,Tabanan 46 Rhi 46 Kokak 2 Solanum torvum Sesetan, Denpasar 47 Rhi 47 Cabe 1 Capsicum annum Penebel, Tabanan 48 Rhi 48 Undis 2 Cajanus cajan Gitgit, Singaraja 49 Rhi 49 Kacang panjang Vigna sinensis Pupuan, Tabanan 50 Rhi 50 Kacang sangketan Arachis pintoi Kerta, Gianyar 51 Rhi 51 Undis 5 Cajanus cajan Jagaraga, Singaraja 52 Rhi 52 Terung ranti Solanum nigrum Tuak Ilang Tabanan 53 Rhi 53 Undis 1 Cajanus cajan Beratan Sukasada 54 Rhi 54 Terung ranti Solanum nigrum Desa Tunjuk Marga 55 Rhi 55 Kacang . Panjang X Vigna sinensis Sempidi, Tabanan 56 Rhi 56 Akasia Acacia auriculiformis Antosari, Tabanan 57 Rhi 57 Petai Parkia speciosa Desa Baha, Badung 58 Rhi 58 Kacang Panjang M Vigna sinensis Badjra, Tabanan

2. Pengujian Rhizobakteria sebagai Mikroba Pelarut Fosfat

Isolat Rhizobakteria yang telah terkoleksi dari berbagai jenis tanaman solanaceae dibiakan pada media petri berisi media Pikovskaya + PCNB untuk mendapatkan biakan bakteri yang mampu melepaskan ikatan fosfat dari dalam tanah sehingga tersedia bagi tanaman biakan diinkubasi pada suhu kamar selama 2 – 4 hari. Setelah masa inkubasi berakhir, mikroba yang tumbuh dan membentuk zona bening yag melingkar disekeliling koloni adalah Rhizobakteria pelarut Fosfat, dari hasil pengujian diperoleh bahwa dari 58 isolat Rhizobakteria ternyata hanya 16 isolat Rhizobakteria sebagai pelarut Fosfat, hal ini dapat dilihat pada table 2. Sedangkan indeks efisiensi pelarutan fosfat IEP, oleh Rhizobakteria dapat di ukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut Hefdiyah dan Maya Shovitri, 2014 ; 17 Diameter zona bening B-A IEP = ------------------------------------- X 100 Dimeter koloni A IEP = Indeks efisiensi pelarutan Tabel 2. Rhizobakteria yang membentuk Zona bening mengelilingi koloni yang dibiakan pada media Pikovskaya + PCNB Rhizobakteria pelarut fosfat No Jenis Rhizobakteri pelarut fosfat Diameter Total B mm Diameter Koloni A mm Diameter Zona Bening B- A mm Indeks Efisiensi Pelarut Fosfat 1 Rhi 53 30,34 5,25 24,75 471 2 Rhi 26 23,75 11,50 12,25 107 3 Rhi 52 29,25 27,50 1,75 6,36 4 Rhi 55 37,25 6,50 30,75 473 5 Rhi 46 20,50 12,00 8,50 70,83 6 Rhi 38 66,25 60,00 6,25 10,42 7 Rhi 7 61,25 6,50 54,75 842 8 Rhi 36 61,25 6,25 55,00 880 9 Rhi 35 52,50 6,00 46,50 775 10 Rhi 51 39,50 6,75 32,75 485 11 Rhi 5 11,00 4,50 6,50 144 12 Rhi 58 11,00 8,00 3,00 37,50 13 Rhi 9 12,75 10,00 2,75 27,50 14 Rhi 6 14,25 11,00 3,25 29,55 15 Rhi 8 13,50 9,25 4,25 45,95 16 Rhi 48 14,50 5,75 8,75 152 Pada table 2, dapat dilihat bahwa Rhizobakteria terbaik adalah isolate Rhi 36 dan Rhi 35 Rhizobakteri akar tanaman undis diikuti oleh Rhi 51 dan Rhi 53 yang juga berasal dari tanaman Undis. Dari penelitian ini ternyata Rhizobakteria yang diambil dari akar tanaman undis sangat potensial berfungsi melarutkan fosfat dalam tanah dan di harapkan nantinya mampu meningkatkan produtivitas tanaman kedele 18 Gambar 1 Rhizobakteria di peroleh dari berbagai tanaman Lebuminosae dan Solanaceae Gambar 2. Rhizobakteria yang merangsang pertumbuhan akar di gunakan untuk penelitian

B. Koleksi bintil akar dari tanaman kedele asal berbagai daerah penamana kedele,

Dokumen yang terkait

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max(L.) Merrill) Terhadap Pemberian Debu Vulkanik Hasil Erupsi Gunung Sinabung Dan Pupuk Kandang Sapi

1 49 79

Evaluasi Karakteristik Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Hasil Mutasi Kolkisin M2 pada Kondisi Naungan

1 85 58

Evaluasi Karakter Vegetatif Dan Generatif Beberapa Varietas Kedelai Hitam ( Glycine max ( L ) Merrill )Terhadap Pemberian Vermikompos Pada Tanah Masam

1 41 91

Respons Dua Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merrill.) Pada Pemberian Pupuk Hayati Dan NPK Majemuk

2 74 74

Uji Ketahanan Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Di Luar Musim Tanam Terhadap Penyakit Karat Daun (Phakopsora pachyrhizi Syd.) Di Lapangan

3 63 80

Seleksi Massa Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L. Meril) Terhadap Radiasi Sinar Gamma Pada Turunan Kedua

7 121 76

Respons Pertumbuhan Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Terhadap Beberapa Konsentrasi Garam NaCl Secara In Vitro

0 44 76

PENGARUH TIGA INOKULAN BAKTERI Rhizobium TERHADAP PEMBENTUKAN BINTIL AKAR TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merril).

0 0 11

PEMANFAATAN RHIZOBAKTERIA DARI TANAMAN SOLANACEAE UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN BAKTERI RHIZOBIUM SP DALAM PEMBENTUKAN BINTIL AKAR DAN MENGINDUKSI KETAHANAN SISTEMIK TANAMAN KEDELAI (GLYCINE MAX L. MERRIL).

0 0 36

PEMANFAATAN RHIZOBAKTERIA DARI TANAMAN SOLANACEAE UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN BAKTERI RHIZOBIUM SP DALAM PEMBENTUKAN BINTIL AKAR DAN MENGINDUKSI KETAHANAN SISTEMIK TANAMAN KEDELAI (GLYCINE MAX L. MERRIL).

0 1 807