Seleksi Bakteri Rhizobium pembentuk Bintil Akar pada Tanaman Kedele

11

B. Seleksi Bakteri Rhizobium pembentuk Bintil Akar pada Tanaman Kedele

Untuk mendapatkan bakteri Rhizobium, dilakukan isolasi bakteri dalam bintil akar tanaman kedele. Untuk itu sampel tanaman kedele diperoleh dari seluruh lahan tanaman kedele sekabupaten di Bali. Tanaman kedele yang telah berumur sekitar 2 – 3 bulan di cabut sehingga seluruh akar yang mengandung bintil akar di peroleh. Di laboratorium akar di cuci bersih agar tanah yang melekat hilang sehingga tampak jelas bintil bintil akar. Selanjutnya akar di keringkan dalam kertas tissu steril, kemudian bintil bintil akar dilepas dari akar dan dimasukan dalam tabung reaksi berisi alkohol 75, selama 5 menit, guna mensterilkan permukaan bintil akar dari mikroba, kemudian bintil akar kembali dikeringkan pada kertas tissu. Selanjutnya bintil bintil akar di belah memakai pisau skapel steril, dan diinokulasikan kedalam petri berisi media khusus untuk Rhizobium yaitu medium YEMA Yeast Extract Mannitol Agar Vincent, 1970 yang terdiri dari: K 2 HPO 4 0,5 g, MgSO 4 7H 2 O 0,2 g, NaCl 0,1 g, CaCO 3 g, Mannitol 10 g, Yeast extract 3 g, PCNB 2 g, Agar 20 g, aquades 1.000 ml, dengan pH 6,8. Biakan diinkubasi selama 2 – 4 hari pada suhu kamar dan dalam ruangan gelap, bakteri yang tumbuh diisolasi dan dibiakan kembali dalam media YEMA tanpa PCNB. Untuk mendapatkan bakteri Rhizobium pembentuk bintil akar pada tanaman kedele dilakukan uji Postulat Koch, Uji Postulat Koch bakteri Rhizobium Pengujian ini dilakukan dengan cara, menyiapkan biakan bakteri Rhizobium dalam media YEMA cair pada erlenmeyer, biakan diinkubasi dalam shaker selama 3 hari hingga biakan berwarna keruh hingga konsentrasi bakteri mencapai 10 6 cfuml. Bersaam dengan itu disiapkan bak plastik ukuran tinggi 15 cm dan luas 250 cm 2 berisi tanah dicampur pasir 2 : 1 dan steril, tanah dilembabkan denagn air steril hingga mencapai kapasitas lapang dan ditauangkan biakan bakteri Rhizobium sebanyak 10 ml 5 cm 2 , dituangkan dalam tanah dan diaduk rata, kemudian tanah dalam bok diratakan dan ditanami dengan biji kedele dengan jarak tanam 5 cm. Tanaman di pelihara hingga berumur 15 atau 20 hari, setelah itu tanaman dicabut dan diamati apakah ada bintil akarnya, bakteri Rhizobium yang membentuk bintil akar adalah bakteri yang akan digunakan sebagai inokulum untuk penelitian selanjutnya. 12

C. Uji Pengaruh Rhizobakteria dari tanaman Solanaceae Pada tanaman kedelai

Dokumen yang terkait

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max(L.) Merrill) Terhadap Pemberian Debu Vulkanik Hasil Erupsi Gunung Sinabung Dan Pupuk Kandang Sapi

1 49 79

Evaluasi Karakteristik Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Hasil Mutasi Kolkisin M2 pada Kondisi Naungan

1 85 58

Evaluasi Karakter Vegetatif Dan Generatif Beberapa Varietas Kedelai Hitam ( Glycine max ( L ) Merrill )Terhadap Pemberian Vermikompos Pada Tanah Masam

1 41 91

Respons Dua Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merrill.) Pada Pemberian Pupuk Hayati Dan NPK Majemuk

2 74 74

Uji Ketahanan Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Di Luar Musim Tanam Terhadap Penyakit Karat Daun (Phakopsora pachyrhizi Syd.) Di Lapangan

3 63 80

Seleksi Massa Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L. Meril) Terhadap Radiasi Sinar Gamma Pada Turunan Kedua

7 121 76

Respons Pertumbuhan Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Terhadap Beberapa Konsentrasi Garam NaCl Secara In Vitro

0 44 76

PENGARUH TIGA INOKULAN BAKTERI Rhizobium TERHADAP PEMBENTUKAN BINTIL AKAR TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merril).

0 0 11

PEMANFAATAN RHIZOBAKTERIA DARI TANAMAN SOLANACEAE UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN BAKTERI RHIZOBIUM SP DALAM PEMBENTUKAN BINTIL AKAR DAN MENGINDUKSI KETAHANAN SISTEMIK TANAMAN KEDELAI (GLYCINE MAX L. MERRIL).

0 0 36

PEMANFAATAN RHIZOBAKTERIA DARI TANAMAN SOLANACEAE UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN BAKTERI RHIZOBIUM SP DALAM PEMBENTUKAN BINTIL AKAR DAN MENGINDUKSI KETAHANAN SISTEMIK TANAMAN KEDELAI (GLYCINE MAX L. MERRIL).

0 1 807