Pemeliharaan Tanaman Teknik Budidaya Tanaman Sambung Nyawa

commit to user dipelihara selayaknya sebagai pembibitan, yaitu perlu diberi naungan dan disiramiWinarto,2003:33.

4. Pemeliharaan Tanaman

a. Pemupukan Cara pemberian pupuk adalah dengan disebar merata dalam larikan-larikan dangkal diantara barisan-barisan tanaman, lalu segera ditutup dengan tanah tipis agar pupuk tidak menguap Rukmana,1999:24. Pemberian pupuk pada tanaman obat yang tepat adalah pada saat matahari belum bersinar terik sampai sekitar pukul 09.00 pagi atau sore hari setelah matahari tenggelam atau hari gelap yaitu pukul 16.00 Pujiasmanto,2010:72. Pemupukan susulan dapat dilakukan hanya dengan menambahkan pupuk organik berupa pupuk kandang atau kompos.pemberian pupuk susulan dimaksudkan untuk mencukupi hara di dalam tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanaman sambung nyawa Winarto,2003:36. b. Penyiraman Tanaman yang kekurangan air penampilan daunnya kecil-kecil dan tebal, sedangkan tanaman yang cukup air akan memiliki helaian daun lebar dan panjang. Penyiraman dalm jumlah cukup harus dilakukan secra rutin. Namun perlu dihindari genangan air yan cukup lama disekitar tanaman karena tanaman tidak tahan terhadap genangan air. Adanya genangan air akan menyebabkan tanaman layu dan mati Penyiraman sambung nyawa sewaktu masih berumur di bawah satu bulan mutlak diperlukan. Ini disebabkan sambung nyawa merpakan tanaman sukulen tanaman berbatang lunak dan akarnya terbatas hanya di laisan tanah atau atas tanah olah. Namun demikian, enyiraman hanya dilakukan bila tanah di bedengan maupun di dalam polibag atau pot tampak kering. Penyiraman dilakukan sehari sekali bila tidak turun hujan. Alat bantu penyiraman dapat berupa selang, commit to user tetapi perlu menggunakan sprayer yang dapat diatur pancarannya dan tekanan air di kran pangkal Winarto,2003:35. c. Penyiangan Gulma menjadi pesaing tanaman utama dalam hal kebutuhan air, unsur hara, dan sinar matahari. Oleh karenanya, diperlukan tindakan penyiangan. Penyiangan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa koret atau cangkul kecil. Penyiangan juga dimaksudkan untuk meningkatkan kesuburan tanah dengan jalan menggemburkan tanah di sekitar tanaman Winarto, 2003:20 d. Hama dan penyakit 1. Hama Beberapa jenis belalang ternyata banyak ditemukan di tanaman sambung nyawa, di antaranya adalah beleleng pelompat, belalang pelahap, belalang tanah, dan berbagai jenis kepik. Hama tersebut beramai-ramai makan tepian daun sambung nyawa yang masih muda. Serangannya menyebabkan daun bergerigi tidak teratur, berlubang-lubang Winarto,2003:38. 2. Penyakit Penyakit busuk pangkal sambung nyawa dapat menyerang setek. Gejalanya antara lain tanaman tampak layu, batang dan daun menjadi lemas, serta sebagian dari bagian batang bawah dan akar membusuk. Sewaktu tanaman dicabut, banyak akar yang putus dan pada pangkal batang terlihat bercak cokelat Winarto,2003:38. e. Pengendalian hama penyakit 1. Hama Dalam pertanian organik yang tidak menggunakan bahan- bahan kimia berbahaya melainkan dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan biasanya dilakukan secara terpadu sejak awal pertanaman untuk menghindari serangan hama dan penyakit tersebut yang dikenal dengan PHT Pengendalian Hama Terpadu. commit to user Pengendalian hama pada tanaman sambung nyawa ini yaitu dengan meggunakan insektisida nabati Winarto,2003:38. 2. Penyakit Untuk mengatasi penyakit pada tanaman sambung nyawa ini yaitu dengan cara tanaman yang terserang dicabut keseluruhannya, lalu dibuang dan segera dibakar. Selain itu, sistem drainase pun harus diperbaiki. Sementara tindakan pencegahan dilakukan dengan cara pembrian pupuk kandang atau kompos yang sudah matang Winarto,2003:39.

D. Panen dan Pasca Panen

Dokumen yang terkait

Produksi Kandungan Flavonoid Daun Sambung Nyawa (Gynura procumbens [Lour]. Merr) pada Berbagai Tingkat Naungan dan Umur Pemangkasan

0 12 10

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SAMBUNG NYAWA(Gynura procumbens (Lour.)Merr.) BERDASARKAN PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI dan UMUR PANEN.

0 3 16

SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens (Lour.) Merr.) BERDASARKAN PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI DAN UMUR PANEN.

6 15 15

I. PENDAHULUAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens (Lour.) Merr.) BERDASARKAN PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI DAN UMUR PANEN.

0 9 7

II. TINJAUAN PUSTAKA UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens (Lour.) Merr.) BERDASARKAN PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI DAN UMUR PANEN.

0 37 18

BUDIDAYA DAUN DEWA (Gynura procumbens Lour.) Merr. DAN KHASIATNYA SEBAGAI OBAT TRADISIONAL DI PT. INDMIRA, KALIURANG, YOGYAKARTA

6 24 68

Efektivitas Terapi Kombinasi Virgin Cocunut Oil (VCO) dan Sambung Nyawa (Gynura procumbens (Lour.) Merr.) pada Penderita Hiperkolesterolemia - Ubaya Repository

0 0 2

Efektivitas Terapi Kombinasi Virgin Cocunut Oil (VCO) dan Sambung Nyawa (Gynura procumbens (Lour.) Merr.) pada Penderita Hiperkolesterolemia - Ubaya Repository

0 0 2

Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Dari Daun Sambung Nyawa (Gynura Procumbens (Lour) Merr.) - Ubaya Repository

0 0 1

PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens Lour. Merr) - Repository utu

0 1 40