commit to user
serangga penyerbuk. Beberapa kemungkinan fungsi flavonoid untuk tumbuhan antara lain sebagai pengatur tumbuh, kerja antimikroba,
antivirus, dan kerja terhadap serangga. Kegunaan dari flavonoid bagi kesehatan diantaranya adalah aktifitas antioksidan, kemampuan mengikat
logam, stimulasi dari sistem imun, pencegahan nitrasi tirosin, anti alergi, anti bakterial, dan anti karsinogenik Merken
et al
, 2001:2727.
2. Kegunaan Sambung Nyawa
Sambung nyawa mengandung zat aktif flavonoid, alkaloid, saponin, tannin, dan zat antineoplastik. Banyak dimanfaatkan untuk
mengatasi penyakit diabetes mellitus, kadar kolesterol tinggi, serta beberapa jenis penyakit dan gangguan kesehatan lainnya, seperti kanker,
tumor, prostate, hipertensi, gatal-gatal, eksim, dan asam urat. Biasannya dikonsumsi dalam keadaan segar sebagai lalap oleh penderita kanker dan
hipertensi sebanyak
7-12 lembar
secara rutin
setiap hari
Bambang,2007:28
Menurut Ng dan Yap,2001:231 menyatakan bahwa ekstrak daun sambung nyawa secara signifikan dapat menurunkan kadar kolesterol dan
triglyceride pada tikus, selain itu ekstrak daun sambung nyawa juga mampu menekan kadar glukosa pada tikus yang mengidap diabetes.
Sambung nyawa dapat digunakan untuk mengobati radang pita suara, diabetes, tekanan darah tinggi, menghilangkan slem atau riak,
radang pita tenggorokan, batuk, sinusitis, polip, dan amandel. Penggunaannya melalui cara pengolahan tertentu dan umumnya dicampur
dengan tanaman obat lain Wijayakusuma, 1999:11.
F. Analisis Usaha Tani
Menurut Supriyono 2009:66 analisis usaha tani dilakukan untuk mengetahui kelayakan usaha, beberapa hal yang dibahas dalam analisis ini
adalah : 1.
Biaya Tetap Biaya tetap memilii karakteristik sebaai berikut:
commit to user
a. Biaya yang jumlah totalnya tetap konsisten tidak dipengaruhi oleh
perubahan volume kegiatan atau aktifitas sampai dengan tingkatan tertentu.
b. Pada biaya tetap, biaya satuan
unit cost
akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume penjualan, semakin tinggi volume
kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
2. Biaya Variabel
Biaya variabel memiliki karakteristik sebagai berikut: a.
Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding proposional dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar
volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variable, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah biaya variable.
b. Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh volume
kegiatan, jadi biaya semakin konstan. 3.
Penerimaan Menurut Soekartawi 1955 : 77 penerimaan adalah perkalian
antara produksi yang diperoleh dengan harga jual dan biasanya produksi berhubungan negatif dengan harga artinya harga akan turun ketika
produksi berlebihan. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: TR = Q x Pq
Keterangan: TR
= Total peerimaan Rp Q
= Jumlah produk Pq
= Harga produk Rp 4.
Keuntungan Keuntungan adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan
dengan kegiatan usaha. Apabila beban lebih besar dari pendapatan, selisihnya disebut rugi. Keuntungan atau kerugian merupakan hasil dari
perhitungan berkala. Hal ini kan diketahui secara pasti saat perusahaan menghentikan kegiatannya dan dilakukan likuidasi Soemarso, 2005:230.
commit to user
5. Perhitungan
Break Even Point
BEP a.
Break Even Point
BEP atas dasar unit BEP Q =
VC P
FC
Keterangan: FC
= biaya tetap Rp P
= harga jual produk per unit Rp VC
= biaya variable per unit Rp P-VC
=
Contrribution Margin Break Even Point
atas dasar unit menunjukkan unit penjualan yang harus dicapai untuk menghindari kerugian. Sedangkan
contrribution margin
marjin kontribusi menunjukkan hasil penjualan yang tersedia untuk menutup seua biaya tetap.
b.
Break Even Point
BEP atas dasar penjualan dalam rupiah BEP QT =
P VC
FC
1
Keterangan: BEPQT = volume penjualan pada BEP dalam rupiah
FC = biaya tetap Rp
P = harga jual produk per unit Rp
VC = biaya variable per unit Rp
P VC
1
=
contribution margin ratio
rasio marjin kontribusi
Break Even Point
atas dasar penjualan menunjukkan besarnya penerimaan minimal yang harus dicapai dari hasil penjualan.
Untuk mencapai keadaan impas dan mampu menutup semua biaya. Rasio marjin kontribusi merupakan rasio dari marjin kontribusi
terhadap harga jual Soekartawi,1993:107. 6.
RC Ratio Menurut Soekartawi,1993:107, RC Ratio Revenue Cost Ratio
merupakan ukuran perbandingan antara penerimaan dengan biaya
commit to user
operasional. RC Ratio dihitung untuk menentukan kelayakan suatu usaha. RC Ratio lebih dari satu maka usaha ini layak untuk dijalankan. Rumus
RC Ratio adalah total penerimaan dibagitotal biaya produksi. Rumusannya yaitu:
RC Ratio=
oduksi TotalBiaya
imaan TotalPener
Pr 7.
BC Ratio Menurut Soekartawi,1993:107, BC Ratio Benefit Cost Ratio
biasanya digunakan untuk mengukur kelayakan suatu usaha tani dilihat dari keuntungan yang diperoleh yaitu dengan cara membandingkan antara
keuntungan dengan total biaya yang dikeluarkan. BC Ratio lebih dari satu maka usaha ini berarti untung dan layak untuk dijalankan. Rumus BC
Ratio adalah keuntungan dibagi total biaya. Rumus BC Ratio adalah : BC Ratio =
oduksi TotalBiaya
Keuntungan
Pr 8.
Nilai Efesiensi Penggunaan Modal ROI atau Return On Investmen ROI dihitung untuk mengetahui keuntungan modal yang telah
digunakan, yaitu :
ROI =
100 x
TC MP
Keterangan : MP = Keuntungan
TC = Modal Soekartawi,1993:107.
commit to user 17
III. TATA LAKSANA KEGIATAN
A. Waktu dan Tanggal Pelaksanaan