15
c. Terhadap Janin 1. Proses pertumbuhan janin terhambat
2. Keguguran 3. Abortus
4. Bayi lahir mati 5. Kematian neonatal
6. Cacat bawaan 7. Anemia pada bayi
8. Asfiksia intra partum 9. Lahir dengan BBLR
Cara yang digunakan unrtuk mengetahui satus gizi pada ibu hamil: a. Memantau Pertumbuhan BB selama Hamil
b. Mengukur LILA c. Mengukur Kadar Hb hemoglobin
2.3 Kehamilan pada Trimester Pertama
Pembentukan manusia dimulai pada saat sel telur ovum dan sperma bersatu fertilasi untuk membentuk zigot. Setelah 30 jam sel telur mengalami fertilasi, zigot
membelah diri menjadi dua. Pembelahan ini terjadi berulang kali, sel-sel ini bergerak melalui pipa fallopi ke uterus. Disamping membelah diri, yang dinamakan
hiperplasia, sel-sel pun membesar. Pada akhir trimester pertama, sebagian besar organ telah terbentuk dan janin sudah terasa bergerak.
Universitas Sumatera Utara
16
Kekurangan gizi pada masa ini atau tekanan-tekanan lain yang diperoleh janin melalui ibu, misalnya penggunaan obat-obatan dan alkohol, radiasi atau trauma,
dapat berpengaruh negatif terhadap janin untuk selamanya. Pengaruh paling berat adalah keguguran. Ibu harus menghindari penggunaan bahan-bahan berbahaya pada
tahap tumbuh kembang janin dimasa ini, selain tentunya memperhatikan mutu gizi makanan. Walaupun dimasa-masa ini ibu mungkin kurang mempunyai nafsu makan
atau merasa mual dan ingin muntah kecukupan gizi hendaknya terus diupayakan. Di saat-saat ini mutu gizi makanan lebih penting dari jumlah makanan. Oleh sebab itu
ibu hendaknya mengkonsumsi makanan yang padat gizi Almatsier, 2003. Trimester pertama kehamilan, wanita kadang mengalami morning sicnes yang
membuatnya malas untuk makan, apalagi mengkonsumsi makanan yang sehat. Ibu justru mencari makanan yang membuatnya merasa nyaman dan tidak mual seperti
buah-buahan yang berasa asam atau makanan yang pedas-pedas. Akibatnya janin akan semakin kekurangan nutrisi yang seharusnya bisa membantu
perkembanganorgan-organ tubuhnya. Bayi yang lahir dengan mengalami masalah, tentunya disebabkan kurangnya nutrisi diawal kehamilan Ibrahim, 2010.
I. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester Pertama 1. Asam Lemak Omega-6 Asam Lenoleat dan Asam Lemak Omega-3 Asam
Alfa-Lenoleat Manfaat: Asam lemak Omega-6 prekusor digunakan untuk pembentukan asam
lemak arakidonat AA sedangkan asam lemak omega-3 di dalam tubuh diubah jadi EPA asameikosapentanoat dan DHA asam dokosaheksanoat.
Universitas Sumatera Utara
17
AA dan DHA terbukti sebagai lemak dominan penyusun sel-sel saraf dan otak janin.
Jenis makanan : Asam lemak omega-6 contohnya terdapat pada minyak kedelai atau minyak zaitun. Asam lemak omega-3 contohnya terdapat pada
ikan salmon, sardin, kembung, tuna, tenggori, ikan tawas. 2. Asam folat
Manfaat : Salah satu jenis vitamin B ini berperan dalam proses pembentukan sistem saraf pusat termasuk otak.
Jenis makanan : Contohnya terdapat pada kacang kedelaitempe, tahu , hati sapi, serelia, yang sudah difortifikasi asam folat, sayuran berwarna hijau tua,
jeruk, apel dan sebagainya. 3. Vitamin B2 Riboflamin
Manfaat : Membantu melepas energi dari protein serta membantu memenuhi kebutuhan protein yang meningkat selama hamil.
Jenis makanan : Contohnya terdapat pada telur dan keju cheddar. 4. Vitamin B12
Manfaat :1. Menjaga kerja sel-sel sumsum tulang belakang, sistem saraf dan saluran pencernaan. Dengan demikian berbagai sel tubuh janin yang telah
terbentuk berfungsi normal; 2. Membantu kelancaran pembentukan sel darah merah.
Jenis makanan : Contohnya terdapat pada produk olahan kacang kedelai tahu dan tempe, susu dan produk lainnya.
Universitas Sumatera Utara
18
5. Vitamin C Manfaat : 1. Membantu penyerapan zat besi, kacang-kacangan,buah serta
sayuran ;2. Meningkatkan penyerapan asam folat, mengurangi resiko pre- eklamsia, meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Jenis makanan : Contohnya terdapat pada jeruk, kiwi, belimbing, paprika. 6. Vitamin D
Manfaat : 1. Memperbaiki penyerapan kalsium Ca dan membantu keseimbangan mineral dalam darah. 2. Untuk pembentukan tulang dan gigi.
Jenis makanan : Contohnya terdapat pada ikan salmon, ikan hering, dan susu Dewi, 2011.
Ada beberapa jenis makanan yang tidak boleh dimakan selama hamil karena berpotensi membahayakan janin , yaitu: keju yang tidak dipasteusisasi, susu domba
dan kambing yang tidak dipasteurisasi, makanan yang sering dihangatkan, hot dog, daging dan telur yang dimasak setengah matang, ikan mentah atau sushi dan kerang.
Selain jenis makanan yang disebutkan di atas, ibu hamil juga harus hindari konsumsi kafein secara berlebuhan karena selama kehamilan dapat mengakibatkan BBLR dan
keguguran Champell Mackonochie, 2006. Menurut Karyadi 2001 dan Haryanto 2000, zat gizi yang dibutuhkan ibu
hamil trimester I, antara lain : 1. Kalori
Kalori dibutuhkan untuk perubahan dalam tubuh ibu hamil, meliputi pembentukan sel-sel baru, pengaliran makanan dari pembuluh darah ibu ke
Universitas Sumatera Utara
19
pembuluh darah janin melalui plasenta dan pembentukan enzim serta hormon yang mengatur pertumbuhan janin. Selama trimester pertama, wanita hamil perlu
tambahan bobot badan sebanyak 0,5 kg setiap minggu. Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi rata-rata yang dianjurkan Widyakarya Nasional Pangan dan
Gizi VI, 1998, ibu hamil perlu tambahan 285 Kkal setiap hari atau sama dengan 2.485 Kkal per hari. Kekurangan energi dalam asupan makanan yang dikonsumsi
menyebabkan tidak tercapainya penambahan berat badan ideal dari ibu hamil yaitu sekitar 11 - 14 kg.
2. Protein Untuk membangun sel-sel baru janin, termasuk sel darah, kulit, rambut,
kuku, dan jaringan otot dibutuhkan protein. Protein juga diperlukan plasenta untuk membawa makanan ke janin dan juga pengaturan hormon sang ibu dan
janin. Tambahan protein yang dibutuhkan setiap hari adalah 60 g atau 12 g lebih banyak ketimbang wanita dewasa tak hamil. Protein dapat diperoleh dari bahan
makanan seperti daging, keju, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu, tempe dan oncom.
3. Vitamin dan Mineral Diperlukan vitamin dan mineral yang merupakan zat gizi penting selama
hamil. Vitamin A dalam jumlah optimal diperlukan untuk pertumbuhan janin. Tidak kalah penting vitamin B
1
dan B
2
serta niasin yang diperlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sedangkan vitamin B
6
dan B
12
berguna untuk mengatur
Universitas Sumatera Utara
20
penggunaan protein oleh tubuh. Vitamin C penting untuk membantu penyerapan zat besi selama hamil untuk mencegah anemia.
Untuk pembentukan tulang serta persendian janin diperlukan vitamin D yang membantu penyerapan kalsium. Kalsium penting untuk pertumbuhan tulang
dan gigi janin. Zat kapur ini banyak terdapat pada susu dan olahannya serta kacang-kacangan.
Sementara itu vitamin E diperlukan untuk pembentukan sel-sel darah merah serta melindungi lemak dari kerusakan. Asam folat dan seng penting
untuk pertumbuhan susunan saraf pusat sehingga konsumsi makanan yang banyak mengandung asam folat dapat mengurangi risiko kelainan susunan saraf
pusat dan otak janin. Makanan yang kaya akan asam folat misalnya jeruk, pisang, brokoli, wortel, dan tomat.
Pasokan zat besi juga tidak kalah penting karena pada masa hamil volume darah ibu akan meningkat 30. Di samping itu, plasenta harus mengalirkan
cukup zat besi untuk perkembangan janin. 4. Serat
Konsumsi serat banyak terdapat pada buah dan sayuran, berguna untuk membantu kerja sistem ekskresi sehingga mudah buang air besar.
5. Air Kekurangan air dehidrasi harus segera ditanggulangi, karena dalam
masa kehamilan muda ada kalanya terjadi muntah-muntah sehingga banyak mengeluarkan cairan tubuh.
Universitas Sumatera Utara
21
II. Prinsip diet untuk ibu pada anemia Diet yang dianjurkan adalah diet yang mengandung besi heme sebagian
hemoglobin dan mioglobin, banyak ditemukan dalam daging, unggas dan ikan, ataupun diet yang megandung besi non heme, garam besi ferro atau ferri seperti
yang ditemukan dalam sumber – sumber non hewani seperti makanan nabati suplemen dan fortikan. Diet yang mengandung pemacu penyerapan zat besi seperti
asam asforbat, dan hindari diet yang mengandung penghambat penyerapan zat besi seperti phitat, polifenol. Selain itu juga harus kaya dengan protein yang cukup
bahan pangan hewani : daging , ikan, telur, kacang – kacangan dan sayuran berwarna hijau yang mengandung mineral dan vitamin. Wanita hamil dikatakan
mengalami anemia jika kadar hb kurang dari 10 g. Pengawasan terhadap ibu hamil harus sudah mulai dilaksanakan pada trimester pertama dan ketiga karena
terjadi pengenceran mencapai puncaknya.Atikah, 2005. Ibu hamil harus mengkonsumsi kalori paling sedikit 3000 kalori setiap hari,
ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya kepada petugas kesehatan paling sedikit 4 kali selama kehamilannya Ambarwati, 2012.
Anemia gizi adalah suatu kedaan dimana kadar Hb dalam darah kurang normal, yang berbeda untuk semua kelompok umur dan jenis kelamin. Nilai normal
yang paling sering dinyatakan adalah 14-18g100 ml untuk pria, dan 12-16 g100 ml untuk wanita gram100 ml atau gram . Beberapa literatur menunjukkan nilai yang
lebih rendah, terutama pada wanita, sehingga mungkin pasien tidak dianggap menderita anemia sampai Hb kurang dari 6 gram100 ml pada pria, dan 11 g100 ml
Universitas Sumatera Utara
22
pada wanita Supriasa,. dkk, 2002. Baik di negara berkembang maupun negara maju, seseorang disebut menderita anemia bila kadar haemoglobin Hb kurang dari 10 g,
disebut anemia berat, atau apabila kurang dari 6 g. Wanita tidak hamil mempunyai nilai hemoglobin 12-15 g. Angka-angka tersebut juga berlaku bagi wanita hamil.
Anemia karena kekurangan zat besi biasanya terjadi secara bertahap, melalui beberapa stadium. Gejala timbul pada stadium lanjut.
1. Stadium 1 Kehilangan zat besi melebihi asupannya, sehingga menghabiskan cadangan dalam
tubuh, terutama di sumsum tulang. Protein yang menampung zat besi kadar ferritin dalam darah berkurang secara progresif.
2. Stadium 2 Cadangan besi yang telah berkurang tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk
pembentukan sel darah merah, sehingga sel darah merah yang dihasilkan jumlahnya lebih sedikit.
3. Stadium 3 Mulai terjadi anemia. Pada awal ini, sel darah merah tampak normal, tetapi
jumlahnya sedikit. Kadar haemoglobin dan hematrokit menurun. 4. Stadium 4
Sumsum tulang berusaha untuk menggantikan kekurangan zat besi dengan mempercepat pembelahan sel dan menghasilkan sel darah merah dengan ukuran
yang sangat kecil, yang khas untuk anemia karena kekurangan zat besi.
Universitas Sumatera Utara
23
5. Stadium 5 Dengan semakin memburuknya kekurangan zat besi dan anemia, maka akan
timbul gejala-gejala karena anemia semakin memburuk. Anemia ditetapkan dengan melakukan pemeriksaan Haemoglobin. Haemoglobin adalah parameter
yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia. Hb merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. Haemoglobin dapat diukur
secara kimia dan jumlah Hb100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah. Kandungan hemoglobin yang rendah
dengan demikian mengindikasikan anemia. III. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan
Angka kecukupan gizi yang dianjurkan AKG adalah banyaknya masing- masing zat gizi esensial yang harus dipenuhi dari makanan mencakup hampir semua
orang sehat untuk mencegah defesiensi zat gizi. AKG dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, aktivitas, berat badan, tinggi badan, genetika dan keadaan fisiologis seperti
ibu hamil dan menyusui. Nilai AKG untuk semua zat gizi kecuali energi ditetapkan selalu lebih tinggi
daripada kecukupan rata-rata sehingga dapat dijamin bahwa kecukupan hampir seluruh penduduk terpenuhi.
Menurut Karyadi 2001 angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk ibu hamil tercantum dalam tabel 2.1 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
24
Tabel 2.1 Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Ibu Hamil Zat Gizi
Kebutuhan Wanita Dewasa
Kebutuhan Wanita Hamil
Sumber Makanan
Energi kalori
2500 300
Padi-padian, jagung, umbi-umbian, mi, roti.
Protein gram
40 10
Daging, ikan, telur, kacang-kacangan,
tahu,tempe.
Kalsium mg
0,5 0,6
Susu, ikan teri, kacang-kacangan,
sayuran hijau.
Zat besi mg
28 2
Daging, hati, sayuran hijau.
Vit. A SI 3500
500 Hati, kuning telur,
sayur dan buah berwarna hijau dan
kuning kemerahan.
Vit. B1 mg
0,8 0,2
Biji-bijian, padi- padian, kacang-
kacangan, daging.
Vit. B2 mg
1,3 0,2
Hati, telur, sayur, kacang-kacangan.
Vit. B6 mg
12,4 2
Hati, daging, ikan, biji-bijian, kacang-
kacangan.
Vit. C mg 20
20 Buah dan sayur.
Sumber : Karyadi 2001 a. Penilaian Status Gizi
Penilaian status gizi wanita hamil meliputi evaluasi terhadap faktor risiko diet, pengukuran, antropometrik dan biokimiawi. Faktor risiko diet dibagi dalam dua
kelompok :
Universitas Sumatera Utara
25
1. Risiko Selama Kehamilan Faktor risiko diet selama kehamilan sangat dipengaruhi oleh usia hamil di
bawah 18 tahun, keluarga prasejahtera, food fadism kegilaan terhadap pola makanan tertentu yang terkesan aneh, pecandu perokok berat, berat badan ibu
hamil dibawah 80 atau diatas 8x dengan selang waktu dibawah 1 tahun, Riwayat obstetrik ibu, telah menjalani terapi gizi untuk penyakit sistemik.
2. Risiko Selama Perawatan Antenatal Risiko selama perawatan antenatal ini sangat dipengaruhi oleh
pertambahan berat tidak adekuat dimana dibawah 1 kg bulan, Pertambahan berat berlebihan diatas 1 kg minggu, Hb dibawah 11 gr terendah 9,5 gr, Ht
dibawah 33 terendah 30 g. Risiko lain yang tidak langsung berkaitan dengan gizi diantaranya tinggi badan dibawah 150 cm, tungkai terkena folio, haemoglobin
dibawah 8,5 mg, Tekanan darah diatas 14090 mmHg, edema dan albuminuria diatas 2, presentasi bokong dan janin kembar, pendarahan vagina dan malaria
endemik Arisman, 2007.
2.4 Anemia pada Ibu Hamil