33
umbian, sayuran, kacang sumber hayati, tanah , debu, air, wajan besi sumber non hayati dan komponen hayati dalam makanan Depkes RI,2006.
2.5 Metode pemeriksaan hemoglobin Hb Darah
Pengukuran kadar hemoglobin dilakukan dengan Cyanmethemoglobin menggunakan alat spektrometer Supiriasa ,2002.
a. Reagensia a Larutkan kalium ferrosida K3 Fe 6 0,6 mmol1
b Larutkan kalium sianida KCN 1.0 mmol1 b. Alat Sarana
a Pipet darah b Tabung cuvet
c Kolorimeter c. Prosedur Kerja
a Isaplah darah dari ujung jari yang sudah ditusuk dengan lanset steril sebanyak 0.02 ul dengan menggunakan pipet hamoglobin
b Darah tersebut diteteskan ke kertas whatman,lalu darah yang melekat pada kertas whatman dibiarkan mengering kemudian dimasukkan
kedalam plastik putih c Kestas saring yang sudah ditetesi darah sampel digunting kecil-kecil
kemudian direndam dalam larutan drabkinds sebanyak 5 ml selama 24
Universitas Sumatera Utara
34
jam dengan campuran terdiri dari ; 1mg NaCHO 3,5 mg KCN, 200 mg K3 Fe dilarutkan kedalam 1 liter air
d Masukkan campuran reagen sebanyak 5 ml kedalam tabung cuvet, dibaca dengan alat spektofotometer gelombang 540 nm. Pemeriksaan darah
dilakukan di RSU Swadana Tarutung dan diperiksa oleh seorang analis. Sedangkan faktor predisprosisi terbesar terjadinya anemia adalah status
gizi yang buruk dengan defesiensi multivitamin, dimana hal ini masih banyak terjadi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
1. Klasifikasi Anemia Kehamilan Secara umum anemia dalam kehamilan diklasifikasikan menjadi :
a. Anemia Defesiensi Anemia defesiensi besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan
zat besi dalam darah pengobatannya adalah pemberian tablet besi yaitu keperluan zat besi untuk keperluan wanita hamil, tidak hamil dan dalam
laktasi yang dianjurkan. Untuk menegakkan diagnosis anemia defesiensi besi dapat dilakukan dengan anamnesa. Hasil anamnesa dapat didapatkan keluhan
cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, dan keluhan mual muntah pada hamil muda.
b. Anemia Megaloplastik Anemia ini disebabkan karena defesiensi asam folat pteryglutamic
acid dan defesiensi vitamin B 12 cyanocobalimin walaupun jarang.
Universitas Sumatera Utara
35
c. Anemia hipolastik dan aplastik sebanyak 8 Anemia disebabkan karena sum-sum tulang belakang kurang mampu
membuat sel-sel darah baru. d. Anemia hemolitik sebanyak 0,7
Anemia disebabkan karena kehancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat daripada pembuatannya. Menurut penelitian, ibu hamil dengan
anemia paling banyak disebabkan oleh kekurangan zat besi Fe serta asam folat dan B12. Pemberian makanan atau diet pada ibu hamil dengan anemia
pada dasarnya adalah memberikan makan yang banyak mengandung protein, zat besi, asam folat, dan vitamin B12.
2.5 Landasan Teori