BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.1.1. Definisi Operasional
Yang dimaksud dengan definisi operasional disini adalah petunjuk tentang langkah-langkah mengukur variabel dari menetapkan variabel
yang hendak diukur, mendefinisikan arti variabel definisi konseptual, menetapkan jenis dan jumlah indikator atribut membuat sejumlah
kuesioner dari setiap indikator, menetapkan skala pengukuran, menetapkan jumlah pilihan jawaban dan skor tiap pilihan jawaban.
Singarimbun menegaskan definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel diukur. Hamidi, 2007 : 4.
Tipe penelitian deskriptif adalah suatu jenis tipe penelitian yang hanya menggambarkan atau menguraikan atas suatu keadaan sejernih mungkin
tanpa adanya perlakuan terhadap objek yang diteliti. Metode ini merupakan suatu metode yang berupaya untuk memberikan gambaran
mengenai suatu fenomena tertentu secara terperinci, yang pada akhirnya akan diperoleh pemahaman yang lebih jelas mengenai fenomena yang
sedang diteliti. Deskriptif dapat juga diartikan sebagai metode yang melukiskan variabel demi variabel satu per satu. Bungin, 2001 : 26.
33
Opini disini diwujudkan sebagai suatu proses internal yang memungkinkan kita untuk memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan
rangsangan dari lingkungan kita. Opini adalah salah satu interaksi dan pemikiran manusia tentang suatu
hal yang kemudian dinyatakan atau diekspresikan. Dalam kaitannya dengan proses komunikasi terdapat efek dan salah satunya adalah opini
atau pendapat. Opini juga dapat diekspresikan sebagai salah satu pernyataan sikap dalam kata-kata yang digolongkan menjadi pendapat
positif pernyataan yang mendukung, netral, dan pendapat negatif pernyataan yang tidak mendukung.
Opini dalam penelitian ini adalah salah satu hasil interaksi pembaca yang mengemukakan pendapatnya dalam bentuk respon pasca
pemberitaan tentang Berlakunya Perda Antirokok Di Surabaya Pada Harian Jawa Pos.
Indikator yang digunakan untuk mengukur opini masyarakat di Surabaya pasca pemberitaan tentang Berlakunya Perda Antirokok Di
Surabaya Pada Harian Jawa Pos antara lain melalui pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam daftar kuesioner yaitu menyangkut :
Isi berita surat kabar Jawa Pos yang menceritakan tentang Berlakunya Perda Antirokok Di Surabaya Pada Harian Jawa Pos :
1. Pro dan kontra tentang dimulainya penerapan Perda Antirokok di
Surabaya, hal itu kaitannya dengan : a.
Kesiapan pemkot dan masyarakat Surabaya. b.
Kesesuaian fungsi yang dibawa dari penerapan Perda Antirokok tersebut dengan isi Perda Antirokok itu sendiri.
2. Pro dan kontra tentang perlu atau tidak adanya penerapan Perda
Antirokok di Surabaya.
3.1.2 Pengukuran Variabel
Untuk mengukur variabel opini masyarakat pasca pemberitaan tentang mulai diberlakukannya perda antirokok di harian Jawa Pos dalam
penelitian ini digunakan model skala likert skala sikap. Untuk melakukan penskalaan dengan model ini, responden akan diminta menyatakan sangat
setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS. Adapun kategori jawaban yang terdapat pada opini tersebut akan
diberi bobot skor sebagai berikut : Sangat Setuju SS
: 4
Setuju S
: 3 Tidak Setuju TS
: 2
Sangat Tidak Setuju STS :
1
Skor pada kategori diatas ditentukan untuk mengukur pernyataan yang positif. Selanjutnya akan diberikan batasan-batasan dalam menetukan
lebar interval dari pernyataan yang akan dijawab yaitu positif, netral, dan negatif akan menggunakan rumus :
Keterangan : Range
: Berdasarkan dari setiap tingkatan Skor jawaban tertinggi
: Hasil perkalian antara jumlah item
pertanyaan dengan bobot skor tertinggi Skor jawaban terendah
: Hasil perkalian antara jumlah item
pertanyaan dengan bobot skor terendah Interval :
3 Jadi :
Skor jawaban tertinggi : 4 x 14 = 56
Skor jawaban terendah : 1 x 14 = 14
56 - 14 Range = ---------- = 14
3
Jadi range dari setiap kategori opini adalah : Skor jawaban tertinggi – Skor jawaban terendah
Range = Interval
1. Opini Positif
: 43 – 56 2.
Opini Netral : 28 – 42
3. Opini Negatif
: 14 – 27
Secara operasional opini tersebut dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu :
1. Positif, jika responden memberikan pernyataan setuju, mendukung
atau berpendapat baik terhadap pemberitaan di Jawa Pos tersebut kontra terhadap pemberlakuan perda antirokok.
2. Netral, jika responden memberikan pernyataan ragu-ragu termasuk
didalamnya pernyataan tidak berpendapat terhadap pemberitaan di Jawa Pos tersebut.
3. Negatif, jika responden memberikan pernyataan tidak mendukung atau
berpendapat tidak baik tehadap pemberitaan di Jawa Pos tersebut pro terhadap pemberlakuan perda antirokok.
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel