47
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian berlokasi di SD N Pabelan 2 Magelang yang terletak di
Kalangan, Pabelan, Mungkid, Magelang, setelah mengadakan observasi terlebih dahulu guna memperoleh informasi. Pemilihan lokasi dikarenakan sesuai dengan
tujuan penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah pola makan, status gizi dan prestasi belajar anak usia sekolah apakah sudah sesuai atau tidak dengan
kebutuhan tubuh siswa.
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah waktu yang digunakan selama penelitian
berlangsung. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juli 2017.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2012. Menurut Sugiyono 2012 Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik
yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betul represetatif mewakili.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampel jenuh atau nonprobability sampling. Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel Sugiyono, 2013.Populasi
48 pada penelitian ini dipilih siswa kelas III dan kelas IV di SD N Pabelan 2
Magelang. Dengan jumlah sampel sebanyak 44 siswa pada usia 8-13 tahun.
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Dalam definisi operasional ini dijabarkan agar tidak terjadi salah penilaian terhadap istilah yang digunakan, diantaranya yaitu:
1. Pola Makan Pola makan adalah perhitungan jumlah kandungan gizi energi, protein,
lemak, dan karbohidrat pada rangkaian menu makan secara aktual yang dibandingkan dengan angka kecukupan gizinya.
2. Status Gizi Status gizi adalah perhitungan keadaan gizi perseorangan pada indeks
massa tubuh berdasarkan kategori usia. 3. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah nilai rata-rata siswa kelas III dan kelas IV pada semester gasal tahun ajaran 20162017.
E. Teknik dan Instrumen Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data Teknik penelitian dapat diambil melalui instrumen pengumpulan data,
dokumentasi dan observasi atau pengamatan. Data yang dikumpulkan dapat berupa data primer, data sekunder ataupun keduanya. Data primer diperoleh
melalui prosedur teknik pengambilan data dengan observasi dan penggunaan instrumen yang telah disesuaikan dengan tujuan peneliti. Data sekunder dapat
49 diperoleh secara tidak langsung berupa dokumentasi atau arsip
–arsip resmi yang telah ada sebelumnya. Teknik penelitian yang digunakan adalah metode
wawancara, food recall 24 hour, dan dokumentasi.
Berikut adalah teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini antara lain :
a. Wawancara Wawancara merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar
informasi atau ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam salah suatu topik tertentu Abdul Nasir, dkk, 2011. Pada penelitian ini
metode wawancara digunakan untuk mengisi formulir Food Recall 24 Hour untuk
mengetahui pola makan siswa kelas III dan kelas IV di SD N Pabelan 2 Magelang.Serta untuk mengetahui status gizi menggunakan data antropometri
berupa formulir Indeks Masa Tubuh. b. Food Recall 24 Hour
Metode food recall 24 hour adalah salah satu metode survei konsumsi
yang menggali atau menanyakan apa saja yang dimakan dan diminum responden selama 24 jam yang berlalu baik yang berasal dari dalam rumah
maupun di luar rumah Clara M. Kusharto dan I Dewa Nyoman Supariasa, 2014. Pada penelitian ini, digunakan
food recall 24 hour selama tiga kali dan memilih secara acak hari dalam dua minggu.
Langkah –langkah dan prosedur pelaksanaan food recall 24 hour adalah
sebagai berikut : 1 Responden mengingat semua makanan dan minuman yang dimakan 24 jam
yang lalu.
50 2 Responden menguraikan secara mendetail masing–masing bahan makanan
yang dikonsumsi seperti bahan makanan atau makanan jadi. Mulai dari makan pagi, makan siang, makan malam, dan berakhir sampai akhir hari
tersebut. 3 Responden memperkirakan ukuran porsi yang dimakan, sesuai dengan
ukuran rumah tangga yang biasa digunakan, antara lain dengan menggunakan food model atau foto
–foto, bahan makanan asli dan alat–alat makan.
4 Pewawancara dan responden mengecek kembali apa yang dimakan dengan cara mengingat kembali.
5 Pewawancara mengubah ukuran porsi menjadi setara ukuran gram.
Terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan metode survei konsumsi. Dibawah ini diuraikan hal tersebut berdasrkan Gibson, 2005 dalam Supariasa,
2001 sebagai berikut : 1 Keunggulan
Banyak keunggulan dari metode food recall 24 hour, diantaranya adalah :
a Akurasi data dapat diandalkan. b Mudah, tidak memerlukan biaya tinggi.
c Sederhana, mudah, dan praktis dilaksanakan di masyarakat. d Waktu pelaksanaan relatif cepat, sehingga mencakup banyak responden.
e Dapat memberikan gambaran nyata yang benar-benar dikonsumsi individu sehingga dapat dihitung asupan energi dan zat gizi sehari.
f Memberikan gambaran kuaitatif dari pola makan seperti asupan gizi.
51 g Sangat berguna untuk mengukur rata-rata asupan untuk populasi yang
besar, oleh karena itu sering digunakan untuk survei konsumsi makanan. h Dapat digunakan bagi orang yang buta huruf maupun yang melek huruf.
i Responden tidak perlu mendapatkan pelatihan. j Tidak membahayakan.
k Memungkinkan jumlah sampel yang besar. l Lebih objektif dari metode riwayat makan.
m Sangat berguna dalam hal klinis. n Adanya unsur kejutan yang membuat kesempatan mengubah diet
menjadi berkurang. o Beban responden yang rendah menyebabkan tingkat rspon biasanya
tinggi.
2 Kelemahan Kelemahan dari metode
food recall 24 hour tersebut antara lain : a Tidak dapat menggambarkan asupan makanan sehari-hari, bila recall
hanya satu hari. b Sangat tergantung pada daya ingat. Oleh karena itu responden harus
mempunyai daya ingat yang baik. Metode ini tidak cocok dilakukan pada ankan yang berusia dibawah 7 tahun, orangtua yang berusia diats 70
tahun, dan orang yang hilang ingatan atau yang pelupa. c The flat slope syndrome yaitu kecenderungan bagi mereka yang kurus
untuk melaporkan konsumsinya lebih banyak dan bagi responden yang gemuk cenderung melaporkan lebih sedikit.
52 d Membutuhkan tenaga atau petugas yang terlatih dan trampil dalam
menggunakan alat bantu seperti URT dan food model.
e Responden harus diberi penjelasan dan motivasi tentang tujuan pengumpulan datapenelitian.
f Untuk menggambarkan konsumsi makanan sehari-hari metode recall tidak dapat digunakan pada saat panen raya, hari pasar, hari akhir pekan,
saat upacara keagamaan, selamatan, bencana alam, dan lain sebagainya. g Terkait dengan sifatnya yang retrospektif, metode recall 24 hour kurang
cocok diterapkan pada responden anak-anak dan usia lanjut. h Cenderung terjadi kesalahan yang memperkirakan ukuran porsi yang
dikonsumsi. i Tidak mencerminkan asupan yang biasanya dikonsumsi dalam sebuah
kelompok jika recall tidak mewakili seluruh hari dalam satu minggu.
j Pewawancara harus mendapat pelatihan yang baik. k Proses tanya jawab yang terus menerus bisa melelahkan baik bagi
responden dan pewawancaa serta dapat menghasilkan kesalahan. l Berpotensi menghasilkan kesalahan saat perkiraan ukuran porsi
dikonversi menjadi ukuran gram. m Berpotensi menghasilkan kesalahan dalam pemberian kode bahan
makanan kjika jumlah bahan makanan dalam database terbatas.
n Pengabaian bahan-bahan hiasan makanan, saus, dan minuman dapat menjadikan perkiraan asupan energi menjadi lebih rendah dari
sebenarnya. o Proses memasukan data memerlukan tenaga dan waktu khusus.
53 Adapun tujuan yang ada dalam metode ini adalah :
1 Untuk mendapatkan informasi tentang makanan yang sebenarnya dimakan 24 jam lalu. Makanan dapat berupa makanan utama dan makanan selingan
serta minuman yang nyata dimakan 24 jam yang lalu. 2 Untuk mengetahui rata–rata asupan dari masyarakat dengan catatan sampel
harus betul –betul mewakili suatu populasi.
3 Untuk mengetahui tingkat konsumsi energi dan zat gizi tertentu. Zat gizi yang umum diketahui yaitu yang dapat menggambarkan kuantitas dan
kualitas maknaan seperti energi dan protein. Disamping itu dapat ditentukan konsumsi lemak, vitamin dan mineral.
4 Perbandingan internasional hubungan asupan gizi dengan kesehatan dan golongan rawan gizi
c. Dokumentasi Menurut Sugiyono 2013 dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya –karya
monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatn harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen
yang berbentuk gambar misalnya, foto, gambar hidup, sketsa dan lain –lain. Studi
doumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelian kualitatif. Dalam penelitian ini, metode dokumentasi
digunakan untu melihat dan menganalisis prestasi belajar siswa kelas III dan kelas IV dengan melihat rapot terakhir.
54 2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur Sugiyono, 2012. Pada peneitian ini instrumen yang digunakan, yaitu:
55 a. Food Recall 24 Hour
Tabel 10. Instrumen Food Recall 24 Hour
KONSUMSI MAKAN INDIVIDU – 24 JAM YANG LALU
1. Hari Wawancara : a. Senin – Jumat
b. Sabtu – Minggu 2. Kondisi Saat wawancara :
a. Biasa b. Hajatan
c. Hari Raya d. Puasa
e. Sakit f. Diit
Waktu Menu
Bahan Makanan
Kode Bahan
Makanan Ukuran
Rumah Tangga
Berat gram
Pagi
Selingan
Siang
Selingan
Malam
Sumber : Riskesdas. 2010 dalam Clara M. Kusharto dan I Dewa Nyoman Supariasa 2014
Instrumen yang digunakan berupa formulir food recall 24 hour,
responden diminta memberi isi menu pada daftar menu makanan yang tersedia pada kuesioner mengenai frekuensi dan ukuran porsinya. Tabel 9. Instrumen
Food Recall. Instrumen yang digunakan adalah food recall 24 hour dikarenakan
56 dapat mengukur rata-rata asupanuntuk populasi yang banyak serta dapat
menggambarkan keadaan nyata yang benar-benar dikonsumsi individu sehingga dapat dihitung asupan energi dan zat gizi sehari.
b. Timbangan dan Alat ukur tinggi badan Instrumen yang digunakan untuk mengetahui berat badan siswa yang
bisa diukur dengan menggunakan timbangan injak. Dan untuk mengukur tinggi badan menggunakan alat ukur tinggi badan. Instrumen pengukuran gizi berupa
data Antropometri dengan Indeks Masa Tubuh berdasarkan Umur IMTU dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 10.Instrumen Pengukuran Status Gizi Siswa Kelas III dan Kelas IV Keterangan
Nama Siswa Umur Siswa
Berat Badan Tinggi Badan
IMT Siswa
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen