Kerangka Pikir POLA MAKAN, STATUS GIZI, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS III DAN KELAS IV DI SD NEGERI PABELAN 2 MAGELANG.

41 2. Indah Suci Anzarkusuma, dkk 2014 dengan judul jurnal tentang status gizi berdasarkan pola makan anak sekolah dasar di Kecamatan Rajeg Tangerang. Dengan hasil penelitian yaitu, sebanyak 80 siswa SD Sonosewu Bantul Yogyakarta memiliki perilaku jajan tidak sering dan 33 siswa mempunyai pola makan yang baik dan mempunyai status gizi yang baik. Diketahui tidak ada hubungan yang bermakna antara kebiasaan jajan dengan status gizi. 3. Riska Syatyawati 2013 dengan judul naskah publikasi hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar anak sekolah dasar di desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar Kebumen. Dengan hasil penelitian yaitu, dapat diketahui bahwa responden dengan status gizi yang baik, diperoleh prestasi belajar yang tinggi sebanyak 45 anak 61,64 dan prestasi belajar yang rendah sebanayak 8 naak 10,96, sedangkan responden dengan status gizi tidak baik, jumlah anak yang memiliki prestasi belajar baik sebanyak 9 anak 12,33 dan prestasi belajar rendah sebanyak 11 anak 15,07.

C. Kerangka Pikir

Pola makan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya masalah gizi. Gizi sangat penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Faktor kekurangan gizi muncul akibat salah pola makan seperti kelebihan makan atau makan yang kurang seimbang. Menurut Kurnia Noviani 2016 kebiasaan jajan anak sekolah cenderung meningkat dan anak memilih mengkonsumsi jajan yang kurang sehat. Jajanan didominasi dengan kandungan karbohidrat yang tinggi dan hanya mengandung sedikit protein, vitamin, atau mineral.Masalah gizi pada anak sekolah dapat 42 dipengaruhi oleh kekurangan berbagai macam zat gizi, tidak cukupnya asupan gizi tersebut seperti protein, kalsium dan lain-lain yang beresiko terhadap gangguan gizi dan kesehatan lainnya. Sehingga bisa dikatakan bahwa pada usia anak sekolah merupakan salah satu kelompok yang rawan mengalami gizi kurang diantaranya adalah tingkat ekonomi rendah dan asupan makanan yang kurang seimbang dan pengetahuan orang tua yang kurang terhadap gizi anak. Selaian pertumbuhan tubuh, pertumbuhan yang optimal juga mencakup pertumbuhan otak yang sangat menentukan kecerdasan seseorang. Rendahnya pola makan dan status gizi jelas berdampak pada kualitas sumber daya manusia dimana kurangnya perhatian pemerintah dalam perbaikan gizi anak sekolah dasarAli Khomsan, 2004. Dalam pelaksanaannya terdapat faktor yang mempengaruhi yaitu kebiasaan makan anak pada usia 8-13 tahun, pola makan yang diberikan orangtua lebih dominan terhadap protein dan kesukaan anak, serta perhatian terhadap sumber daya manusia akibat pengaruh terhadap pola makan dan status gizi anak. Sedangkan faktor lain yang akan diteliti adalah belum adanya perhitungan pola makan dan status gizi anak sekolah. Tahap perencaan penelitian dilaksanakan dengan mengetahui susunan menu makan anak selama tiga kali makan mulai sarapan pagi sampai dengan makan malam, perhitungan status gizi dengan mengukur tinggi badan dan berat badan pada anak dengan alat ukur yang sesuai, serta penghitungan dokumentasi pada prestasi belajar siswa semester gasal. Tahap selanjutnya adalah perhitungan kandungan energi, protein, lemak dan karbohidrat setiap menu makan dengan menggunakan data food recall 24 hour. Hasil perhitungan menu makan kemudian dihitung 43 kandungan energi, protein, lemak dan karbohidratnya. Tahap selanjutnya adalah menghitung tingkat pola makan anak yang kemudia dikategorisasikan sesuai dengan kecukupan gizinya. Pada status gizi tahap selanjutnya adalah perhitungan antropometri Indeks Massa Tubuh dan kemudian menghitung simpangan baku anak. Tahap selanjutnya adalah pengkategorrisasian sesuai dengan status gizinya. Selanjutnya untuk prestasi belajar dilakukan tahap perhitungan interval kelas masing masing. Tahap selanjutnya pengkategorisasian prestasi belajarnya. 44 Gambar 3.Kerangka Berpikir Penelitian Latar Belakang 1. Sebanyak 142 kasus gizi buruk pada anak terjadi di wilayah Kabupaten Magelang. 2. Pola makan yang tidak baik beresiko terhadap gangguan gizi pada anak. 3. Kebiasaan jajan pada anak sekolah cenderung meningkat dan anak usia sekolah lebih memilih mengkonsumsi makanan yang kurang sehat. 4. Pemberian nutrisi pada anak oleh orangtua tidak dilaksanakan dengan sempurna. 5. Rendahnya keadaan gizi pada anak berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. 1. Pola makan yang tidak baik beresiko terhadap gangguan gizi pada anak. 2. Pemberian nutrisi pada anak tidak sempurna 3. Rendahnya keadaan gizi pada anak berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia. Pola Makan, Status Gizi, dan Prestasi Belajar Siswa Kelas III dan Kelas IV di SD Negeri Pabelan 2 Magelang Food Recall 24 Hourselama 3 kali Pengukuran Indeks Massa Tubuh Anak Usia Sekolah Perhitungan Pola Makan Anak Kategori Status Gizi Anak Sekolah Pola Makan Anak Usia Sekolah Status Gizi Anak Usia Sekolah Evaluasi Pola Makan, Status Gizi, dan Prestasi Belajar Siswa Kelas III dan Kelas IV Dokumentasi Rerata Nilai Rapot Terakhir Kelas III dan IV Prestasi Belajar Siswa 45 Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana pola makan siswa kelas III dan kelas IV di SD Negeri Pabelan 2 Magelang selama 3 kali? 2. Bagaimana status gizi siswa kelas III dan kelas IV di SD Negeri Pabelan 2 Magelang? 3. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas III dan kelas IV di SD Negeri Pabelan 2 Magelang? 4. Bagaimana hubungan prestasi belajar, status gizi dengan prestasi belajar siswa kelas III dan kelas IV di SD Negeri Pabelan 2 Magelang? 46 BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian