56 dapat mengukur rata-rata asupanuntuk populasi yang banyak serta dapat
menggambarkan keadaan nyata yang benar-benar dikonsumsi individu sehingga dapat dihitung asupan energi dan zat gizi sehari.
b. Timbangan dan Alat ukur tinggi badan Instrumen yang digunakan untuk mengetahui berat badan siswa yang
bisa diukur dengan menggunakan timbangan injak. Dan untuk mengukur tinggi badan menggunakan alat ukur tinggi badan. Instrumen pengukuran gizi berupa
data Antropometri dengan Indeks Masa Tubuh berdasarkan Umur IMTU dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 10.Instrumen Pengukuran Status Gizi Siswa Kelas III dan Kelas IV Keterangan
Nama Siswa Umur Siswa
Berat Badan Tinggi Badan
IMT Siswa
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Jadi pengujian validitas itu mengacu pada sejauh
mana suatu instrumen dalam menjalankan fungsi. Instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengikur apa yang hendak diukur
Sugiyono, 2008. Pada penelitian ini, tidak melakukan validasi instrumen, hal ini dikarenakan peneliti menggunakan instrumen baku yaitu
Food Recall 24 Hour.
57
G. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data adalah cara untuk menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih mudah dan dibaca atau diinterpretasikan, sehingga dapat
digunakan suatu kesimpulan yang tepat. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif untuk mengetahui pola makan,
status gizi dan prestasi belajar anak dengan survei nutrisi melaui perhitungan kandungan gizi pada makan, perhitungan simpangan baku serta perhitungan
interval kelas prestasi belajar anak. Data yang telah terkumpul kemudian dikelompokan meliputi klasifikasi
data dan identifikasi fungsi sehingga data yang ada merupakan data yang lengkap teratur dan sistematis. Data yang telah disajikan, diolah dan dianalisis
sesuai dengan tujuan penelitian. Langkah selanjutnya adalah menyimpulkan hasil data yang diperoleh.
Pola Makan Anak
Data diolah dan dianalisis menggunakan microsoft excel. Pada penelitian
ini microsoft excel digunakan untuk menghitung pola makan anak selama tiga
kali makan, dan status gizi pada anak. Cara menghitung jumlah kandungan gizi makanan yaitu dengan mengetahui data
food recall 24 hour yang telah diisi sesuai dengan waktu makan. Tahap selanjutnya adalah menentukan berat
makan dengan memperlihatkan contoh makanan sesuai dengan berat jenis makanan masing-masing. Menu makan pada siswa yang telah diketahui berat
makanannya kemudian dihitung kandungan energi, protein, lemak dan
58 karbohidratnya. Perhitungan jumlah kandungan gizi tersebut menggunakan
rumus sebagi berikut:
Keterangan: Kandungan Energi
= kkal Kandungan Protein
= gram Kandungan Lemak
= gram Kandungan Karbohidrat
= gram Berat Bahan
= gram Rumus tersebut digunakan untuk menghitung jumlah kandungan gizi
pada pola makan anak selama tiga kali. Tahap selanjutnya adalah mengetahui kecukupan gizi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
59 Berdasarkan rumus tersebut digunakan untuk mengetahui kecukupan
energi, protein, lemak dan karbohidrat yaitu dengan cara membandingkan konsumsi gizi siswa secara aktual dengan angka kecukupan gizinya. Maka
kecukupan dapat dikategorikan sebagai berikut: Tabel 12. Kategori Kecukupan Energi Anak Usia 5-12 Tahun
Kategori Tingkat Kecukupan
Defisit Tingkat Berat 70
Defisit Tingkat Ringan 70 sd 100
Normal 100 sd 130
Berlebih 130
Sumber : Kementerian Kesehatan RI 2014 Tabel 13. Angka Kecukupan Protein Anak Usia Sekolah
Kategori Umur Kecukupan Protein gr
Laki-laki Perempuan
7 – 9 Tahun
49 49
10 – 13 Tahun
56 60
Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan Repubik Indonesia No 75 Tahun 2013 Tabel 14. Angka Kecukupan Lemak Anak Usia Sekolah
Kategori Umur Kecukupan Lemak gr
Laki-laki Perempuan
7 – 9 Tahun
72 72
10 – 13 Tahun
70 67
Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan Repubik Indonesia No 75 Tahun 2013
60 Tabel 15. Angka Kecukupan Karbohidrat Anak Usia Sekolah
Kategori Umur Kecukupan Karbohidrat gr
Laki-laki Perempuan
7 – 9 Tahun
254 254
10 – 13 Tahun
289 275
Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan Repubik Indonesia No 75 Tahun 2013 Hasil perhitungan pola makan anak diperoleh dengan langkah-langkah
perhitungan sebagai berikut: 1. Memberikan instrumen food recall 24 hour kepada siswa untuk diisikan oleh
orangtua. 2. Wawancara dan survei konsumsi makan anak selama tiga kali makan.
3. Perhitungan jumlah kandungan gizi makan pada siswa. 4. Tingkat kecukupan gzi makan siswa.
5. Kategorisasi kecukupan gizi pada pola makan siswa.
Status Gizi Anak
Data diolah dan dianalisis menggunakan microsoft excel . Pada penelitian
ini microsoft excel digunakan untuk menghitung status gizi anak. Langkah
pertama yang dilakukan adalah mengukur berat badan anak dengan menggunakan alat ukur timbangan serta tinggi badan anak menggunakan alat
ukur meteran tubuh. Langkah selanjutnya adalah menghitung Indeks Massa Tubuh anak dengan rumus sebagai berikut:
Sumber: Baku Rujukan World Health Organization-National Centre Health
Statistic WHO-NHCS 2005
61 Setelah menentukan nilai Indeks Massa Tubuh seseorang, selanjutnya
menentukan standar deviasi Z-score. Penggunaan standar deviasi atau
simpangan baku untuk penilaian status giziyang dianjurkan oleh WHO pada tahun 1979. Penilaian status gizi berdasarkan
z-score dilakukan dengan melihat distrbusi normal kurva pertumbuhan. Nilai yang dihasilkan menunjukkan jarak
nilai bau median dalam unit simpangan baku, dengan asumsi distribusi normal. Perhitugan simpangan baku tersebut menggunakan rumus:
Sumber:Sumber: Baku Rujukan World Health Organization-National Centre
Health Statistic WHO-NHCS 2005 Keterangan :
i = macam ukuran antropometri yang dipakai
Z Sci = nilai z-score untuk nilai antropometri hasil ukuran i
Xi = nilai antropometri hasil ukur i
Mi = nilai median untuk umurTBi dari hasil pengukuran i TBi atau BBi
SDi = nilai simpangan baku pada umurTBi dari hasil pengukuran i TBi atau BBi
62
Tabel 16.Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan Indeks
Indeks Kategori
Status Gizi Ambang Batas
Z- score
Berat badan menurut umur BBU Anak umur 0
– 60 bulan Gizi buruk
-3 SD Gizi kurang
-3 SD sampai dengan -2 SD Gizi baik
-2 SD sampai dengan 2 SD Gizi lebih
2 SD Panjang badan menurut umur PBU
atau tinggi badan menurut umur TBU
Anak umur 0 – 60 bulan
Sangat pendek -3 SD
Pendek -3 SD sampai dengan -2 SD
Normal -2 SD sampai dengan 2 SD
Tinggi 2 SD
Berat badn menurut panjang badan BBPB aatau Berat badan menurut
tinggi badan BBTB Anak umur 0
– 60 bulan Sangat kurus
-3 SD Kurus
-3 SD sampai dengan -2 SD Normal
-2 SD sampai dengan 2 SD Gemuk
2 SD Indeks massa tubuh menurut umut
IMTU ANak umur 0
– 60 bulan Sangat kurus
-3 SD Kurus
-3 SD sampai dengan -2 SD Normal
-2 SD sampai dengan 2 SD Gemuk
2 SD Indeks masa tubuh menurut umur
IMTU Anak umur 5
– 18 tahun Sangat kurus
-3 SD Kurus
-3 SD sampai dengan -2 SD Normal
-2 SD sampai dengan 1 SD Gemuk
1 SD sampai dengan 2 SD Obesitas
2 SD
Sumber : Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia, No.1995MENKESSKXI2010 2010
Hasil penghitungan status gizi anak tersebut akan diperoleh dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut:
1. Mengukur tinggi badan dan berat badan anak dengan menggunakan alat ukur yang sesuai.
2. Perhitungan Indeks Massa Tubuh 3. Perhitungan Ambang Batas atau z-score pada anak sesuai dnegan standar
deviasi 4. Kategorisasi status gizi sesuai dengan ambang batasnya.
63
Prestasi Belajar
Data diolah dan dianalisis menggunakan microsoft excel dan spss. Pada
penelitian ini microsoft excel digunakan untuk menghitung prestasi belajar serta
hubungan antara pola makan, status gizi dan prestasi belajar siswa. Langkah dilakukan adalah melihat data sekunder berupa dokumentasi nilai rerata siswa
pada semester gasal tahun jaran 20162017. Langkah selanjutnya adalah menentukan
Mean, Median, Standart Deviasi pada data rerata nilai siswa. Selanjutnya penentuan jumlah kelas interval dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
K = 1 + 3,3 Log n
Keterangan: n
= jumlah subyek penelitian Hasil perhitungan prestasi belajar dapat diperoleh menggunakan langkah-
langkah perhitungan sebagai berikut : 1. Memperoleh data rerata nilai siswa
2. Menentukan jumlah interval kelas pada siswa 3. Perhitungan rentang nilai siswa
4. Kategorisasi distribusi frekuensi prestasi belajar
64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1. Profil Sekolah Dasar Negeri Pabelan 2