17 sudah setahun Nn. I beradadi Ambon bekerja sebagai Pekerja
Seks Komersial PSK. Pengetahuan Nn. I tentang HIVAIDS terkait definisi,
penyebab, cara penularan, tanda dan gejala dan cara pencegahan masih kurang. Saat ditanya Nn. I hanya menjawab
proses penularan HIVAIDS saja. Hal ini didukung dengan hasil wawancara dengan Nn. I, bahwa:
“Yang saya tahu HIVAIDS itu menular dan menularnya melalui darah dan sperma
“P2W1 33”.
4.4.1.1. Faktor Pendorong Perilaku Beresiko HIVAIDS
a. Faktor Biologis Kebutuhan seks telah menjadi faktor utama
untuk mencapai suatu tujuan terkait dengan hasil yang ditemukan dari Nn.I yang mengatakan bahwa,
kebutuhan seks merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi setiap hari. Melakukan hubungan seks
dapat menghasilkan uang dari hasil melayani para pelanggan. Hal ini didukung dengan hasil wawancara
dengan Nn. I, bahwa:
“Kalau saya seks merupakan kebutuhan yang sangat penting dan harus dipenuhi setiap hari
“P2W2 57”. “Sudah kebiasaan melayani pelanggan dengan
18
melakukan hubungan seks untuk mendpatkan uang “P2W2 58”.
“Rasanya tidak enak kalau pelanggan tidak ada. Saya butuhkan uang setiap hari untuk makan.Kalau ngga
ada pelanggan ya susah “P2W2 60”.
b. Faktor Psikologis Setiap orang mempunyai latar belakang masalah
yang berbeda-beda seperti halnya dengan Nn. I dengan keterbatasan pendidikan yang dimilikinya
membuat Nn. I merasa bahwa kegagalan yang di alaminya disebabkan karena pendidikannya yang
rendah. Hal ini dianggap oleh Nn. I sebagai kesalahan
dari kedua
orang tuanya
yang menterlantarkannya.
Sehingga Nn.
I harus
merasakan pahitnya hidup dengan bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial PSK. Hal ini membuat Nn.
I sangat kecewa dan sedih. Ditambah lagi dengan sang ibu yang mengharuskannya untuk hidup mandiri
hal ini
yang membuatnya
harus tetap
mempertahankan pekerjaannya sebagai Pekerja Seks KomersialPSK. Dapat didukung dengan hasil
wawancara dengan Nn. I, bahwa:
19
“Memilih bekerja seperti ini karena saya tidak diterima bekerja
“P2W2 17”. “Hampir 7 bulan lebih saya berusaha mencari
pekerjaan tapi sama saja yang saya usahakan selalu gagal
“P2W2 18”. “Yang saya rasakan sakit hati, putus asa bahkan
sedih. Saya sempat merasa kecewa, apa mungkin saya tidak memiliki latar belakang pendidikan yang
baik sehingga pekerjaan pun sulit saya dapatkan “P2W2 19”.“Karena selalu gagal saya teraksa menjual
diri “P2W2 21”.
c. Faktor Ekonomi Terlihat jelas Nn. I mengatakan bahwa, alasan
Nn. I bekerja sebagai PSK hanya karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya setiap hari. Hal ini
didukung dengan hasil wawancara dengan Nn. I, bahwa:
“Pertama saya kesulitan mendapatkan uang dan berusaha mencari pekerjaan yang baik tapi yang saya
dapatkan adalah kegagalan “P2W1 27”.
“Ibu angkat saya merasa tanggung jawabnya dia ke saya sudah selesai. Sehingga ibu mengatakan pada
saya bahwa saatnya kamu harus hidup mandiri dan
20
berusaha mencari pekerjaan yang dapat menolong masa depanmu. Saat saya mendengarkan hal itu
saya kemudian berusaha mencari uang dengan sendirinya
“P2W1 29”.
d. Faktor Lingkungan Sosial Melihat
faktor lingkungan
sosial sebagai
pengaruh terhadap perilaku maupun sikap dari Nn.I, yang dimana Nn.I tinggal dan hidup dalam
lingkungan yang berbeda yaitu di daerah perkotaan. Perilaku seseorang dapat saja berubah dengan cepat
jika lingkungan tersebut memberikan dampak yang mendukungnya berperilaku. Dimana Nn. I mulai
terpengaruh dengan informasi yang didapatkannya mengenai
pelacuran dan
mulai mencoba
memberanikan dirinya masuk dalam kegiatan prostitusi. Hal ini didukung dengan hasil wawancara
dengan Nn. I, bahwa:
“Dapat informasi dari teman saya. Lalu saya diajak ke satu tempatdimana tempat itu sering dikunjungi om-
om nakal yang seringnya berhubungan seksual dengan kami
“P2W1 22”.
21
4.4.1.2. Perilaku Beresiko Tertular HIVAIDS